Tujuh

3.6K 561 110
                                    

Fajar telah menyapa cakrawala, dan suhu bumi yang menurun perlahan mulai kembali meningkat, menyisahkan embun-embun tipis di beberapa permukaan.

Seorang pemuda masih tergulung di dalam selimut putihnya, wajahnya terlihat imut dengan bibir yang sesekali mengerucut dan dia bergumam tak jelas dengan mata tertutup, padahal jam sudah menunjukan pukul 7 pagi dan satu jam lagi waktunya untuk sekolah.

Rambut coklat ebonynya terlihat sedikit berantakan namun tak merusak kesan imut padanya.

neoleul bodeon geu sungan
(Pick me Pick me Pick me)
siseon gojeong neoege
(Pick me Pick me Pick me)
nunbusyeo Shining Shining
jebal nae mam-eul Pick me Pick me
(Pick me Pick me Pick me)

Mata pemuda itu mengernyit mendengar suara musik yang begitu keras berasal dari alarmnya.

Tangannya refleks bergerak mengikuti hentakan lagu dengan mata yang masih terpejam dalam posisi berbaring.

neowa issneun i sigan
(Pick me Pick me Pick me)
nan neomu ppalla bul-anhae
(Pick me Pick me Pick me)
meomchwojwo hold me hold memajimagkkaji Pick me Pick me.

Oh itu adalah lagu khas sekolahnya, seluruh siswa di sekolahnya mengetahui gerakan dan juga lagi wajib ini.

"neoneun naege neomu yeppeoseo kkum-ilkkanan neomu dulyeowogieoghae jebal i sungan Tonight." Jihoon ikut bernyanyi dengan suara serak namun di paksakan tetap berteriak saat matanya perlahan-lahan terbuka, matanya masih mengerjab mengerjab lucu dan dia sedikit meregangkan tubuhnya, senyum manis terukir di bibirnya entah apa yang membuat moodnya bagus pagi ini, dia bangkit dari kasurnya lalu mematuk tampilannya yang cukup berantakan di depan cermin besar di kamarnya, meski begitu dia tetap saja terlihat imut.

oneul bam ju-ingong-eun naya na naya na
neoman-eul gidalyeo on naya na naya na
ne mam-eul humchil salam naya na naya na
majimag dan han salam naya na naya na

Dia kembali bergerak dengan aktif di depan cermin, padahal nyawanya belum juga kembali sepenuhnya, Jihoon tidak peduli toh tak akan ada yang melihatnya di kamarnya sendiri.

Tak tau jika seseorang sedang menatapnya sambil terkikik geli, sungguh dia tidak menyangka pemuda garang cerewet macam Jihoon memulai paginya seperti ini? Lihat piama bergambar beruang itu, Ohh manis sekali.

"Ekhm sudah cukup menarinya."

"OMO KAMCHAGIA!!" Jihoon terlonjak kaget bahkan matanya langsung terbuka sempurna, saking terkejutnya dia tersandung kakinya sendiri saat melihat dengan jelas seseorang berdiri di belakangnya melalui kaca cermin.

Namun dengan langkah cepat sosok itu menahan tubuh Jihoon agar tak terjatuh.

"Ck kau ini ceroboh sekali tersandung kaki sendiri? Benar-benar." Jihoon masih mengerjap-ngerapkan penglihatannya, dia sudah bangun kan?

Bukannya protes, Jihoon malah mengangkat tangannya lalu menepuk pipi sosok yang masih memeluknya dari belakang ini.

"Kau benar-benar Bae Jinyoung si wajah kecil menyebalkan itu?" ujar Jihoon tak sadar dia bahkan terlihat imut sekali dengan mata mengedip-ngedip cepat dan terlihat polos.

"Yah itu aku." Jinyoung berusaha menahan diri agar tidak menggigit pipi gembul anak itu sekarang.

Kening Jihoon kembali mengerut heran, "Kenapa kau keluar dari mimpiku?" ucapan polos Jihoon membuat seringaian terukir di wajah tampan Jinyoung.

"Ohh jadi kau memimpikanku rupanya?" tangan kanan Jinyoung masih memegang pinggang Jihoon, mempertahankan posisinya agar anak itu tidak jatuh, lalu tangan kirinya dia gunakan untuk mencubit gemas hidung mancung Jihoon.

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang