SembilanBelas

3.6K 503 348
                                    

Lima hari sudah berlalu sejak kejadian itu dan semua kembali seperti biasa, kecuali status dari para pembuat onar sekolah.

Berita tentang Jinyoung dan Jihoon memiliki hubungan spesial pun tersebar dengan cepat, semua orang tentu saja terkejut, dan kebiasaan Jihoon pun berubah sangat banyak.

Jika dulu setiap pagi akan ada siswa yang menjadi mangsanya, kini yang ada hanyalah Jihoon yang tertawa terlampau ceria dengan Jinyoung yang merangkul pinggang atau bahunya mesra, pasangan fenomenal yang langsung terkenal seantero sekolah.

Mereka bahkan memiliki Fans club, tentu saja ada yang mendukung ada juga yang mencibir hubungan ini, selain karena ini hubungan sesama jenis yang masih belum terlalu di terima oleh warga sekolah, ada juga beberapa Fans baik milik Jinyoung maupun Jihoon yang patah hati.

Saat ini siswa Produce101 senior high school sedang di sibukan dengan persiapan ujian penaikan kelas yang tinggal beberapa hari lagi.

Seonho sudah pulih dari cideranya, sedangkan Seongwoo masih dalam masa pemulihan di rumah sakit, Daniel akan rutin datang ke rumah sakit guna menjenguk -calon kekasih- nya itu.

Guanlin mendengus malas ketika melihat pesan dari pesuruh kakeknya, padahal dia sudah meminta pada ayahnya untuk membantunya membujuk kakeknya membatalkan pertunangan itu tapi tak ada hasil sama sekali.

"Guanlin-ah ada apa?" Seonho mengelus pipi Guanlin yang berada di belakang tubuhnya.

Guanlin tersenyum lantas menggeleng, "tak apa."

Saat ini keduanya tengah berada di rooftop sekolah yang sepi, Guanlin duduk bersandar pada dinding sedangkan Seonho duduk di depannya lalu menyandarkan punggungnya pada Guanlin, jadi pemuda Taiwan itu bisa memeluk Seonho dari belakang sambil menikmati angin siang yang terasa sejuk di rooftop.

Seonho cemberut, seakan tau kekasihnya tengah berbohong, Seonho mengecup dagu Guanlin membuat sang empunya menatap Seonho.

"Guanlin-ah kata ibu berbohong itu tidak baik," kata Seonho membuat Guanlin kembali tersenyum, betapa polosnya kekasihnya ini.

"Hanya sedang banyak pikiran sayang." jujur Guanlin pada akhirnya.

"Apa hyung ada masalah?" Guanlin mengangguk sebagai jawaban.

"Hmm bisa di bilang begitu."

"Apa yang harus aku lakukan agar bisa membantu?" tanya Seonho lagi.

Guanlin tersenyum laku mengeratkan rengkuhanya pada Seonho, "Selalu berada di sisiku saja itu sudah sangat membantu."

Seonho terdiam, tangannya memilin-milin ujung blazer abu-abu khas sekolahnya dengan ragu.

"Guanlin-ah ada yang ingin aku katakan."

"Apa?"

Seonho nampak menarik napasnya, terlihat menguatkan dirinya sebelum mengatakan isi hatinya.

"Orang tua ku menjodohkanku."

Sontak saja Guanlin melepaskan pelukannya, dia bahkan refleks berdiri.

"Apa?!"

Seonho yanh panik pun ikut berdiri di hadapan Guanlin menatap nya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Aku tidak bisa menolak permintaan ibuku Guan, aku tidak berani."

Guanlin memegang kedua bahu Seonho tanpa sadar merematnya kuat membuat Seonho meringis perih, "Kau tidak mencintaiku?!"

Pemuda manis itu menggeleng cepat, "Aku sangat mencintaimu Guan percayalah, tapi aku tidak cukup berani dan kuat untuk melawan orang tuaku aku tidak di didik untuk melawan."

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang