Part 42

345 23 3
                                    

Seperti rencana yang sudah Rissa dan Nathan persiapkan dari dua minggu yang lalu, kini mereka tengah berada di Incheon Internasional Airport guna menjalankan rencana yang telah mereka buat matang-matang.

Sudah sejak 3 hari yang lalu keduanya berada di ibu kota negara yang terkenal akan idol dan budayanya itu. Dan sesuai informasi, mereka tiba lebih dahulu sebelum Alzra dan beberapa rekannya yang lain yang akan tiba beberapa jam setelah kedatangan Ronald. Dan sesuai rencana, hanya Nathan dan orang-orang cabang Korea saja yang tahu tentang kondisinya yang sebenarnya.

Sesuai rencana, kini hanya ada para anggota cabang Korea, Jepang dan China yang ada didalam bandara. Para warga sudah diungsikan terlebih dahulu beberapa jam sebelum kedatangan pesawat yang membawa Ronald didalamnya.

"Apa semua persiapan sudah selesai?"tanya Rissa lewat alat komunikasi yang bertengger manis di telinganya.

"Semua sudah siap! Menurut informasi kurang dari 10 menit pesawat mereka akan mendarat dan dengan segera beberapa orang yang menyamar menjadi pramugari, staf dan keamanan akan mulai mengecoh mereka dan membawa keluar para warga yang satu pesawat dengan mereka. Sedangkan pesawat-pesawat lainnya akan dialihkan menuju bandara lainnya!"jawab Nathan yang tengah memantau monitor di sebuah mobil yang tak jauh dari bandara.

"Lapor! Pesawatnya sudah memasuki area bandara!"lapor seorang pria dengan pakaian santai kepada Rissa yang terus memantau kegiatan para rekan kerjanya itu.

"Mulai lakukan persiapan secepat mungkin! Dan beritahukan pada yang lain sesaat setelah perintah mundur di berikan segera mundur!"perintah Rissa pada salah satu bawahannya yang kini tengah menunggu instruksi dari Rissa.

"Yes Capt!"

"Apa yang lo rencanain Sa? Jangan gila!"celetuk Nathan sesaat setelah bawahannya pergi guna menjalankan tugas yang diberikan oleh Rissa.

"Semua akan baik-baik aja. Percaya. Lagipula gue udah dapet persetujuan dari petinggi PBB langsung untuk merencanakan operasi ini."jawab Rissa apa adanya sambil mulai mengambil peran dalam operasi yang tengah mereka lakukan.

"Tapi lo gak rundingin apapun sama gue dan yang lain! Don't be crazy Sasa!"marah Nathan dengan wajah yang memerah penuh emosi.

"Ssttt! Mereka datang! Mulai serangan awal!"perintah Rissa yang dengan segera di lakukan oleh mereka semua.

Tanpa suara letusan, para bawahan Ronald satu demi satu mulai tumbang dengan darah yang mengalir dari luka tembakan mereka. Hal ini membuat Ronald semakin merasa terdesak dan dengan ceoat segera menyuruh para anak buahnya untuk segera melindunginya walaupun kini di kedua tangannya telah berada senjata Desert Eagle versi modifikasi terbaru milik kelompok teroris mereka.

"Segera lakukan perlindungan tingkat tinggi sekarang!"perintah Ronald pada anak buahnya yang terdengar oleh Rissa dan Nathan yang memang berada tidak jauh dari tempat mereka berada.

"Semua sudah berhasil kami amankan! Rencana selanjutnya akan dimulai dalam 5 menit lagi!"lapor salah satu anak buah Rissa yang bertugas memonitori semua rencana misi yang telah ia buat matang-matang.

"Semuanya! Tetap waspada dan tetap bidik anak buah Ronald dengan cepat! Dalam waktu lima menit, ambil langkah mundur! Dan mulai bersiap untuk pergi dari tempat ini secepat mungkin!"perintah Rissa pada semua bawahannya sambil mulai melepaskan beberapa barang yang melekat di tubuhnya.

"Nath! Gue titip ini ke lo. Kalo misal misi ini gagal, kasih itu ke Kelvin dan Mark kakak angkat gue. Dan jangan bilang ke siapapun tentang apa yang terjadi di misi ini sebelum upacara penghormatan selesai."pinta Rissa sambil memberikan sebuah Dog Tag dan juga sebuah gelang yang bertuliskan namanya pada Nathan.

"Lo apaan sih Sa! Gak lucu tahu gak?!"marah Nathan yang di paksa untuk menerima dua barang milik Rissa itu.

"Please! Just for this time, tolong lakuin apa yang gue minta Nath!"pinta Rissa dengan nada yang terdengar memohon pada Nathan.

"Ok! Gue lakuin apa yang lo mau!"kesal Nathan sambil berusaha menekan segala perasaan yang kini tengah menguasai hati Nathan.

"Semua! Segera pergi dari tempat ini!"perintah Rissa pada seluruh anak buahnya yang dengan sigap segera di lakukan oleh mereka semua.

***

Sudah sekitar 1 bulan lebih mereka tidak mendapatkan kabar apapun dari Rissa. Begitupun Niella yang menghilang entah kemana sejak satu minggu yang lalu.

Tak hanya Kelvin yang sikapnya berubah karena hal ini. Exel yang semulanya sudah bersikap dingin pada semua orang kini semakin dingin dan setiap kata yang dia keluarkan hanyalah kata-kata kejam yang tak memiliki perasaan sedikitpun.

Semuanya tampak berubah di kehidupan dua orang remaja laki-laki itu. Kini hanya ada satu harapan mereka untuk dapat bertemu Rissa kembali. Upacara penghormatan.

Hanya di sana mereka bisa mengetahui keadaan sebenarnya dari sosok yang sangat berharga bagi kedua remaja itu.

Dan seperti biasanya, kini mereka tengah berkumpul di rumah milik keluarga Kelvin dan Rissa.

"Gimana? Udah ada kabar belum?"tanya Robert pada Kelvin yang kini tengah menonton saluran berita di televisi ruang keluarganya.

"Belum."singkat, padat dan jelas. Seperi itulah kini sikap Kelvin. Hanya pada saat-saat tertentu saja dia dapat kembali pada sikapnya.

"Perasaan gue gak enak."celetuk Cara yang entah mengapa disetujui oleh semua orang yang ada disana.

"Aneh! Ini udah hari ke-5 sejak Nathan terakhir kasih kabar ke kita tentang keadaan mereka semua disana."sahut Jason dengan kening yang berkerut bingung.

"Apa karena itu ya!"celetuk Sofia dengan nada yang terdengar ragu sambil menunjuk berita yang tengah di tayangkan di televisi milik keluarga Kelvin itu.

'Bandara Incheon rusak parah akibat ledakan dari operasi rahasia milik organisasi PBB.'

Kini semua pandangan terfokus pada televisi yang tengah menayangkan berita tentang keadaan bandara di Seoul itu.

"Pada hari Senin tanggal 3 Juni sekitar jam 2 siang waktu setempat, terjadi sebuah ledakan hebat yang berasal dari salah satu bandara yang berada di Korea Selatan yang lebih tepatnya berada di Seoul. Menurut laporan yang kami terima. Ledakan tersebut berasal dari operasi rahasia yang tengah dijalankan oleh organisasi khusus milik PBB. Menurut salah satu penumpang yang berada di bandara tersebut, sesaat setelah mereka turun dari bandara terdapat beberapa pasukan khusus milik PBB yang dengan cepat dan sigap segera membawa mereka menjauh dari lokasi ledakan tersebut.

Menurut juru bicara organisasi khusus PBB yakni WBAN melansir sebuah pernyataan jika kejadian ledakan tersebut merupakan salah satu bagian dari misi operasi gabungan khusus yang di pimpin langsung oleh pimpinan PBB itu. Operasi itu dilakukan untuk menggagalkan serangan teroris yang akan di lakukan oleh salah satu organisasi paling berbahaya di dunia saat ini. The Jarde.

Dan menurut pernyataan Louis Kim, juru bicara WBAN Korea Selatan menyatakan jika dalam misi ini mereka berhasil menewaskan Ronald M. Kenndrick yang mereka ketahui merupakan salah satu petinggi kelompok teroris itu. Hal ini merupakan sebuah pencapaian besar mengingat jumlah kerugian yang di taksir melebihi 600 miliar itu. Sekian dari saya, Marie Anthony dan rekan saya Julius Li melaporkan dari tempat kejadian."

The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang