Part 17

528 25 2
                                    

Pagi hari tepat ketika hari Sabtu, matahari tampak bersinar cerah yang mampu membuat hati seluruh orang merasa gembira dengan cuaca baik ini. Banyak orang-orang yang melakukan aktivitas seperti olahraga, bersantai dengan teman maupun keluarga bahkan ada beberapa orang yang mengambil part-time dihari ini.

Sama seperti perasaan orang kebanyakan, suasana hati Rissa pagi ini cukup baik mengingat kejadian lalu yang smepat membuatnya murung selama beberapa hari.

Hari ini, Rissa dan kedua kakak-nya berencana untuk mencari makan di cafe langganannya mengingat kedua orangtuanya yang tengah sibuk dengan urusan pekerjaannya diluar negeri yang mengakibatkan tidak ada orang yang mengontrol makanan mereka dengan ketat.

"Elvi! Cepetan! Entar kalau lama-lama keburu ada yang telpon ke Mommy kalau kita makan diluar nih!"teriak Rissa sambil menghentakkan kakinya tak sabar.

"Bentar! Ini turun!"sahut Kelvin yang tengah menuruni tangga dengan tergesa-gesa sambil memainkan ponselnya sebentar sebelum memasukkannya ke saku celananya.

"Astaga! Dari tadi ditungguin ternyata malah mainan ponsel!"gerutu Rissa kesal sambil berkacak pinggang dengan kedua matanya yang menampilkan pandangan kesalnya.

"Udah-udah! Ayo berangkat sekarang!"lerai Alex yang sejak tadi hanya memandang pertengkaran kedua adik kembarnya itu.

"Oh iya Alex! Udah dipesenkan mejanya?"tanya Rissa ketika mengingat sesuatu sambil tetap berjalan keluar berdampingan dengan Alex yang sedang memainkan kunci mobilnya dan Kelvin yang berada dibelakangnya dengan ekspresi cemberutnya.

"Udahlah! Kalau gak dipesen emang kita mau duduk dimana?"jawab Alex yang saat ini tengah membuka pintu mobilnya tanpa melihat kearah Rissa.

"Siplah!"ucap Rissa yang kini telah duduk tenang disebelah Alex yang tengah menyetir sedangkan Kelvin duduk dibelakang sendirian sambil mulai kembali bermain ponselnya.

Didalam mobil, keadaannya cukup tenang dengan radio yang sejak tadi memutarkan lagu-lagu populer pada musim ini. Terkadang juga ada obrolan yang dilakukan oleh ketiga saudara itu.

"Oh iya Sasa! Temen kamu yang dari Jerman kemarin sama kakak angkatmu yang di Jerman udah balik ke Jerman?"tanya Alex yang masih dnegan pandangan fokus kedepan tanpa melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Rissa.

"Udah kok. Sehari setelah Nathan ngasih kabar soal Revan dia harus langsung balik ke Jerman mengingat kondisi disana belum sepenuhnya stabil"jawab Rissa dengan ekspresi cuek sambil memandang kearah depan. Tidak ada yang tahu apa yang tengah dipikirkan oleh gadis cantik itu, namun sesaat tatapan matanya menunjukkan kesedihan yang mendalam tanpa ada yang menyadari arti dari tatapan itu.

"Tapi sekarang Jerman udah stabilkan? Soalnya aku sendiri gak sebegitu mengikuti perkembangan keadaan di Jerman sekarang"tanya Alex lagi yang masih tetap fokus pada kegiatan menyetirnya.

"Udah stabil kok meskipun patroli keamanan disana lebih ditingkatkan lagi mengingat mereka pernah kecolongan"jawab Rissa apa adanya sambil sesekali melihat pemandangan dari jendela sampingnya.

"Oh iya! Kemarin aku liat kamu bareng sama Exel. Ngapain aja kalian berdua di taman belakang sekolah?"tanya Kelvin menggoda dengan badan yang dicondongkan kedepan dnegan kedua tangan yang menopong tubuhnya diantara kedua bangku didepannya.

"Gak ngapa-ngapain kok! Tanya aja sendiri sama Exel!"jawab Rissa ketus dnegan kedua pipi yang sedikit merona merah sambil mengalihkan pandangannya ke luar jendela yang berada disampingnya.

"Beneran gak ngapa-ngapain? Tapi kok aku liat kamu ngomong soal liburan bareng kemana itu em...Yo-yogya ah! Yogyakarta! Ya! Yogyakarta!"goda Kelvin sambil berusaha mengingat nama dari tempat yang Rissa dan Exel bicarakan kemarin di taman belakang sekolah.

The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang