"Mmm... kalian sebenarnya siapa?"celetuk Niella tiba-tiba. Seolah tersadar bahwa bukan hanya mereka saja yang berada disana, mereka langsung melemparkan pandangan kearah Niella yang tengah menatap mereka memita penjelasan.
"Lo beneran udah baikan kan La?"tanya Cara seakan mengerti dengan pikiran yang lainnya mengalihkan pembicaraan yang ditanggapi dengan baik oleh Niella.
"Udah kok. Makasih ya...kalau gak ada kalain, gue gak tau bakal kayak gimana gue tadi"jawab Niella sambil tersenyum manis kepada mereka semua.
***
Bel pulang sekolah telah berbunyi beberapa saat lalu yang tentunya kini sekolah hanya berisi orang-orang yang sedang mengikuti club ataupun mereka yang hanya menghabiskan waktu disekolah bersama teman-temannya.
Rissa, Chico, Ray, Raka, Cara, Liona ditambah dengan Niella kini tengah duduk-duduk santai di tribun yang langsung memperlihatkan lapangan basket outdoor yang berada disekolahnya. Kegiatan club basket biasanya dilakukan dilapangan indoor.
"Mmm...sebenernya lo itu nerd apa enggak sih?"tanya Niella dengan nada dan raut wajah penasaran yang kini tengah menatap Rissa lekat-lekat.
"Menurut lo sendiri gue nerd apa gak?"tanya Rissa santai sambil memainkan bola basket yang berada ditangannya.
"Gak"jawab Niella apa adanya yang masih menatap Rissa penasaran.
"Terus alasan lo bilang Rissa itu gak nerd apa?"tanya Cara tenang sambil memakan camilan-nya sambil terus melihat interaksi antara sahabatnya dengan sahabat barunya itu.
"Soalnya tadi dia gak pake kacamata dan dia masih bisa liat dengan jelas. Dan kalo dia nerd, kecil kemungkinan dia ngelawan waktu di bully"jawab Niella sembari berpikir.
"Bener sih. Tapi opini lo itu kurang. Dan bener, kalo Rissa itu gak nerd, 8 deh buat penilaian lo diawal ketemu, sisanya karena lo jawabannya kurang"ucap Liona sambil memakan pizza yang tadi sempat mereka pesan sambil memainkan ponselnya.
"Emang kurangnya dimana?"tanya Niella penasaran, sedangkan yang lain hanya memperhatikan antara Niella dan Rissa yang saat ini tengah tidak memakai kacamatanya.
"Kurang lo itu sebenernya cuman kira-kira 2 doang. Lo kurang memahami informasi yang jelas-jelas ada didepan mata lo. Yaitu, lo seharusnya mulai curiga waktu gue dengan akrabnya bisa kenal sama mereka ber-6 yang sebenernya juga murid baru disekolah ini. Dan tiba-tiba juga, gue bisa akrab sama 2 orang dari geng tukang bully itu"jawab Rissa sambil memutar bola basket-nya di atas jarinya.
"Bener juga sih"jawab Niella yang seolah tersadar akan opini itu.
"Kalo lo ada di medan perang sekarang. Udah mati duluan lo gara-gara gak merhatiin informasi yang jelas-jelas ada didepan mata lo"ucap Alzra sambil memainkan ponselnya.
"Iya deh, iya"balas Niella dengan wajah masamnya yang membuat mereka ber-6 tertawa melihatnya minus Rissa.
"Kok gue kelupaan sesuatu ya?"tanya Ray kepada dirinya sendiri yang masih dapat didengar oleh para sahabatnya yang lain.
"Gue juga deh kayaknya"sahut Raka sambil mengerutkan keningnya dalam pertanda bingung.
"Oh my, cafe depan sekolah!"seru Liona ketika ia berehasil mengingat apa yang telah ia dan sahabatnya lupakan sambil menepuk dahinya.
"Kita telat berapa menit emang?"tanya Alzra tak kalah cemas akan kelupaan mereka akan janji yang telah mereka buat bersama sahabatnya yang lain.
"God help me! Kita telat 30 menit"jawab Cara tak kalah cemas akan kemarahan yang akan ia dapatkan nanti dari para sahabatnya yang telah menunggu lama di tempat janjian mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovel
Action#Teen Fiction Series 1# #Action Series 1# Clarissa Nathaniel Devon harus berusaha untuk merelakan orang yang amat ia cintai di tangan orang dari masa lalunya yang mampu membuat ia merasakan berbagai macam perasaan dalam satu waktu. Keterpurukan yang...