Duapuluhempat

1.3K 138 53
                                    

Jihoon mengehela napasnya bosan, siang itu semua sahabatnya sedang sibuk dengan pasangan mereka masing-masing berbelanja atau sekedar ke salon membenahi penampakan rambut mereka.

Jika kalian tanya di mana kekasihnya berada, maka Jihoon akan kembali emosi mengingat mahkluk berkepala kecil itu sedang tertidur di sebelahnya bergelung di dalam selimut dan katanya tak ingin di ganggu siang itu.

Jadilah sekarang dia hanya di kamar berguling ke sana kemari mencari kesibukan dan sesekali mengumpati sifat malas Jinyoung, diakan ingin ke salon memperbaiki tatanan rambut merahnya yang mulai memanjang mengganti warna rambut atau apalah intinya Jihoon bosan.

"Bae~" Tak ada sahutan.

Jihoon mengambil posisi tengkurap menatap kekasihnya yang sedang nyaman di dalam mimpinya, kekasihnya terlihat tampan dan polos ketika tidur tak terlihat jika si kepala kecil itu memiliki ekpresi dingin yang sexy.

Jari telunjuk kanannya terulur menyentuh pipi kanan Jinyoung, menekannya pelan beberapa kali.

"Bae bae baeeee~" Ucap Jihoon mulai merengek, tapi sang empunya pipi tak merespon apapun membuat Jihoon mengembungkan pipinya dan kembali melakukan aksinya.

Di tekannya pipi itu lagi dan lebih sering dari yang tadi, "Bae bangun aku bosan~" rengek si manis lagi namun lagi lagi hasilnya nihil, Jinyoung malah mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang.

Melihat hal itu Jihoon semakin geram, dengan tak berperi kemanusiaan Jihoon berguling menindih tubuh Jinyoung dan mengguncang tubuhnya sendiri di atas tubuh Jinyoung yang hanya tertutupi selimut itu.

"Bae Bae banguuuuuuuun^~^"

Kening pemuda Bae itu mengernyit merasakan beban di atas tubuhnya, sedikit mengerang saat Jihoon terus bergerak secara acak di atas tubuhnya bahkan tanpa di ketahui pemuda manis di atasnya itu telah menekan sesuatu yang berbahaya di bawah sana.

Dengan cekatan lengan panjang Jinyoung merengkuh tubuh kekasihnya memeluknya erat dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Jihoon, menghirup aroma vanila dan juga mint yang manis di sana.

"Akhirnya kau bangun dasar pemalas." gerutuan yang terdengar lucu itu hanya di balas senyum lemah dari sang dominan, Jinyoung masih mengantuk sungguh jadi dia hanya diam dan kembali terpejam, menikmati aroma tubuh Jihoon yang membuatnya nyaman.

Merasa tak ada respon Jihoon menjauhkan tubuhnya dari Jinyoung dan melihat pemuda Bae itu kembali terpejam, Jihoon kesal di cubit nya hidung mancung Jinyoung dengan keras hingga sang empunya mengadu kesakitan.

"Yak!  Apa yang kau lakukan astaga." Jinyoung mengusap hidungnya yang terlihat memerah.

"Siapa yang menyuruhmu tidur lagi, cepat bangun malam nanti acara Halloween akan di mulai aku bahkan belum menyiapkan diriku semuanya sudah bersiap dan kau malah tertidur di sini bangun pemalas!"

Jihoon mengatur napasnya yang terengah-engah dia emosi sekali sampai-sampai berbicara dalam sekali tarikan nafas saja.

Sedangkan yang di ceramahi malah menggosok telinganya seakan tak peduli akan ocehan sang kekasih.

"Jika kau ingin pergi kau bisa pergi sayang aku mengantuk sekali semalam aku lelah bermain catur dengan Ayahmu hingga subuh kau tau itu." Jinyoung memunggungi Jihoon dan kembali memejamkan matanya.

Melihat hal itu Jihoon menjadi cemberut, kembali si manis merayap mendekati Jinyoung, menyibak selimut yang Jinyoung kenakan menindih tubuh tanpa atasannya lagi, menggesekkan kepalanya layaknya seekor anak kucing yang sedang meminta di belai oleh majikannya.

"Aku ingin pergi denganmu Bae, aku juga ingin meminta pendapatmu tentang kostum ku temani aku yah~" Lagi suara mendayu penuh rayuan yang terdengar cute itu mengalun indah di pendengaran Jinyoung, kepala Jihoon sibuk bermain di leher dan juga tengkuknya menggelitik nya dan membuat kantuknya hilang seketika.

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang