Jihoon menuruni anak tangga mansion besarnya, langkahnya dengan cepat membawanya mendekati ruang kerja ayahnya, dia ingin meminta barang yang sudah dia pesan saat ayahnya masih ada di paris.
Namun baru dia mau membuka pintu ruang kerja ayahnya, sebuah percakapan terdengar olehnya menghentikan niatan awal Jihoon.
"Dia ada di korea." itu adalah suara pamannya, Park Bogum. Dia? Siapa yang mereka maksud? Jihoon yang penasaran lalu membuka sedikit pintu kayu itu tanpa suara, membuat sedikit cela hanya untuk melihat dan mendengar lebih jelas apa yang kedua orang dewasa itu bicarakan.
"Jadi benar." Tn.Park terlihat duduk di kurai kerjanya dan Paman Park berdiri tak jauh dari meja kerja ayahnya. Ekspresi keduanya terlihat serius.
"Dia terlihat sangat bahagia, apa dia tidak memikirkan anaknya. Dia bahkan tidak mencari Jihoon, ibu macam apa dia."
Deg
Kedua manik Jihoon melebar sempurna mendengar ucapan Pamannya barusan.
"Dia terlalu bahagia dengan keluarga barunya, aku senang dia tidak mencari Jihoon, itu lebih baik." Tn. Park menghela napas berat.
"Apa Jihoon sudah tau Ibunya masih hidup, atau Jihoon tetap dengan pemikiran bahwa ibunya telah meninggal?" tanya Paman Park
Tn.Park menggeleng, "tidak, lebih baik seperti ini. Jika dia tau ibunya lebih memilih meninggalkan dirinya dan keluarga ini demi lelaki lain dia akan sangat kecewa nantinya."
Jihoon memundurkan langkahnya dengan lemas, matanya memandang kosong pada pintu ruang kerja ayahnya.
"Ibu masih hidup? Dan dia ada di sini?"
Rival
Bae Jinyoung
Park Jihoon
Rate T-M
Happy Reading
Seorang pemuda terlihat tersenyum memandangi sebuah foto di tangannya, jemari pemuda itu bergerak membelai permukaan foto yang memperlihatkan seorang pemuda tampan berkepala kecil yang tengah tersenyum bersama teman-temannya, tampaknya foto itu di ambil tanpa sepengetahuan si pemilik.
"Bae Jinyoung, akhirnya kita bertemu." pemuda manis itu semakin melebarkan senyuman manisnya.
"Sebentar lagi, tunggu sebentar lagi."
Pemuda yang tak lain adalah Daehwi itu lalu kembali meletakan foto di tangannya di dalam buku agendanya lalu keluar dari dalam kamarnya..
.
.
.
.
.Pemuda manis itu turun dari atas motor Jinyoung tanpa banyak bicara, sejak tadi pagi saat Jinyoung menjemputnya dia terlihat muram, Jinyoung yang merasakan aura tak enak dari Jihoon beberapa hari ini menahan pergelangan tangan namja manis itu membuat sang empunya menoleh.
"Apa?" ujarnya sambil menatap Jinyoung datar.
"Kau kenapa?" tanya Jinyoung.
"Kenapa apa?" Jihoon melepas tangannya yang masih dalam genggaman Jinyoung dengan pelan.
Jinyoung menyipitkan matanya, menatap Jihoon penuh selidik, "Kau terilah berbeda." yang di katakan Jinyoung memang benar, beberapa hari ini Jihoon terlalu menurut padanya, tak ada bantahan tak ada pertengkaran di antara keduanya, Jihoon juga terlihat menjauhi teman-temannya terlihat lesuh dan tak bersemangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/112771363-288-k120273.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL
FanfictionTentang sebuah kisah sepasang remaja biasa yang terlibat sebuah kisah yang telah di buat secara apik oleh Tuhan. Bagaimna mereka menjalaninya? 17-06-18 #Rank 1 In Winkdeep 2019/06/01 #Rank 1 In DeepWink 2020/06/03 #Rank 1 in DeepWink 2020/06/27