Part 6

2.8K 173 11
                                    

"Eh iya Sa! Besok lo ke perpuskan? Gue ikut ya?!"celetuk Cara tiba-tiba kearah Rissa.

"Gue sama Ray juga! Ada tugas yang materinya belum gue ngerti"ucap Liona menyetujui.

"Iya udah. Besok langsung aja ketemu di perpus langsung"ucap Rissa sambil meminum jus apel yang dia pesan dengan tenang tanpa ada yang mengetahui jika rencana Rissa dan keenam sahabatnya telah dimulai.

"Gue besok mau ke ruang guru buat ngurus tugas yang gak gue kerjain tadi. Katanya gue disuruh buat ngerjain ulang dan besok gue bakal ketemu sama malaikat maut gue. Sebelum gue ketemu dia, gue mau ngomong sama kalian kalo gue itu sayang sama kalian. Kalo gue gak balik, lo telpon orang tua gue yang ada di Jerman buat dateng kesini buat nganterin gue ke peristirahatan terakhir gue. Dan gue mau ditaruh dimakam keluarga yang di Jepang aja. Dan bilang ke mereka kalo gue minta maaf gara-gara gak sengaja ngambil kartu kredit bokap gue buat bayarin kalian dulu waktu kita kelulusan di Jerman. Sama titip maaf gue buat Revan yang dulu waktu dia ke mall yang ada di Dubai dompetnya gue tuker sama dompet yang gak ada isinya"ucap Alzra mendramatiskan tanpa sadar ucapan terakhirnya itu.

"Jadi- jadi pesta kelulusan dulu itu, lo nyolong kartu kredit bokap lo?! Katanya dulu itu pake uang lo! Gimana sih?!"marah Raka yang saat ini sudah mengapit leher Alzra diketiaknya.

"Bau ketek lo! Lepas gak!"ucap Alzra sambil berusaha melepaskan apitan pada lehernya..

"Tung-tunggu...jadi dompetnya Evan lo tuker?!"bentak Rissa dengan wajah merah padam sambil menggebrak meja kantin yang otomatis membuat seluruh perhatian terarah padanya.

"I-it-tu candaankan Zra?"tanya Liona dengan badan yang telah terkulai lemas dan wajah pucat pasi mengingat Revan adalah salah satu sosok penting dalam hidupnya.

"Lo gak ngelakuin itukan?"ucap Raka sambil melepaskan apitannya dileher Alzra dengan menatap Alzra tak percaya.

Alzra yang baru sadar akan ucapannyapun langsung pias ketika mengetahui apa yang baru saja ia ucapkan tadi. Namun keenam sahabatnya yang sudah terlanjur mengetahui hal itu hanya dapat melihatnya dengan pandangan kecewa, marah dan tak percaya.

"Hei...hei...cuman masalah dompet aja yang dituker, jangan berantem udah"ucap Zeo yang menyadari atmosphere dimeja ini berubah tanpa mengetahui apa yang dimaksud mereka dengan 'dompet' disini.

"Kenapa? Kenapa lo lakuin itu ke dia hah?!"tanya Chico marah sambil mencengkram kerah baju Alzra yang membuat suasana dikantin siang ini semakin memanas dibuatnya

"Gu-gue gak tau kalo ternyata Revan bakal pergi ke mall saat itu, gak ada yang kasih tau gue soal ini. Gue niatnya cuman bercanda doang. Dan waktu gue mau ngembaliin dompetnya, dia udah gak ada dirumah waktu gue tanya sama orang rumah mereka jawab kalau dia udah berangkat ke mall waktu itu. Waktu gue susul dia, sumpah gue gak tau kalau kejadiannya bakal kayak gitu"ucap Alzra dengan nada penyesalan dan rasa bersalah yang sangat mendalam membuat Chico perlahan melepaskan cengkramannya pada kerah Alzra dan memukul meja dnegan kasar sebelum melenggang pergi dari sana dengan perasaan marah.

"Biarin dia sendiri dulu"ucap cara ketika Daniel hendak menyusul Chico yang emosi saat ini.

"Lo taukan apa yang lo sebabin?! Bercandaan lo waktu itu sama sekali gak lucu tau gak!"ucap Raka sambil menunjuk muka Alzra yang menunduk penuh pebyesalan sebelum melenggang pergi.

"Sialan emang lo!"desis Ray penuh dengan emosi dan berlalu meninggalkan meja mereka dnegan tangan yang terkepal menahan amarah.

"Udahlah! Itu cuman dompet, kenapa dipermasalahin sampai kaya gini sih?!"kesal Zeo kepada mereka.

"Lo kalo gak tau apa-apa gak usah ikut campur!"desis Liona menahan kekesalan akibat ucapan Zeo kepada mereka.

"Wow! Calm down girl's!"ucap Zeo menimpali ucapan Liona sambil mengangkat kedua tangannya.

The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang