Part 39

235 22 0
                                    

"Itu pesen terakhir Rissa sebelum pergi ke Thailand dan gak tau gimana ceritanya sampe mereka pergi ke Italia dan sejak dua minggu yang lalu gue lost contact sama mereka semua. Gue sama Alex udah berusaha ngehubungi Alzra, Aero sampe William tapi gak ada satu pun dari mereka yang bisa di hubungi."jelas akhir Kelvin dengan wajah dan suara yang teramat sangat frustasi mengenai masalah ini.

Ya! Setelah pertengkaran besar antara Kelvin dan Ray, mereka semua memutuskan untuk pergi ke rumah Kelvin yang tentunya di sana sudah ada Alex yang siap menemani mereka semua.

Dan sejak 3 hari semenjak kehilangan kontak dengan Rissa, Velicia yang merupakan ibu dari Alex, Kelvin dan Rissa itu lebih sering mengurung dirinya di dalam kamarnya setelah 1 hari sebelumnya mendapatkan kabar dari kedua anak lelakinya itu.

"Ray! Coba lo telepon Nathan atau Mark! Siapa tahu ada yang tahu kabar mereka berempat!"seru Cara pada Ray yang otomatis mampu membuat semua orang yang berada di sana seperti merasa mendapatkan secercah harapan. "Bentar!"

Tut...tut...tu-

"What's up brother?! Wha-"

"Lo tau kabar Rissa, Alzra, Aero sama William gak?"sahut Ray sesaat ketika ia mendengar suara Nathan yang menggema di seberang sana tak lupa juga ia mengeraskan suara di teleponnya agar semuanya mampu mendengar apa yang mereka bicarakan.

"What's wrong with them?"tanya Nathan sesaat setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Ray dengan nada yang terdengar sangat serius dan penuh ketegangan disana.

"Lo tahu kan kalo mereka dapet tugas buat cari tahu lebih dalam tentang kelompok teroris itu?"

"Hah! Gue pikir kalian bakal lama nyadar tentang hal itu. Ya gue tahu! Itupun gue tahu dari Mark yang diem-diem bahas hal itu sama salah satu bawahannya. Dan ya gue tau tentang apa yang sebenarnya terjadi saat ini."jawab Nathan dengan nada yang cukup berat sambil menatap kosong ke arah depan dari seberang sana.

"Kenapa sampe sekarang mereka semua gak ada kabar sama sekali?!"

"Lo tahu kan gimana cara kerjanya Rissa, Alzra dan Aero kalo mereka di jadiin satu? Walaupun disana ada William yang bisa berpikir lebih rasional daripada mereka bertiga, jangan lupain gimana kuatnya pengaruh Rissa dan Revan dulu. Meskipun Rissa sekarang udah berubah, tapi inget berubah belum tentu mengubur semua kenangan masa lalunya. Mungkin ini juga alasan mengapa Rissa gak milih lo yang seharusnya lebih kenal gimana cara kerja Rissa. Lo terlalu melihat tentang keselamatan dan kesetia kawanan sedangkan Rissa-"

"'Keberhasilan adalah yang utama. Setiap langkah yang di ambil akan menjadi tanggung jawab diri masing-masing. Tidak ada kata maaf untuk sebuah kesalahan. Tidak ada kata membantu dalam setiap langkah. Keterampilan dan ketelitian adalah tanggung jawab masing-masing.'"lanjut Ray dengan nada yang teramat berat sambil menutup matanya seolah tak ingin melihat kenyataan yang ada di depannya kini.

"Dan kini, Rissa, Alzra, Aero dan William harus menanggung setiap langkah yang mereka buat. Kesalahan fatal yang mereka buat saat itu yang telah menyeret keempatnya dalam jurang penyesalan. Nama samaran mereka ketika di Italia kala itu adalah Rissa dengan nama samaran Brooke Hills, Aero dengan nama samaran Grek Hilton, Alzra dengan nama samaran Theodore Nishimura dan William dengan nama samaran Harris Hodgson."lanjut Nathan yang masih menjawab dengan suara yang menjadi semakin berat setiap kali ia mengeluarkan sebuah kata dari mulutnya.

Ya! Ia tahu apa yang sebenarnya terjadi pada ketiga mantan rekan setimnya beserta satu sahabatnya itu. Ia tahu tapi ia enggan untuk mengatakan yang sebenarnya.

Rasanya sangat berat ketika ia mendapatkan informasi dua minggu yang lalu tentang kronologis kejadian yang sebenarnya dari salah satu bawahannya yang turut serta menginvestigasi kejadian mematikan di pelabuhan Porticciolo di Gela.

Ia tahu! Tapi ia semakin tidak ingin membuat kekalutan diantara para sahabat hingga keluarga keempat orang itu.

"Saat ini gue lagi di Italy tepatnya di apartemen mereka berempat. Kalian gak perlu khawatir kok, mereka semua bakalan baik-baik aja. Mereka lagi sibuk buat bikin laporan tentang kejadian waktu itu. Laporan mereka selalu di tolak sama para atasan dengan alasan isi di dalam laporan itu gak logis dan terlalu kentara jika ada yang ditutup-tutupi. Jadi mereka lagi sibuk."lanjut Nathan dengan suara yang ia buat sebahagia mungkin meski sebenarnya tak ada raut bahagia di wajah pria asal German itu.

"Setidaknya kasih kita denger suara mereka dikit aja biar kita bisa sedikit tenang sama keadaan mereka semua disana!"pinta Liona yang kini matanya berkaca-kaca setelah mendengar pernyataan remaja laki-laki berdarah German itu.

"Aero! Nih ngomong lo! Dari tadi fokus ke laptop aja! Situ juga Sasa ku sayang! Jangan fokus ke layar laptop di depan lo! Mata kena minus baru tahu rasa kalian!"ucap Nathan dengan nada bercanda di seberang sana sambil sedikit terdengar suara seperti seseorang yang tengah sibuk mengetik di laptop milik mereka.

"Son of bitch lo emang!"terdengar sayup-sayup suara Rissa yang mengumpat di seberang sana serta sedikit suara grasak-grusuk yang terdengar di seberang sana.

"Kalian tenang aja! Gue baik-baik aja kok!"ucap Rissa yang terdengar sedikit jauh dari telepon genggam milik Nathan di seberang sana dengan nada yang teramat ceria sambil sesekali terdengar suara gelak tawa yang terdengar dari benda persegi panjang milik Ray itu.

"Tuh kan gue bilang apa juga! Dia baik-baik aja! Barusan aja di lempar gue pakek biji semangka yang dia makan. Jadi kalian semua tenang aja ok?!"celetuk Nathan dari seberang sana dengan nada yang terkesan dibuat-buat kesal sambil sesekali menjauhkan ponselnya.

"Kalo mereka udah gak sibuk, suruh mereka semua buat video call atau setidaknya telepon kita. Gue besok bakal susul kesana pokoknya!"sahut Ray dengan nada yang terkesan ketus namun tidak mengurangi kesan keseriusan yang terdapat dalam nada bicaranya itu.

"Jangan! Jangan! Lo gak usah kesini Ray! Lo gak ada tugas buat kesini dan gue denger-denger juga besok tim kalian bakal di kasih tugas ke Suriah dan sebagiannya ke Yaman. Jadi kalian gak bakal ada waktu buat kesini! Entar kalo mereka udah lenggang langsung gue suruh buat telepon kalian deh! Janji gue!"sahut Nathan yang terdengar sedikit mencurigakan untuk mereka semua yang ada di sana. Seolah-olah tengah ada yang disembunyikan oleh dia dari mereka semua.

"Tapi gue belum dapet surat perintah ataupun laporan dari bawahan kita."jawab Chico tiba-tiba dengan nada yang terkesan sedikit curiga.

"Katanya sir Victor surat perintah kalian lagi dalam perjalanan!"sahut Nathan lagi. "Ada yang lo sembunyiin ya dari kita semua?"curiga Raka menyuarakan apa yang tengah mereka pikirkan kini.

"Ngapain gue sembunyiin sesuatu dari kalian semua? Orang juga bukan siapa-siapa gue kalian yang harus gue kasih surprise kayak gebetan gue! Udahlah gue tinggal dulu! Udah di plototin gue dari tadi sama Rissa gara-gara berisik balesin omongan kalian yang gak ada mutunya sama sekali! Bye!"ucap Nathan sesaat sebelum memutus panggilan di seberang sana secara sepihak.

"Aneh dah!"

****

Ini seharusnya upload nya dari tadi cuman terlalu asik nonton YouTube nya James Charles dilanjut sama video dari beberapa YouTubers dilanjut main IG jadi kelupaan buat up.

Lmao

The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang