Delapan

3.2K 543 152
                                    

Sebelumnya....

"Hyung bukankah itu kotak musik milik ibumu?"

Tubuh Jihoon menegang setelah mendengar ucapan Guanlin barusan, dia lalu menatap kotak musik yang sudah tak karuan lagi bentuknya di tangan Jinyoung, lalu menatap pemuda tinggi itu yang tengah menunduk dengan bahu naik turun perlahan.

Suasana kelas tiba-tiba senyap, semua orang menyaksikan itu dengan takut-takut dan menunggu apa yang akan terjadi.

"Kau.." Jinyoung menggeram.

Dengan kasar menarik kerah baju Jihoon membuat pemuda yang lebih pendek tertarik kedepan lalu punggungnya merasa sakit karena di dorong kasar hingga membentur pintu kelas dan matanya terpejam erat saat melihat Jinyoung melayangkan kepalan tangan padanya.

"HYUNG!!"

Happy reading.

Pagi itu Jinyoung bangun terlalu pagi, bahkan matahari belum mumunculkan cahayanya, tapi entah kenapa dia ingin lebih cepat berangkat ke sekolah, dia mengingat bahwa ada lelaki manis yang harus dia beri hukuman,  jadi Jinyoung memutuskan untuk segera mandi pagi.

Setelah menghabiskan waktu beberapa menit untuk mandi Jinyoung sudah siap dengan stelan pakaian sekolahnya. Mematut tampilannya sebentar di cermin. Dia lalu mencari ponselnya di tempat tidurnya.

Jinyoung menarik kasar selimut tempat tidurnya, tak menyadari sebuah benda berharga terjatuh dengan suara keras ke lantai.

Brak

Jinyoung menoleh cepat ke Sumber suara, dan matanya membulat melihat Kotak musik ibunya terjatuh di sana, dengan terburu dia segera mengambilnya dan mendesah pelan. Dia lupa tadi malam tertidur dengan benda itu.

"Ck kenapa aku ceroboh sekali, kacanya jadi pecah begini." Jinyoung menatap kotak musik berbentuk persegi dengan warna hitam polos di tangannya, padahal sudah lama sekali dia menjaga benda itu, sejak usianya 5 tahun. Itu adalah hadiah ulang tahun ibunya dari kakeknya dan di berikan pada Jinyoung karena Jinyoung sangat menyukainya.

Jadi Jinyoung memasukkan kotak musik itu ke dalam tasnya, dia berencana membawanya ke tempat reparasi untuk mengganti kaca kotak musiknya yang pecah.

"Baiklah saat menjemput kelinci manis."

RIVAL

BAE JINYOUNG X PARK JIHOON

Rate? T-M (teman tapi mesra)

Tujuh

By BundanyaBae

Semua orang menahan napasnya saat Jinyoung mengangkat tangannya dan mengarahkannya tepat di kepala Jihoon.

Pemuda manis itu sudah memejamkan matanya erat-erat. Dia sebenarnya heran, jika di pikir-pikir dia sudah sering berkelahi, tapi kenapa melihat Jinyoung yang marah kali ini membuat semua keahlian bertarunganya menghilang entah kemana.

BRUGH

Jihoon membuka matanya perlahan, dia tidak menjumpai rasa sakit apapun berkat pukulan Jinyoung, dan betapa terkejutnya dia saat melihat Jinyoung hanya menatapnya dengan pandangan mata yang basah, Jinyoung tidak menangis. Hanya saja matanya terlihat lebih mengkilat berkat air mata yang menggenang di sana. Tangan Jinyoung hanya memukul pintu tepat di samping kepala Jihoon dengan amat keras, membuat Jihoon semakin syok di tempatnya.

Tanpa banyak kata Jinyoung menjauhkan tubuhnya dari Jihoon lalu mengambil potongan-potongan kotak musik ibunya beserta mesin yang menciptakan nada pada kotak musik yang terlihat terpisah-pisah, meninggalkan kelasnya yang memandanganya dengan pandangan kasihan, mereka semua mendengar bahwa kotak musik itu milik ibu Jinyoung.

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang