Terik matahari kian bersinar terang bayangan diri kita sendiri sudah berada di hadapan kita pertanda sudah hampir memasuki sore hari. Yola kini sedang bertandang di salah satu toko buku ternama di kotanya. Seraya menghabiskan waktu kosong nya. Bisa di bilang ia sedang ngabuburit.
Ya hari ini hari pertama puasa jadi jadwal kuliah di liburkan beberapa hari. Yola merasa bosan di rumah selepas sholat Dzuhur dan mengaji ia segera beranjak pergi mencari kesibukan sampai akhirnya melihat toko buku dan disanalah sekarang dia duduk berjam-jam sambil membaca buku tentang kisah-kisah Rasulullah.
Sedang asyik dengan bacaan nya yang cukup menumpahkan air mata, tiba-tiba saja ketenangan Yola terusik. Ada seseorang berdiri tidak jauh dari posisinya duduk. Yola hanya berniat melihat kakinya saja ia tidak mau melihat mata. Nanti jadi zina mata dan pahala berpuasa pun berkurang. Na'udzubillah minzalik.
"Cerah sekali diluar sampai-sampai banyak yang berkeringat. Tapi angin juga banyak sih, bisa di tebak ini sudah masuk waktu Ashar bahkan sudah lewat. Kamu tidak sholat gadis kecil?"
Mendengar suara yang terasa familiar Yola pun terpaksa melihat dalam sekejab tapi. "Masa sih? Hah iya nanti aja lagi seru juga bacanya." balas Yola acuh.
"Kamu tau? melalaikan sholat itu dosa nya besar, sholat lah tepat waktu agar pahala mu terlempar di atas dan di terima di atas langit lalu di catat malaikat. Dari pada sholat tidak tepat waktu lalu pahala itu naik tidak di terima dan berubah menjadi hitam lalu di lemparkan kembali ke wajah mu" Yola sedikit terusik dengan sekilas nasihat pria itu.
'Tapi kan cuman sekali ini" Yola masih keukeh dengan pendiriannya.
"Dari Burairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari, no. 594)
Bukan kah kamu malu sama Allah? Mana tekadmu yang ingin berubah itu?"
Yola terdiam tanpa bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Sedikit rasa sesal mengusik dirinya, ia sadar iblis-iblis masih giat menggodanya.
'Ohh tidak bisa kalian wahai setan terkutuk, kalian menggoda iman gue. Sekarang oke gue kalah ama kalian. Tapi liat nanti gue balas dendam!'
"Syukron atas nasihat nya tuan, karena anta ana menjadi lepas dari kukungan setan terkutuk yang sedari tadi pasti menggoda ana."
Yola berlari segera mencari musholla ia memasuki mobilnya dengan terburu-buru. Hingga seseorang di atas gedung toko buku tersebut tersenyum lucu melihatnya.
_______________________________
"Ugghhh laper..." keluh Yola. Diliriknya jam yang tergantung di rumahnya.
"Masih satu jam lagi" ucap Yola lesu.
"Husss... Anti. Nanti pahala puasanya berkurang loh. Gak boleh ngeluh gitu!" Ica bersuara dengan nada seperti guru matematika dulu di sekolah nya. Yah seperti yang kalian tau guru matematika umumnya galak bukan?.
Yola sebenarnya terkejut dengan kehadiran ica yang tiba-tiba seperti tuyul dan mbak yul. Melihat Ica seketika dia teringat dengan kejadian beberapa jam yang lalu. Ia memang butuh bercerita, segera ia meraih tangan Ica dan menyeretnya menuju balkon kamarnya.
"Eh...."
"Ica! Anti tau nggak? Tadi ana ke toko buku..--" lalu mengalir lah cerita Yola yang di bawakan dengan sangat antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Duda Bangkotan?
RandomSequel TEARS Benarkah jodohku si BANDOT TUA! BERANAK DUA! Ya Allah jelasin ke gue, apa gue kehabisan stok? Stok bujangan keren contohnya. Aisyah Yola Nurjannah menikah lagi? dengan anak kecil? kurasa aku akan gila Thomas Edison #313 -29 Juni 2017 #6...