Part 23

441 26 2
                                    

Pagi ini cuaca di New York sudah mulai memasuki puncak musim dingin yang menyebabkan banyaknya butiran putih yang apabila di sentuh terasa sangat dingin hingga menusuk tulang. Banyak para pembersih salju yang mulai melakukan pekerjaannya sejak pukul 9 pagi mengingat suhu saat ini yang minus hingga mencapai titik minus 42°C.

Putih. Hanya warna itu yang terhampar mulai dari jalan, pepohonan hingga gedung-gedung pencakar langit. Terlihat pula beberapa orang yang berjalan menggunakan pakaian yang sangat tebal yang mana jika bisa ditebak didalamnya memiliki lapsan pakaian yang tidak sedikit.

Mobil-mobil yang berlalu lalang bahkan hanya mampu berkendara dalam kecepatan 20  km/jam akibat licinnya jalanan akibat badai salju yang semalam sempat melanda New York yang mengakibatkan malam itu suhu mencapai titik terndah, yaitu minus 54°C.

Bahkan karena suhu yang cukup ekstrim ini menyebabkan banyak pelajar yang memilih untuk tinggal dirumah daripada masuk kelas yang mana mengharuskan mereka berjalan melewati tumpukan-tumpukan salju dipinggir maupun dijalanan.

Aktivitas yang terlihat untuk saat ini hanyalah beberapa pejalan kaki yang hendak berangkat menuju sekolah ataupun tempat kerja mereka, para pembersih salju dengan alat-alat yang berada di tangannya dan beberapa kendaraan yang berlalu lalalng dengan kecepatan yang bisa dibilang sangatlah lambat.

Sedikit berbeda dengan suasana luar rumah besar itu yang sedikit sepi, didalam rumah besar itu tengah terjadi keributan antara ketiga kakak beradik itu.

"Sasa gak mau sekolah Alex! Diluar gak ada penghangat ruangan!"kesal Rissa yang tengah duduk dengan secangkir coklat hangat digenggamannya.

"Bener yang di omongin Sasa! Kelvin juga gak mau sekolah! Look at that! Bahkan pengukur sushu ruangan kita membeku diluar sana!"tambah Kelvin dnegan tangan kanan yang mengarah ke pintu keluar.

"Astaga! Kalian sudah masuk ditahun akhir! Dan kalian masih seperti ini?! Cepat pakai mantel kalian dan ambil peralatan sekolah kalian! Kita akan beragkat sebentar lagi!"perintah Alex yang mulai muak dengan tingkah kedua saudara kembar itu.

"No! We don't go with you! Kakak apa yang dengan tega menyuruh kedua adiknya untuk pergi keluar di suhu yang gila ini?!"tanya Rissa retoris dengan nada sebal yang sangat kentara disetiap pengucapannya.

"It's me! So, kalian berdua cepat bersiap atau aku suruh Mom dan Dad untuk pulang dan 'mengantar' kalian berdua langusung!"ancam Alex sambil bersedekap dada dengan tatapan tajam penuh ancaman yang mengarah ke keduanya.

"Okay! We move Jerk!"maki Rissa kesal sambil sedikit membanting mug putih miliknya di atas meja kaca di ruang keluarga sebelum pergi ke atas dnegan kaki yang dihentak-hentakkan kesal.

"Jerk!"ledek Kelvin dengan memasang raut muka yang meremehkan sebelum pergi menyusul RIssa yang telah terlebih dahulu ke lantai atas untuk bersiap.

***

"Brrr...I'm freezing!"keluh Rissa yang tengah duduk di bangku depan tepat disamping Alex yang tengah menyetir mobil Rolls Royce Sweptail seharga $13 Millions atau senilai kurang lebih Rp. 184.470.000.000,-

000,-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang