Part 4

3.5K 192 5
                                    

Keesokan harinya, Rissa telah siap dengan seragam sekolahnya begitupun dengan Kelvin yang sudah turun ke lantai bawah untuk sarapan. Tapi, ada yang berbeda dengan penampilan Rissa kali ini.

Kali ini, dia memakai pakaian casual yang tampak sedikit lebih longgar dari tubuhnya dengan rambut yang dikuncir tinggi dan kaca mata yang sedikit besar yang kini bertengger manis dihidung mancungnya itu. Jangan lupakan juga kaos kaki yang panjangnya sebetis membuat penampilannya tampak lebih sederhana namun tetap tak menghilangkan kesan manis dan cantik dari wajahnya itu.

Dengan percaya diri, Rissa berjalan menuju ruang makan dengan segala atribut sekolahnya. Tampak dengan jelas, kedua orang tuannya dan kedua kakaknya tengah menikmati sarapan masing-masing berhenti karena sapaan dari Rissa.

"Guten morgen"sapa Rissa dengan ceria.

"Guten morgen"balas semuanya sambil menoleh kearah Rissa yang saat ini telah duduk ditempat makannya.

"Rissa? Kamu, Rissa kan? Rissa anak mommy?"tanya Mommy Rissa memastikan bahwa apa yang saat ini dilihatnya tidaklah nyata.

"Iya mommy sayang. Ini Clarissa anak mommy yang cantiknya melebihi Selena Gomez mom"balas Rissa sambil mengambil roti untuk sarapannya.

"Kamu kenapa dandan kayak gini sih Sa? Kesambet apa kamu sampai dandan kayak gini?"tanya Daddy dengan sedikit candaan.

"Sebelum Sasa berangkat kesini, Sasa kemarin ngunjungin makam temen Sasa di Jerman. Mungkin kemarin waktu Sasa doa buat temen Sasa, ada setan yang nyasar masuk ke tubuh Sasa kali Dad. Jadinya Sasa kaya gini"jawab Rissa tak acuh sambil mengoleskan selai coklat kesukaannya.

"Dasar kamu ya!"ucap Daddy sambil memukul kepala Rissa dengan koran yang ia baca pagi ini.

"Aw! Sakit tau Dad!"ringis Rissa sambil mengelus kepala bekas pukulan sang ayah.

"Rissa. Kamu kenapa pakek gaya kayak gini sih? Kamu gak takut dibully apa?"tanya Alex acuh dengan nada serius.

"Enggak tuh kak. Rissa cuman mau cari temen aja kak. Dan buat Elvi, awas aja sampe identitas ku kebongkar. Mati kamu ditanganku"ancam Rissa ke Kelvin sambil mengarahkan pisau makannya kearah leher dengan gerakan seolah-olah hendak melukai lehernya sendiri..

"Iya Sasa ku sayang"balas Kelvin sambil mencubit pipi Rissa gemas.

"Ish...aku bukan tepung sasa kali yang bisa dicubit-cubit!"ucap Rissa tak suka dan kesal sambil mengelus pipi bekas cubitan Alex tadi.

"Tapi buat Elvi, Sasa itu tepung Sasa-nya Elvi. Gimana dong?"tanya Kelvin dengan nada menggoda.

"Mom, Dad, entar aku naik sepeda ya?"ucap Rissa tanpa menghiraukan ucapan Kelvin tadi.

"Kan kamu punya mobil sama motor sayang. Kenapa harus naik sepeda segala?"tanya Mommy bingung dengan tingkah anak perempuan satu-satunya ini.

"Kan aku mau sekalian olahraga pagi juga Mom. Lagian juga sekolahnya gak terlalu jauh juga"jawab Rissa memberikan alasan yang tepat agar mendapat izin dari kedua orang tuanya.

"Ok kalo kaya gitu. Kamu boleh naik sepeda. Tapi hati-hati loh ya"jawab Daddy penuh dnegan perhatian sambil tetap membaca koran paginya sambil meminum kopi buatan sang istri.

"Love you Mom, Dad"ucap Rissa sambil bangkit dari tempat duduknya dan mencium kedua pipi orang tuanya.

"Kakak enggak nih?"tanya Alex pura-pura marah.

"Love you too kak Alex, my twins"ucap Rissa sambil mencium kedua pipi kakaknya itu sebelum berlalu pergi.


The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang