Part 26

425 23 0
                                    

Maaf baru bisa update sekarang

Sumpah ini molor banger dari waktu yang udah ditentukan.

Tadi tiba-tiba setelah pulang les ada undangan nikahan temenku

Jadi mau gak mau harus dateng ke acara itu

Jadi langsung aja baca lanjutan ceritanya ya...

Budayakan Vote dan Comment ya guys

Karena dari itu para penulis mendapatkan motivasinya dalam melanjutkan karyanya

Enjoy the story

_______________

"Oh iya! Happy birthday! This for you."ujar Rissa sambil menyodorkan sebuah kotak berukuran sedang berwarna hitam ke arah Exel.

"ujar Rissa sambil menyodorkan sebuah kotak berukuran sedang berwarna hitam ke arah Exel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woah! What is this? Aku bahkan tidak bisa menebaknya."ucap Exel sambil sedikit mengocok kotak kado pemberian Rissa ke arah samping.

"Buka saja nanti. Lebih baik kau simpan dulu kadonya dan sapa para tamu undangan mu terlebih dahulu."ujar Rissa kepada Exel sambil menatap kedua manik mata Exel lekat-lekat.

"Ehm...don't forget about us! Kami masih disini ingat?"celetuk Hans kepada Rissa dan Exel yang seakan lupa tentang keberadaan mereka disana.

"Sorry! Jadi gimana pesta kali ini? Kalian suka?"tanya Exel kepada ke empat sahabat laki-laki nya yang kini tengah duduk di sofa yang telah disediakan.

"Nothing bad. Hanya saja sayang, gue sendirian disini tanpa ada yang dampingin gue."balas Kelvin sambil memeluk dirinya sendiri yang mampu membuat semua sahabat sekaligus Rissa bergidik ngeri dibuatnya.

"Kelvin! Jangan lakukan itu lagi! Kau membuatku ingin muntah seketika"sinis rissa yang kini talah duduk di sofa yang berada tepat dihadapan Kelvin dan Hans serta kekasihnya itu.

"Lihat itu! Adik lo aja jijik liatnya apalagi kita!"sahut Julian kepada Kelvin yang kini tengah memasang ekspresi kesalnya.

"Eh iya! Gue sampe lupa mau tanya ini. Kalian berdua pacaran?"tanya Julian kepada Rissa dan Exel yang mampu membuat tubuh Rissa terpaku dibuatnya.

"Masih dalam proses. Doakan saja dia bisa move on dari kenangannya yang lama."jawab Exel dengan nada candaan namun sarat akan keseriusan yang mampu membuat Rissa merasa tersindir dibuatnya.

"Itu Rissa! Dengerin! Si Exel udah ngode keras itu."sahut Karl yang ikut menyahuti candaan Exel yang mampu membuat keadaan Rissa semakin merasa terpojok.

"Udahlah gak usah bahas itu! Gimana sekolah kalian setelah gak bareng sama kita berdua?"tanya Exel yang seolah mengerti keadaan Rissa yang tak nyaman.

Dan mengalirlah percakapan mereka semua tanpa menyadari keadaan Rissa yang termenung seakan mengingat masa lalu. Mereka terus mengobrol bersama bahkan ketika sahabat-sahabat Exel dan Rissa bergabung bersama mereka.

***

"Makasih ya Exel udah mau anterin aku sama Kelvin."ucap Rissa kepada Exel yang telah mengantarnya dan Kelvin tepat pada jam 3 pagi.

"Gak masalah. Nanti mobil Kelvin biar dianter sama salah satu pekerja pub nanti."ujar Exel sambil merapatkan mantelnya ketika angin berhembus menerpa mereka yang kini tengah berdiri di depan rumah Rissa dan Kelvin dnegan tubuh Kelvin yang telah mabuk berat dipapah oleh Rissa.

"Hah?! Mobilku hik...mana baby Lea ku! Hik..."racau Kelvin dengan nada tak jelas sambil sesekali cegukan akibat terlalu banyak minum.

"Dia mabuk parah."ucap Exel sambil menatap Kelvin jengah lantaran tadi ia sempat hendak muntah beberapa kali yang mengakibatkan Exel harus memberhentikan mobilnya dan membantu Rissa untuk membopongnya keluar.

"Siapa yang mabuk?! Hik...Sasa! Kamu hik...gak boleh mabuk! Hik..."racau Kelvin dengan nada marahnya sambil menunjuk kearah Exel.

"Hahaha...aku baru pertama kali ini melihatnya mabuk seperti ini."tawa Rissa ketika melihat tingkah saudara kembarnya yang mabuk.

"Alex kemana?"tanya Exel bingung lantaran Alex tak muncul sejak kedatangan mereka didepan rumah kini.

"Alex katanya ada tugas kuliah. Jadinya dia lembur di tempat kuliahnya sama teman-temannya buat ngerjain proyek yang katanya sih penting itu."jawab Rissa apa adanya sambil sesekali membenarkan posisi Kelvin yang sangatlah lemas lantaran mabuk.

"Ah iya Sasa! Besok sore kamu ada acara?"tanya Exel sambil sesekali membenarkan mantelnya yang sedikit terbuka.

"Apa?! Hik...lo mau ajak hik...adik gue jalan?! Hik..."sela Kelvin yang masih dalam kondisi mabuk beratnya sambil berteriak marah kearah udara yang kosong.

"Hahaha...enggak sih kalo buat besok sore. Emang kenapa?"tanya Rissa penasaran lantaran Exel yang bertanya tentang jadwalnya besok.

"Besok sore bersiaplah. Aku akan membawamu ke suatu tempat besok."ujar Exel dengan senyum misterius yang mampu membuat Rissa semakin penasaran dibuatnya.

"Apa tidak apa kamu membopongnya seorang diri?"tanya Exel lagi yang ragu-ragu meninggalkan Rissa dengan keadaan yang menurutnya tampak sangat mengkhawatirkan.

"Tak perlu cemas. Apa kau masih meragukan kemampuan ku sebagai prajurit terbaik ini?"tanya Rissa retoris kepada Exel yang masih tetap mengkhawatirkan dirinya.

"Baiklah. Segeralah masuk! Disini snagat dingin."ujar Exel kepada Rissa dengan nada dan tampang khawatirnya.

"Iya. Hati-hatilah dijalan."ujar Rissa sebelum masuk dengan memapah Kelvin yang terus-terusan mengoceh tidak jelas karena mabuk.

"Iya."jawab Exel sebelum kembali masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan rumah Rissa dan Kelvin.

"Jangan mau sama bajingan itu hik...Dia bisa saja menipumu hik..."racau Kelvin lagi yang berada dipapahan Rissa.

"Sudahlah! Cepatlah sadar! LAin kali jangan terlalu banyak minum seperti ini! Hal itu bisa membuatmu gila seperti ini!"kesal Rissa lantaran Kelvin ynag terus meracau tidak jelas.

Bersambung...

The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang