7

11K 818 28
                                    

Malamnya Yola bergerak gelisah diatas ranjang tidurnya. Tidur miring salah, telentang tak enak, menelungkup apalagi. Akhirnya Yola duduk dengan sejuta pikiran yang berkelana di kepalanya.

Ia masih memikirkan, bagaimana keadaan si kembar? Apakah sudah sadar? Apakah mereka akan menangis? Apakah si Pak Tua itu bisa mengatasi si kembar? HAISS apasih kenapa justru malah memikirkan Si Tua? Batin Yola.

Diliriknya jam dinding yang bertengger di tembok dengan hiasan bunga-bunga yang menunjukan pukul 10 malam. Hati kecilnya berteriak ingin kerumah sakit. Tapi logikanya melarang, untuk apa kerumah sakit? Ia gengsi, terlebih masalah panggilan "Mas" yang tak sengaja tersebut oleh nya.

Ya sebenarnya bukan tak sengaja tapi di sengaja. Ceileh! Modus Yola.

'Thor jangan bawel Ah!'

Lelah berperang pikiran akhirnya Yola berdiri menuju kamar mandi untuk bersiap ke Rumah Sakit.

.
.
.

"Mau kemana,nak?" Tanya Abinya yang sedang duduk di ruang keluarga.

'Alahmak, Dady bukannya udah ke pesantren?'

"Emm... Yola mau ke Rumah Sakit, Bi." Abi-nya melirik dengan pandangan bingung.

"Mau ngapain?" Tanya Abinya lagi. Yola berdecak sebal. Sejak kapan Abinya bawel begini?.

"Mau liat adek bayi dong,Bi." Jawab Yola meyakinkan.

Abinya mengekerutkan alisnya namun seperti menahan tawa. "Yakin?." Tanya Dadynya dengan wajah aneh.

"Maksud Abi?" Tanya Yola curiga.

"Ekhem... Yaudah silahkan. Di antar sama kakak kamu saja. Ini sudah malam, Oh ya kalau mau menginap usahakan jangan seruangan gak baik nanti timbul fitnah. Jadi nanti suruh saja Pak Thomas tidur diluar."

Yola menganga mendengar ucapan Abi-nya. Lalu berjalan setelah mengucap salam dan mengecup tangan Abi-nya.

'Memang nya si kembar udah di pindah ke ruang perawatan apa?.

_____>>>>>>>><<<<<<<<______

"Assalamualaikum" Salam Yola dengan pelan ketika membuka pintu ruang VIP tempat perawatan si kembar yang ternyata memang sudah pindah di ruang perawatan.

Tak ada jawaban salam dari sana membuat Yola berani masuk kedalam dan melihat Novela yang begerak gelisah.

'Ckck si biang bandel bangun,lagi.'

Yola mendekati Novela yang terlihat sangat lemah dan pucat tangan mungilnya menggapai meminta di gendong oleh Yola. Yola yang mengerti maksud itu segera mengangkat tubuh montok Novela.

"Cup...cup sini sayang sama Umi" Ucap Yola dengan tersenyum.

'Jiahahah Umi..... Pokoknya ini anak gua titik! Gak peduli si Dukot itu marah-marah gue ambil anaknya. Gencatan senjata ya gencatan lah bodo amat penting ni bocah punya gue HAHAHAHA'

"Eh....Eh.... Ucett ni bocah malah raba-raba. Mau mimik ya, nak?" Tanya Yola dengan gemas melihat Novela meraba dada tersembunyi nya.

"Duh mana lagi ini susu bocah?" Yola mencari mencari letak botol susu bayi.

"Ini" Seseorang menyodorkan sebotol susu bayi hangat. Melihat itu Yola tersenyum senang dan segera merampas botol susu itu dengan cepat dan memberinya kepada Novela yang tak sabaran.

Jodohku, Duda Bangkotan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang