Pasangan muda itu masih saling melempar senyuman walau Sehun dan Yoon Gi sudah masuk ke ruang UKS sejak tadi, Kyuhyun dan Jiwon tidak menyadari kehadiran dua makhluk tampan yang ada disekitar mereka, karena terlalu asik dengan dunia senyuman.
"Ekhem..." Sehun sengaja berdehem, karena ia merasa sudah cukup untuk diabaikan.
"Wah, musuh saling melempar senyuman, bukankah itu keajaiban?" Yoon Gi bicara setelah Sehun berdehem, dan setelah pasangan di depannya menyadari kehadirannya.
Kyuhyun dan Jiwon menatap mahkluk yang datang tanpa diundang, bahkan Yoon Gi dan Sehun menyengir sambil melipat tangan didada. Untuk saat ini keduanya tampak menjengkelkan dimata Jiwon, sama seperti saat melihat Kyuhyun ketika penyakit menjengkelkannya kambuh.
"Kami saingan, bukan musuh." Jiwon mempertegas statusnya dan Kyuhyun, status selain suami istri yang masih belum terbiasa untuk Jiwon ucapkan. Jiwon bangkit dari duduknya, lalu menggebrak meja dengan keras sebelum keluar dari UKS.
Bahu Yoon Gi terangkat, entah itu tanda tidak peduli dengan apa yang Jiwon katakan atau tidak tahu perbedaan musuh dan saingan. Dua kata yang berbeda, tapi terkadang nyaris sama.
"Memang apa bedanya? Saingan dan musuh sama saja, kan?" Sehun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tampak benar-benar polos dan karena terlalu polos sampai ia terlihat seperti orang bingung.
Kyuhyun berdiri dan badannya condong kearah Sehun. "Tentu saja berbeda, dan sayangnya hanya aku dan Jiwon yang tahu perbedaannya." Sudut bibir Kyuhyun terangkat, namun senyumannya bukanlah senyum yang tulus, melainkan senyum mengejek untuk membalas cengiran Sehun saat dilapangan basket. "Aku duluan." Lanjut Kyuhyun, kemudian pergi. Padahal Sehun dan Yoon Gi datang untuk menjemputnya, tapi sekarang Kyuhyun malah pergi begitu saja.
"Sabar, lama-lama kau pasti akan terbiasa dengan sifat menyebalkan Cho Kyuhyun." Yoon Gi menasehati Sehun sambil menepuk pundaknya, karena Sehun terlihat sedang kesal dan kesabarannya perlahan mulai terkikis.
****
Seorang pria berdiri didepan gerbang HONG-BAEK High School, tidak terhitung lagi menit yang telah ia lalui sejak berdiri disana. Ia bukannya tidak ada pekerjaan, justru saat ini ia sedang melakukan pekerjaan penting dan mempertaruhkan hidupnya.
Pekerjaan pria itu bukanlah pekerjaan yang ilegal, dan yang ia kerjakan adalah mengantar cincin untuk suami istri termuda di sekolah HONG-BAEK, Kyuhyun dan Jiwon. Ini adalah misi khusus dari Kakek Kyuhyun, karena sejak menikah Kyuhyun dan Jiwon tidak pernah memakai cincin pernikahan.
"Cepatlah keluar atau hidupku akan berakhir jika cincin tidak sampai." Gumamnya, sambil mengelap keringat yang membasahi dahi mulusnya.
Didalam ruangan Kepala Sekolah, Gi Kyung tampak sedang memperhatikan seseorang yang berdiri didepan gerbang dari balik jendela yang besar. Ia bahkan sampai harus mengambil teropong untuk melihat lebih jelas, namun tetap saja ia tidak bisa melihat wajahnya.
"Kepala Sekolah Man, Anda memanggilku?"
Gi Kyung melirik pada si pemilik suara, Da Jung dan kembali fokus pada teropongnya. "Ya, pergilah ke gerbang sekolah karena ada seseorang disana, cari tahu apa tujuannya datang. Dia terlihat mencurigakan." Perintah Gi Kyung tanpa menatap Da Jung.
"Akan saya lakukan." Da Jung membungkuk meski Gi Kyung tidak melihatnya dan setelah itu keluar, karena ia juga penasaran dengan orang yang dimaksud oleh Gi Kyung.
****
"Kyuhyun terlihat tidak bersemangat, apa dia lelah karena kemarin membantumu?" Soo Bin menoleh pada Jiwon, dengan tangan kanan yang menopang dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival Is My Wife✔
Novela Juvenil[Di PRIVATE acak] saingan menjadi istri? itulah yang terjadi pada Cho Kyuhyun, hanya dalam satu malam yang misterius ia harus menerima Jiwon sebagai istrinya. Bagaimana kelanjutan hidup mereka setelah menikah di usia 18 tahun dan tinggal di asrama y...
