Pagi ini dirumah kediaman Devon tampak ramai dengan suara bentakan dari Alex yang ketika pulang mendapati adik laki-lakinya yang tengah hangover parah di kamar mandi kamarnya ketika mengecek keadaan kedua adiknya.
Sedangkan disisi lain, Kelvin tengah muntah-muntah akibat dari ia yang semalam kebanyakan minum alkohol di pesta ulang tahun Exel.
"Jangan diulang lagi! Aku tahu seberapa mabuknya kamu kemarin melihat kamu yang sekarnag tengah hangover parah kayak gini! Udah diijinin malah mabuk-mabukan gak jagain Rissa! Lain kali gak ada yang namanya alkohol! Dulu marijuana! Sekarang alkohol! Besok apa?!"murka Alex kepada Kelvin yang sama sekali tidak mendapatkan perhatian sedikitpun dari Kelvin yang tengah mengeluarkan semua isi perutnya didalam kamar mandi.
Rissa yang mendengar keributan dari kamar sebelah lantas dibuat terbangun oleh suara amukan dari Alex yang bisa ia tebak tengah memarahi Kelvin di kamar sebelah. Dengan langkah tergesa, Rissa segera menuju kamar Kelvin dan mendapati Alex yang tengah berkacak pinggang dnegan muka menahan amarah dan suara orang yang tengah muntah dari dalam kamar mandi yang bisa Rissa tebak adalah suara Kelvin yang tengah menumpahkan semua isi perutnya semalam.
"Udahlah Alex. Jangan marah-marah lagi. Percuma kalo ujung-ujungnya gak akan didenger sama itu orang."ucap Rissa dnegan suara serak khas bangun tidurnya sambil mengelus punggung Alex yang bergetar karena amarah.
"Bilangin ke kembaranmu! Kalo terus-terusan kayak gini, hidupnya bisa rusak! Dulu marijuana! Sekarang Alkohol! Besok apa lagi hah?! Kokain?!"bentak Alex yang justru melampiaskan amarahnya kepada Rissa.
Sedangkan Rissa yang mendengar kata ganja diucapkan oleh Alex lantas terkejut oleh fakta yang baru saja ia ketahui lagi.
'Bagaimana bisa Kelvin pakai ganja?'batin Rissa terkejut.
Memang benar jika ganja di negaranya kini telah diperbolehkan untuk dikonsumsi secara publik. Hanya saja batas minimal agar orang bisa mengkonsumsi ganja itu adalah umur 21 tahun sedangkan Kelvin saat ini tengah berumur 18 tahun.
"Iya! Lebih baik kamu istirahat saja terlebih dahulu."ujar Rissa yang masih dnegan perasaan berkecamuk didalam hatinya.
Sesaat setelah Alex pergi dari kamar Kelvin, Kelvin keluar dari kamar mandi dengan langkah gontai dan tubuh lemas nya yang masih juga tercium sangat kuat aroma alkohol dari tubuhnya yang kini tengah memakai kaos polo berwarna putih dan celana pendek berwarna cream.
Dengan langkah tergesa, dihampirinya tubuh Kelvin yang lemas dan dibantunya Kelvin agar dapat duduk dengan nyaman di atas tempat tidurnya.
"Bagaimana keadaanmu saat ini?"tanya Rissa sambil mengambil semangkuk sup asparagus yang berada di bufet samping tempat tidur Kelvin.
"Masih pusing dan sedikit mual. Apakah ada air? Aku haus sekali."jawab Kelvin yang sambil sesekali menerima suapan sup asparagus yang memang memiliki khasiat sebagai pereda hangover.
"Ini! Minum dulu!"ucap Rissa sambil menyodorkan secangkir Green tea kepada Kelvin yang dnegan sigap segera diambil dan diminum oleh Kelvin.
"Bagaimana bisa kau mendapatkan marijuana dulu?"tanya Rissa yang sudah tidak kuat menahan rasa penasaran tentang bagaimana Kelvin mendapatkan ganja dulu.
"Black Market is always provide it."jawab Kelvin singkat dengan nada datar tanpa menghiraukan ekspresi yang ditunjukkan oleh Rissa.
"Apakah Exel juga pernah memakainya?"tanya Rissa penasaran juga.
"Tidak. Mengapa kau menanyakan hal ini?"tanya Kelvin penasaran akan pertanyaan yang ditanyakan oleh kembarannya itu.
"Tidak! Tidak ada apa-apa! Lebih baik kau makan makananmu ini! Aku akan bersiap-siap."ucap Rissa sambil menyodorkan semangkuk sup asparagus yang tadi ia suapkan kepada Kelvin.
"Kau mau pergi kemana?"tanya Kelvin penasaran ketika melihat Rissa yang mulai berjalan ke arah pintu kamarnya.
"Exel mengajakku jalan hari ini."jawab Rissa apa adanya sambil berjalan kearah kamarnya berada.
"Really? You leave me just for Exel?! Hi! I'm your twins, remember?!"teriak Kelvin tak terima dengan peninggalan Rissa barusan.
"I don't care Jerk!"umpat Rissa degan diakhiri oleh tawa yang menggelegar.,
***
"So, where we going now?"tanya Rissa kepada Exel yang memang saat ini mereka berdua tengah berada didalam mobil Bugatti Centodieci terbaru milik Exel yang kini tengah berjalan ditengah jalanan bersalju di Manhattan.
"How about Metropolitan Art Museum?"tawar Exel kepada Rissa sambil melirik Rissa yang saat ini tengah bermain ponselnya.
"That sounds good! Kita kesana saja!"jawab Rissa antusias sambil menoleh kearah Exel yang saat ini tengah fokus dengan jalanan yang memang masih sedikit licin karena lapisan es yang melapisi jalanan kota Manhattan saat ini.
"Baiklah! Sasa, apa Alex baik-baik saja?"tanya Exel kepada Rissa yang kini tengah asik bermain ponselnya.
"Tadi pagi dia marah-marah karena tahu kalo Kelvin mabuk parah. Dan lagi aku baru tahu kalo ternyata Kelvin juga pernah pakek marijuana dulu."jawab Rissa apa adanya kepada Exel.
"Kalo itu emang bener sih Kelvin pernah konsumsi marijuana waktu itu. Dulu belinya di salah satu penyelundup yang jual di Black Market."tandas Exel apa adanya sambil tetap fokus kepada jalanan.
"Kamu tahu siapa penyelundup itu?"tanya Rissa terlampau penasaran dnegan informasi yang ia dapatkan saat ini.
"Kalo gak salah sih namanya Klaus. Dia kalo gak salah tinggal di Gross Apartment deh. Soalnya dulu aku sempet anterin Kelvin buat ambil barangnya disana."jawab Exel santai ketika menebak makna dari pertanyaan Rissa kepadanya.
"Thanks for the information Exel! Kamu membantuku sangat banyak dalam kasus ini."ucap Rissa kepada Exel sebelum mulai melaporkan informasi yang ia dapat kepada rekan-rekannya di dunia kepolisian.
"Anytime baby."jawab Exel sambil mengusap puncak kepala Exel lembut.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovel
Action#Teen Fiction Series 1# #Action Series 1# Clarissa Nathaniel Devon harus berusaha untuk merelakan orang yang amat ia cintai di tangan orang dari masa lalunya yang mampu membuat ia merasakan berbagai macam perasaan dalam satu waktu. Keterpurukan yang...