Jiwon duduk di bangkunya, dengan sebuah buku yang tidak pernah lepas dari tangannya. Sementara di sampingnya, tampak Soo Bin tengah sibuk menatap ponsel, seakan benda persegi itu begitu amat menarik. "Menunggu telepon atau pesan dari Sehun? Aku beritahu saja, kalau sebenarnya Sehun bukan tipe pria yang akan memberi kabar pada orang. Dia senang membuat orang lain khawatir." Ujar Jiwon, tanpa menatap Soo Bin.
Soo Bin berdecak kesal, sebab Jiwon sudah banyak bicara sebelum tahu yang sebenarnya, bahkan dia mengatai Sehun. Ketahuilah, kalau Soo Bin tidak sedang menunggu kabar dari Sehun, karena ia tahu bahwa Sehun tidak begitu sering memegang ponsel. "Aku sedang membalas pesan dari suamimu, Cho Kyuhyun. Ambillah ponselmu, agar Kyuhyun tidak terus-terusan mengirim pesan padaku. Benar-benar menyebalkan." Soo Bin menggerutu kesal, sedangkan Jiwon kini justru menunjukkan tampang kesalnya dan langsung merebut ponsel di tangan Soo Bin.
Ia membaca isi pesan Soo Bin dan Kyuhyun dengan sangat serius, takut jika sahabat dan suaminya memiliki hubungan di belakangnya, karena hubungan gelap biasanya di mulai dari pesan singkat. Namun ternyata isi pesannya hanyalah Kyuhyun yang menanyakan keadaannya, bahkan Kyuhyun meminta Soo Bin untuk menjaga Jiwon disaat ia tidak ada disana. "Kenapa manusia menyebalkan itu jadi manis begini?" Gumam Jiwon, dan membuat Soo Bin seketika menganga.
"Sebenarnya, kalian pasangan jenis apa? Membuatku pusing saja. Sudah sana, ambil ponselmu." Kesal Soo Bin, seraya mengambil ponselnya dari tangan Jiwon.
"Ya-ya, aku akan ke asrama untuk mengambil ponselku. Nanti belikan aku makanan, ya? Aku menunggumu di atap, Nona Chae."
"Ya! Jiwon..." percuma. Ya, percuma Soo Bin bicara karena Jiwon sudah meninggalkannya. Menyebalkan, namun Soo Bin akan tetap melaksanakan ucapan Jiwon, sebab saat ini sahabatnya tengah hamil dan ia harus mengerti sifat orang hamil.
****
Kini, Jiwon telah sampai di asrama dan dengan segera ia membuka pintu kamarnya. Namun Jiwon seketika terkejut, setelah mendapati Seo Joon ada disana. "Apa yang kau lakukan disini?" Jiwon bertanya dengan nada bingungnya, sedangkan Seo Joon justru menunjukkan smirk-nya seraya mendekat kearah Jiwon.
"Karena aku menyukaimu." Jawaban Seo Joon seketika membuat Jiwon takut, hingga ia terus mundur dan sekarang tubuhnya menempel dengan dinding.
"Jangan mendekat! Sadarlah Seo Joon, ini bukan dirimu, aku tahu kau adalah pria baik. Aku mohon berhenti." Tidak ada pilihan lain, selain memohon. Hanya saja, permohonan Jiwon tidak digubris oleh Seo Joon.
Pria berwajah dingin itu terus mendekat, memojokkan Jiwon dan sekarang ingin menciumnya. Jiwon tentunya menolak perlakuan Seo Joon, ia berontak, bahkan sampai menampar pipi Seo Joon. Tapi usahanya tetap tidak membuahkan hasil, karena Seo Joon terus ingin melecehkannya sampai lupa bagaimana rasa sakit.
Jiwon benar-benar sudah tidak tahan lagi, dan bingung harus melakukan apa. Ia ingin membuka pintu, namun Seo Joon sudah lebih dulu menahannya. Ia juga ingin berteriak, dan lagi-lagi Seo Joon menjadi penghalang dengan membekap mulutnya.
Tetesan air mata mulai membasahi pipi Jiwon, tanda bahwa ia membenci semua ini. Untunglah, sampai sekarang Seo Joon tidak berhasil menciumnya dan Jiwon juga tidak akan membiarkan tubuhnya kotor karena pria brengsek di hadapannya. Ya, Seo Joon tidak lagi baik di mata Jiwon, sebab dia telah menjadi pria brengsek.
"Diamlah!" Bentak Seo Joon, dan di saat yang bersamaan Jiwon kembali menamparnya.
"Kau yang seharusnya diam! Aku membencimu, sangat-sangat membencimu!" Jiwon membalas bentakan Seo Joon, dan ia ingin secepatnya kabur. Tapi Seo Joon kembali menahannya, hingga kembali terjadi aksi berontak dari Jiwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival Is My Wife✔
Teen Fiction[Di PRIVATE acak] saingan menjadi istri? itulah yang terjadi pada Cho Kyuhyun, hanya dalam satu malam yang misterius ia harus menerima Jiwon sebagai istrinya. Bagaimana kelanjutan hidup mereka setelah menikah di usia 18 tahun dan tinggal di asrama y...