part 25

4.3K 446 35
                                    

Jiwon merasakan sesuatu yang lembut telah menyentuh keningnya, memberinya kehangatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Secara perlahan ia membuka matanya, dan kini tatapan Kyuhyun tertangkap jelas oleh indra penglihatan Jiwon. Sebenarnya Jiwon ingin berteriak sebagai tanda terkejut karena Kyuhyun tiba-tiba ada disebelahnya, bahkan sampai memeluk pinggangnya. Namun Jiwon justru tersenyum, sebab ia ingat jika Kyuhyun menatapnya maka ia harus tersenyum, walau saat itu tengah sedih.

"Senyummu manis." Puji Kyuhyun, dan entah kenapa kalimat pujian untuk Jiwon keluar dengan begitu mudahnya dari mulut Kyuhyun.

"Aku tahu, tapi bisakah singkirkan tanganmu? Kau bahkan masuk begitu saja ke kamarku, kau pasti berniat melakukan tindakan tidak pantas, kan?"

Menyesal? Ya, Kyuhyun menyesal telah memuji Jiwon, sangat-sangat menyesal. Seharusnya ia tidak memuji segala sesuatu yang keluar dari mulut Jiwon, karena akhirnya pasti akan menyedihkan. "Jika aku ingin melakukan tidakkan tidak pantas, maka tidak ada seorangpun bisa melarangku. Aku suamimu, dan suami berhak melakukan apapun pada istrinya." Tegas Kyuhyun, seraya mengeratkan pelukkan pada pinggang Jiwon.

Bukan hanya tangan Kyuhyun yang beraksi, tapi Kyuhyun juga mendekatkan wajahnya ke wajah Jiwon seraya menghembuskan napas. Sepertinya Kyuhyun tahu kalau Jiwon sangat merindukan tindakkan seperti ini, tindakkan yang membuat pipinya memerah dan jantungnya berdebar. "Kau benar hamil?" Bisik Kyuhyun, hingga membuat Jiwon memejamkan mata untuk sejenak.

"Tidak." Jawab Jiwon pelan.

"Jangan bohong! Katakan yang sebenarnya, aku ingin mendengar pengakuan langsung dari mulutmu." Kyuhyun menatap lekat Jiwon, namun Jiwon malah menghidari tatapan Kyuhyun, ia takut jika tatapan Kyuhyun akan membuat wajahnya kembali memerah.

"Emm... ya, aku memang hamil. Kau tahu? Ini benar-benar membuatku terkejut, bagaimana bisa remaja 18 tahun hamil secepat ini? Belum lagi aku takut kau tidak akan menyukainya, aku senang sekaligus belum siap menerima kenyataan ini. Aku belum menjadi istri yang baik untukmu, tapi sekarang aku sudah hamil. Aku takut jika nanti aku tidak bisa menjadi Ibu yang baik"

Kyuhyun tersenyum tipis, kemudian membuat Jiwon kembali menatapnya. "Aku menikmati peranku sebagai suami dari wanita bermulut sinis sepertimu, aku juga senang karena akan menjadi Ayah. Tidak perlu berencana menjadi istri yang baik, kau cukup menikmati peranmu sebagai istri maka sosok istri baik pasti akan tumbuh dalam dirimu. Dan kau tahu? Tuhan tidak pernah salah menitipkan anugerahnya, aku yakin kalau kau adalah wanita terbaik hingga Tuhan memilihmu. Jadi jangan takut, Jiwon pasti akan menjadi Ibu terbaik!" Ucapan Kyuhyun begitu dalam, hingga hati Jiwon terasa ingin meleleh saat itu juga.

Tapi Jiwon menutupi rasa kagumnya pada Kyuhyun dengan mendorongnya, kemudian duduk dipinggir tempat tidur sambil mengikat rambutnya. "Kau kabur dari sekolah, kan?" Tanya Jiwon, setelah Kyuhyun duduk disebelahnya untuk sekedar mengalihkan pembicaraan.

"Bisa dikatakan begitu, karena aku ke rumah sakit untuk mencari In Yeon dan memaksanya mengatakan semuanya. Aku menyesal karena tidak percaya padamu, In Yeon benar-benar licik!" Kyuhyun bicara disertai ekspresi kesal, yang membuat Jiwon seketika tersenyum.

"Jangan membuat wajah seperti itu, kau tampak aneh. Lalu In Yeon mengatakan semuanya?" Tanya Jiwon lagi dan kali ini Kyuhyun mengangukkan kepalanya. "Aku bisa sekolah lagi?" Lagi-lagi Kyuhyun mengangguk, sebagai jawaban untuk Jiwon.

Dalam sekejap Jiwon sudah memeluk Kyuhyun karena terlalu senang, sekaligus tidak percaya jika Kyuhyun si Manusia Menyebalkan sampai melakukan semua ini. Dan Kyuhyun? Tentu saja menikmati pelukkan Jiwon, ia juga membalas pelukkan istrinya. Ini momen langka, jadi harus ia nikmati selagi ada.

****

Jiwon keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama dan wajah Jiwon masih tampak berseri, namun wajah berserinya lenyap begitu saja saat melihat Kyuhyun yang sepertinya ingin pergi. "Kau tidak akan menginap disini?"

My Rival Is My Wife✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang