Part 20

486 29 3
                                    


Kondisi jalanan yang terbilang cukup ramai dan juga suasana penumpang yang ketakutan membuat Rissa ikut merasa khawatir meskipun tidak ia tunjukkan lewat ekspresinya.

Didepan bus terdapat dua motor polisi dna juga satu mobil yang mengawal begitu pula dibagian belakang bus. Sedangkan disetiap sisinya, 2 mobil polisi seperti sebuah barikade yang menghalangi setiap mobil untuk memasuki jalur bus yang sednag dalam keadaan darurat.

Sedangkan diudara, terdapat 4 helikopter milik polisi maupun badan pertahanan yang bertugas untuk mengecek kondisi medan yang akan dilalui dan juga memantau setiap gerakan berbahaya yang berasal dari para pengendara mobil disekitarnya mengingat jalan yang tengah dilalui cukup ramai dengan para wisatawan lokal maupun manca negara yang sedang berlibur.

Kondisi ini tentunya sudah tercium oleh awak media yang mengakibatkan beberapa helikopter dari berbagai awak media dan juga mobil penyiar yang ikut turun tangan guna meliput kejadian paling sensasional di hari ini.

Sebelumnya, para awak media sudah mendapat berbagai peringatan dari para polisi maupun dari WBAN untuk tidak meliput proses penyelamatan yang sedang berlangsung didalam bus. Namun karena para awak media lebih mementingkan rating penonton, mereka dengan secara paksa meliput jalannya proses penyelamatan.

Tampak disetiap televisi menayangkan berita tentang kejadian ini dengan judul, 'SERANGAN TERORIS : SATU BUS MELEDAK DENGAN KORBAN JIWA 16 ORANG MENINGGAL DAN 20 LAINNYA LUKA-LUKA, SEDANGKAN BUS LAINNYA SEDANG DALAM PROSES PENYELAMATAN'.

Hal ini tentunya semakin memperburuk keadaan karena berita ini, setiap keluarga penumpang didalam bus semakin menjadi dan membuat para penumpang didalam bus semakin panik.

"Bisakah kalian tenang?!"ucap Rissa dnegan nada yang sedikit tinggi namun sangatlah dingin menusuk yang mampu membuat semua orang yang berada didalam bus diam seketika.

"Apakah ada panel akses menuju bawah?"tanya Rissa kepada sopir bus yang masih dnegan sedikit tegang menyetir bus sesuai dengan arahan polisi didepannya.

"Ada. Disitu"jawab Ted sambil menunjuk panel akses bus yang berada tepat di sebelah bangku sopir bus.

Saat hendak membuka panel akses, tiba-tiba ponsel Rissa kembali berbunyi dan menunjukkan nama Sir Jhon yang merupakan kepala dari kantor NYPD pusat.

"Hormat Sir!"

"Apakah semua aman?"

"Semua masih dalam jangkauan Sir. Untuk saat ini tidak ada yang terluka"

"Berapa jumlah penumpang didalam bus itu?"

"Jumlah total ada 36 penumpang dnegan 16 laki-laki dan 20 perempuan. Untuk anak kecil terdapat 5 anak kecil, 10 remaja, 17 dewasa dan sisanya lansia"

"Jaga mereka dan mulailah melakukan misimu"

"Siap Sir"

Saat telepon tertutup, Rissa dengan sekuat tenaga membuka pintu panel akses yang menyambungkan bagian dalam bus dengan bagian bawah bus.

"Kamu! Tolong kamu pegang alat-alat ini dan pegang ponsel ini. Jika ada yang menelepon, angkat"perintah Rissa sambil menunjuk seorang remaja laki-laki sambil bersiap untuk melihat ke bagian bawah.

Saat tengah melihat bagian bawah mesin bus, tampak sebuah gumpalan yang diberbagai sisinya terdapat sebuah kabel berwarna hitam, merah dan kuning yang disetiap ujungnya terbuat dari emas. Selain itu terdapat sebuah baterai dan juga detonator yang semakin membuatnya rumit.

"Oh shit!"umpat Rissa saat melihat gumpalan itu.

"Jason! Dia adalah seorang penggila bom!"kesal Rissa sambil kembali mensejajarkan tubuhnya yang saat ini tengah berbaring di lantai bus setelah melihat jenis bom dibawah bus.

The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang