12

11.8K 734 32
                                        


Setelah kepergian gadis kecil yang sempat merangkap menjadi banteng saat tadi. Thomas beranjak dari tempatnya walau rasa sakit dan bekas lemparan sepatu masih membekas dikepala dan punggungnya. Kekuatan Yola memang patut diacungi jempol tanpa disadarinya Thomas tersenyum membuat Medi melototkan matanya.

'Sejak kapan lemparan sepatu memberikan efek senyuman.?' Batin Medi.

Ia masih menatap heran Thomas, yang ditatap merasa tak peduli ia tetap berjalan santai melewatinya.

'Mungkin karena efek udah lama gak dibelai, wajar aja dia jadi senyum gitu pas dibelai sepatu'Batin Medi.

Medi manggut-manggut pertanda paham apa yang ia pikirkan baginya masuk akal. Wajar saja bukan?.

"Gue balik ya,BOS."Medi berteriak meminta ijin pulang sebab ia berada dilantai bawah sedangkan Thomas pastinya sudah berada dikamarnya.

.
.
.
.
.

Sesampainya di kamar Thomas naik ke atas kasurnya, pandangan nya menerwang ke langit-langit kamar. Batinnya bertanya-tanya apakah gadis itu sudah sampai rumah? Apakah ia baik-baik saja?.

Tanpa Thomas sadari kekesalannya terhadap Yola sudah memudar ia justru malah ingin terus tertawa mengingat tingkah brutal Yola.

TING....

"Besok pukul 08:00 ada meeting dengan utusan dari Indoput Group."

Thomas nyaris saja akan melempar Smarthphone nya. Kenapa tiba-tiba ada meeting pagi?. Padahal Thomas sudah menyusun acara untuk bersenang-senang bersama kedua buah hatinya. Dan yang pasti Thomas ingin membawa dua buah hatinya ke suatu tempat.

Kalau Thomas pergi lalu yang menjaga anaknya? Ya babysitter mereka masing-masing memang ada. Namun rasanya Thomas masih kurang percaya saja. Yang jelas Thomas menginginkan seseorang yang sudah biasa mengurusi anaknya.

"DAN GUE AKAN BALIK LAGI BESOK KALO LO GAK NGIJININ GUE WAHAI DUDA BANGKOTAN! GUE ROBOHIN PAGAR ISTANA LO DAN GUE BAKAR SEMUA!"

Tiba-tiba saja bayangan dan ucapan si gadis brutal tadi melintas dikepalanya. Diliriknya Dima yang masih terlelap anggun dan Novela yang berbaring tengkurap menatapnya. Hei! Kapan bocah nakal ini terbangun? Pikir Thomas.

"Sayang.... Kalau besok diurusi sama Tante Yola kalian mau?"Tanya Thomas kepada Novela yang menatapnya lucu

 Kalau besok diurusi sama Tante Yola kalian mau?"Tanya Thomas kepada Novela yang menatapnya lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Novela mengedip-ngedipkan bulu matanya pertanda ia setuju. Dan Thomas segera meraih Novela ke atas perutnya dan menciumnya dengan membabi buta. Menggemaskan sekali anak Ayah!

"Baik, sekarang adalah saatnya kita menghubungi Tante Yola. Sebelum pagar rumah kita roboh dan rumah kita dibakar."Ucap Thomas. Masih dalam gendongan Novela ikut menatap layar Handphone ayah nya.

 Masih dalam gendongan Novela ikut menatap layar Handphone ayah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jodohku, Duda Bangkotan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang