Part 28

347 20 3
                                    

Lama tak bersua semua

Don't forget to give me the star's and comments for my story

Stay health guys!!!

Before baca ni cerita WAJIB baca PESAN ni

"IKUTI ANJURAN PEMERINTAH BUAT GAK KELUAR RUMAH DIMASA SELF QUARANTINE INI!!! INGAT! KESEHATANMU LEBIH PENTING DARI PADA SHOPPING ATAUPUN NONGKRONG DILUAR!!! MENDING DI RUMAH AJA SAMBIL BACA CERITA DI WATTPAD KETIMBANG ADA HAL YANG GAK DIINGININ TERJADI"

Selamat membaca semua

~~~

"Gimana kemarin jalan sama Exel? Seru?"tanya Kelvin sinis sambil memainkan ponselnya dengan mata yang sesekali melirik sebal saudara kembarnya itu.

"Seru kok!"balas Rissa menggoda Kelvin yang tengah kesal lantaran tidak mengajak Kelvin yang kemarin tengah hangover parah.

"Sialan!"umpat Kelvin sambil membanting ponselnya ke sofa tempat ia duduk kini.

"Kelvin! Bahasanya!"seru Alex yang tengah berada di dapur rumah mereka.

Drrttt...drrttt...drrttt...

"Hallo."ucap Rissa ketika mengangkat telpon yang masuk ke ponselnya.

"Hormat Capt! Letnan Dua Harry Lockres melapor! Kami telah mengetahui jejak dari pemimpin pasukan teroris kemarin."sahut Harry, bawahan Rissa selama berada di New York kini.

"Beritahukan lokasinya!"perintah Rissa sambil beranjak dari duduknya dan pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap pergi.

"Kami telah melacak keberadaannya kini berada di daerah Asia tepatnya di Thailand."jawab Harry dengan hormat diseberang sana.

"Siapkan tiket 4 tiket penerbangan ke Thailand secepat mungkin! Dan beritahu Alzra, Aero dan Will untuk bersiap!"perintah Rissa dengan tegas yang kini telah selesai berbenah dan membawa sebuah koper yang memang sudah ia siapkan jauh-jauh hari apabila terdapat situasi genting seperti kini.

"Yes Capt!"jawab Harry diseberang sana.

"Sasa, kamu mau kemana?"tanya Alex yang baru saja keluar dari dapur dengan membawa secangkir kopi dan roti.

"Sasa ada urusan ke luar negeri selama beberapa hari Alex."jawab Rissa sambil mengangkat kopernya untuk menuruni anak tangga dirumahnya.

"Capt! Tiketnya sudah kami dapatkan. Penerbangan pagi ini jam 11.45 a.m. dan untuk Sersan Mayor Ezron, Sersan Dua Davidson dan Sersan Dua Anthony telah kami hubungi dan akan tiba 30 menit dari sekarang."lapor Harry setelah berhasil melakukan apa yang diperintahkan oleh atasannya itu.

"Baik. Jika ada pembaharuan informasi segera laporkan!"akhir Rissa sebelum menutup panggilan telepon itu.

"Hormat Sir Raza! Disini Kapten Clarissa meoaporkan jika saya, Kapten pasukan khusus Clarissa, Sersan Mayor Ezron, Sersan Dua Davidson dan Sersan Dua Anthony akan melakukan pengejaran terhadap mantan Letnan Dua Kenndrick siang ini! Laporan selesai!"lapor Rissa kepada atasannya sesaat setelah panggilan teleponnya telah terangkat.

"..."

"Yes sir!"akhir Rissa sesaat sebelum panggilan teleponnya ditutup.

"Memang pesawatnya jam berapa?"tanya Alex yang kini sudah membawa kunci mobil kesayangannya dan membantu Rissa membawa kopernya keluar.

"Jam 12 kurang pagi ini."jawab Rissa sambil melihat laporan yang baru saja dikirim oleh Harry kepadanya.

"Loh! Kamu mau kemana Sa? Kok bawa koper?!"tanya Kelvin ketika melihat saudara kembarnya yang rapi dengan Alex yang tengah mendorong sebuah koper ke luar.

"Ada tugas luar."jawab Rissa seadanya sambil menatap saudara kembar laki-lakinya itu.

"Berapa hari?"tanya Kelvin sambil berjalan perlahan kearah Rissa.

"Mungkin 5 hari, mungkin 3 minggu atau mungkin juga beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun itu semua tergantung seberapa berat misi kali ini."jawab Rissa dengan senyum miris mengingat resiko yang selalu ada di setiap langkahnya.

"Dimana?"tanya Kelvin lirih sambil menatap kedua mata kembarannya yang mungkin akan ia rindukan dalam beberapa hari ini atau mungkin beberapa minggu atau bulan.

"Thailand."jawab Rissa seadanya.

"Mengapa jauh sekali? Apa tidak ada yang bisa menggantikan tugasmu itu?!"tanya Kelvin tidak setuju sambil memegang kedua bahu Rissa erat-erat.

"Tidak bisa Elvi. Ini tugasku dan juga satu-satunya cara untuk menebus hutangku dan Revan dimasa lampau."jawab Rissa dengan senyum miris dan pandangan kosong seolah tengah berada di masa lain.

"Apa karena Ronald?"tanya Kelvin dengan pandangan penuh amarah ketika menyebutkan nama dari salah satu sahabat dekat kembarannya dulu.

"Kami berdua selama ini merasa bersalah karena tidak bisa menghentikan Ronald dulu yang kini menyebabkan ribuan nyawa melayang ditangannya. Setelah Revan tiada, aku baru sadar jika Ronald semakin mirip dengan Rudolf. Jadi ku mohon, biarkan aku pergi menebus dosaku pada ribuan nyawa yang telah tiada dengan sia-sia ditangannya."lirih Rissa yang tanpa sadar menangis dalam diamnya.

"Kelvin. Biarkan Rissa pergi. Rissa tidak akan kemana-mana. Jadi tenanglah."tenang Alex pada adik laki-lakinya ketika menyadari jika Kelvin tidak akan bisa melepaskan Rissa pergi menjalankan tugasnya.

"Baiklah! Aku juga akan ikut mengantarmu ke bandara?"celetuk Kelvin sambil melepas pegangannya di kedua bahu Rissa.

"Thank you my twins."ujar Rissa dengan senyum tulus yang mengembang dikedua sudut bibirnya.

***

"Kamu yakin tidak ingin menghubungi Exel?"tanya Kelvin untuk kesekian kalinya kepada Rissa yang kini tengah menyiapkan beberapa kartu identitas mengingat didalam bandara tidak diijinkan untuk membawa senjata api.

"Tidak, ah iya! Aku titip ponselku yang ini ya! Jika ada telepon ataupun pesan dari Exel dan yang lainnya kamu saja yang jawab. Tapi ku mohon jangan katakan keberadaan ku nantinya."jawab Rissa sambil menyerahkan iPhone 11 Pro miliknya kepada Kelvin.

"Permisi, dengan Nona Devon, Tuan Ezron, Tuan Davidson dan Tuan Anthony benar?"tanya seorang keamanan bandara kepada mereka semua.

"Iya benar. Itu kami."jawab Alzra tenang ketika menyadari maksud dan tujuan pihak keamanan bandara yang datang menemui mereka.

"Apa benar ini koper anda sekalian?"tanya petugas bandara sambil menyodorkan gambar koper milik ke-4 pemuda-pemudi itu di ponselnya.

"Iya benar. Itu milik kami."jawab Aero membenarkan.

"Bisakah kalian ikut kami ke kantor pusat keamanan bandara guna dimintai keterangan lebih lanjut tentang isi koper anda sekalian."ujar petugas keamanan bandara itu sopan.

"Sure! Why not."jawab Alzra ringan sambil menggedikkan kedua bahunya ringan sebelum berjalan mengikuti para petugas keamanan yang tadi menghampiri mereka semua.

Bersambung...

Udah lama kita gak berjumpa...

Maaf baru bisa update soalnya banyak ujian dan tugas akhir yang harus Ma kerjain mengingat saat ini Ma ada di posisi terujung dari masa wajib sekolah di Indonesia.

Semangat berkarya dirumah semua...

#kerjadirumah
#belajardirumah
#ibadahdirumah
#dirumahaja

The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang