Part 3

2.8K 178 11
                                    

"RISSA WAKE UP!"teriak seseorang sambil menggoyangkan tubuh Rissa yang tengah nyaman bergelung didalam selimut biru miliknya.

"Rissa! Ayo bangun tukang tidur!"ucap orang lain yang kini berusaha menarik selimutnya dari pegangan Rissa.

"Five minuts again Mark!"jawab Rissa yang belum sadar siapa yang membangunkannya ini. Kedua orang itu lantas mengerutkan kening mereka dalam ketika mendengar nama seorang pria keluar dari mulut sang adik.

"Bangun! Kamu sekarang ada di New York Sa!"ucap Kelvin sambil terus mengoyang-goyangkan tubuh Rissa yang otomatis membuat Rissa bangun seketika.

"Ok! I'm wake up now!"jawab Rissa sambil duduk dengan masih mengumpulkan sebagian jiwanya yang masih tertinggal di alam mimpi.

"Cepet mandi habis itu turun ke bawah!"perintah Alex yang dia jawab gumaman saja oleh sang adik yang masih berusaha bangun dari mimpinya.

"Kami tunggu dibawah"ucap Kelvin sambil mengacak-acak rambut Rissa yang mulanya sudah berantakkan menjadi lebih berantakkan dari sebelumnya.

"ELVI!!! RAMBUTKU KAMU BERANTAKIN LAGI!!!"teriak Rissa ketika menyadari rambutnya telah diberantakkan oleh Kelvin yang sudah keluar menyul Alex.

30 menit kemudian, Rissa telah siap dengan pakaian santainya dan segera turun kebawah untuk makan bersama keluarganya. Setibanya dia diruang makan semuanya sudah duduk manis di tempat tanpa menyentuh makanan yang ada dihadapan mereka sedikitpun.

"Loh! Belum pada makan?"tanya Rissa heran ketika menyadari piring keluarganya belum terisi dengan makanan sedikitpun.

"Gimana kita mau makan. Orang kamu aja belum dateng"ucap Kelvin dengan bibir yang dicebikkan kesal.

"Ya udah, sekarang ayo kita makan! Aku udah kangen masakan buatan mommy!"seru Rissa girang yang dijawab kekehan dari semua anggota keluarganya ketika melihat tingkah kekanak-kanakan dari si anak bungsu.

Setelah makan selesai, Daddy berkata ada hal yang ingin ia bicarakan kepada ketiga anaknya. Dan disinilah mereka berada, didalam ruang kerja sang ayah sedangkan sang ibu sedang pergi karena ia memiliki janji temu dengan temannya.

"Alex, Kelvin, Dad ingin mengatakan sesuatu kepada kalian berdua"ucap Daddy kepada kedua anak laki-lakinya. Seakan mengerti apa yang akan dibicarakan oleh sang ayah, Rissa mulai mengatur dirinya untuk tidak berbuat gegabah sekarang.

"Sebenarnya Dad ingin mengatakan hal ini jauh-jauh hari sebelum hari ini. Tapi menurut Daddy akan lebih baik jika Dad menunggu Rissa pulang sebelum Dad mengatakan yang sebenarnya"ucap Daddy lagi yang semakin membuat kedua kakak Rissa semakin mengerutkan keningnya dalam.

"Maksud Dad?"tanya Alex bingung dengan sikap sang ayah yang tiba-tiba berubah.

"Sebenarnya Rissa merupakan anggota militer dari WBAN"jawab Dad dengan nada serius yang membuat kedua laki-laki yang ada dihadapannya kaget bukan kepalang.

"Tunggu! Bukannya Sasa selama ini sekolah di Jerman?"tanya Kelvin bingung dengan kenyataan yang ia dapatkan kini.

"Aku sudah menamatkan program Postgraduate-ku ketika aku berusia 16 tahun. Aku mengambil program akselerasi selama ini"jawab Rissa menjawab semua kebingungan Kelvin dan Alex.

"Dan dia juga telah menyelesaikan sekolah kemiliterannya di Jerman 4 tahun yang lalu dan setelah itu dia langsung diangkat menjadi pasukan militer Jerman sebelum satu tahun kemudian dia direkrut menjadi anggota tetap WBAN"tambah sang Daddy melengkapi ucapan Rissa yang terpenggal setengah.

"Tapi, bagaimana bisa?"tanya Kelvin masih tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang ayah dan kembarannya.

"Waktu aku memasuki TK, aku bertemu dengan uncle Xeon sahabat Daddy yang merupakan salah satu atasan tertinggi dari WBAN. Aku berulang kali mendesak Daddy agar aku bisa ikut bersama uncle Xeon dan menjadi salah satu muridnya. Namun saat itu Dad menolaknya dengan keras. Hingga ketika saat itu aku masih 6 tahun, aku bertemu dengan Rudolf yang saat itu juga menjabat menjadi salah satu atasan tertinggi WBAN sama seperti uncle Xeon. Pada mulanya aku hanya berlatih beladiri kepadanya seusai pulang sekolah. Hingga Dad mulai curiga dengan gelagatku yang sering pulang malam dengan badan yang terdapat beberapa lebam. Hingga uncle Xeon menyadari jika Rudolf secara diam-diam melatihku. Namun itu semua terlambat, Rudolf ternyata telah mendaftarkanku ke salah satu sekolah militer terbaik di Jerman tepat ketika aku berusia 7 tahun dengan menggunakan koneksi yang ia miliki. Rudolf datang ke rumah waktu itu dan berbicara kepada Dad dan semuanya terjadi hingga kini aku menjadi seorang kapten dari sebuah tim bentukan WBAN, menjadi dokter bedah militer dan dokter bedah khusus hingga sekarang"jelas Rissa kepada kedua kakak laki-lakinya yang membuat kedua laki-laki itu bungkam dibuatnya.

The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang