Part 34

219 20 1
                                    

"Apa kalian tahu berita itu?"tanya Daniel tiba-tiba sambil mulai mengecek ponselnya guna mencari berita yang tengah di bicarakan oleh para gadis itu.

"Berita pembajakan pesawat tujuan Thailand yang berangkat siang kemarin? Itu udah di beritakan sampai saat ini. Katanya pilot dari pesawat itu sampai sekarang belum sadar dan untungnya gak ada korban lain selain si pilotnya."jawab Ray cuek sambil melanjutkan acara makannya.

Mereka sangat fokus dengan berita itu hingga tanpa menyadari punggung Kelvin yang menegak dengan tatapan yang memancarkan kekhawatiran namun masih dengan wajah yang berusaha ia atur setenang mungkin tanpa menyadari tatapan seseorang yabg sejak tadi mengawasi gerak-gerik Kelvin dari dekat.

"Kemarin malem kita juga dapet pemberitahuan dari atasan kalo yang melakukannya adalah kelompok teroris yang sama dengan kelompok yang menyandra puluhan orang di mall milik keluarga Kelvin. Tapi untuk keterangan jelas siapa yang menghentikan pembajakan kami hanya di beritahu jika mereka adalah anggota FBI yang ditugaskan untuk menangkap jaringan penjualan narkoba internasional yang emang markas utamanya ada di Thailand selain itu kami tidak mendapatkan keterangan jelas tentang itu."jelas Raka dengan nada pelan agar orang lain tidak mengetahui hal ini mengingat tidak ada keterangan jelas tentang siapa yang menghentikan pembajakan pesawat di berbagai berita baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik.

"Tapi bentar, emang bener yang nolongin isi pesawat itu FBI? Kok gue ngerasa ada yang janggal ya?"ungkap Liona yang sejak tadi mengerutkan keningnya bingung.

"Lo tau sendirikan gimana hubungan organisasi kita sama organisasi-organisasi keamanan di berbagai negara? Emang bener organisasi kita sama organisasi pemerintahan gak terlalu akur khususnya para bawahannya. Tapi bagaimanapun organisasi kita masih di atas mereka semua."celetuk Cara sambil menatap Liona tajam mengingat hubungan organisasi mereka dengan organisasi pemerintahan yang tak berjalan baik.

"Oh iya! Gue penasaran gimana cerita kalian kok bisa sampe jadi satu tim sama kembaran gue?"tukas Kelvin berusaha mengalihkan pembicaraan meskipun hal itu tak luput dari tatapan tajam seseorang yang berada dekat dengannya.

"Ehm! Karena gue anggota yang di angkat setelah Nathan dan Alzra, gue yang cerita!"tukas Ray dengan dehaman yang terdengar disengaja sambil merapikan pakaiannya seolah-olah dia akan melakukan pidato kenegaraan.

"Jadi dulunya..."

Flashback On

München, Jerman 2015

Siang di pagi itu tampak berbeda dari hari biasanya bagi ke-empat remaja yang kini tengah duduk manis di ruang rapat yang di sediakan oleh tempat mereka bekerja.

Suasana tampak sedikit tegang lantaran untuk ke-dua remaja berbeda jenis kelamin yang telah mengenal satu sama lain dari lama itu seakan memiliki aturan dan dunia sendiri seakan-akan mengucilkan ke-dua remaja lainnya yang tampak kaku dan canggung.

"Ehm! Revan, Rissa, bisa gak kalian berdua wajahnya di kondisikan?"celetuk Nathan yang memang lebih dulu mengenal ke-dua-nya dibandingkan Alzra yang tampak masih canggung meskipun mereka telah menjadi satu team sejak kurang lebih satu tahun.

"Kasihan nanti para anggota baru kita yang mati berdiri gara-gara liat wajah kalian berdua yang udah mirip banget sama pintu berjalan! Masih mending pintu yang masih bisa buka tutup daripada kalian berdua yang bisanya pasang wajah serem kayak sekarang!"seru Nathan lagi yang kali ini tidak memperdulikan perubahan wajah ke-dua-nya yang kini tampak sangat datar dengan mata yang menatap tajam lebih dari tadi.

"Pssttt! Pssttt!"peringat Alzra sambil menyikut tangan Nathan yang berada di atas meja sambil sesekali melirik perubahan wajah milik ke-dua remaja dengan kepribadian yang hampir mirip satu sama lain.

The Secret (Complated) - Full version Webnovel, Mangatoon, Kubaca, IcanNovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang