2

21.9K 1.2K 13
                                    

Pagi-pagi sekali Thomas sudah membuat keributan di dalam kamarnya. Sebab ia terlambat bangun pagi, untung saja sekretarisnya segera datang kerumah dan melabrak bos besar nya untuk segera bersiap berangkat menghadiri meeting di salah satu hotel ternama.

Ia terbangun ketika sebotol susu basi bayi membasahi wajahnya. Bau tak sedap segera menyeruak ke dalam indera penciuman nya. Karena tak kuat mencium bau itu ia pun segera bergerak bebas dan tak sengaja menginjak selimut yang berbelit di kakinya lalu kemudian.

BUGH!

OAKKKKKKK.....OAKKKKKK

Dua alarm hidup pun berdering ketika tepat hidung tajamnya menyentuh lantai.

"Bangun bos.... Bangun!" Suara sekretaris edan nya mulai mengaung di telinga Thomas.

"Kamu ya! Gimana ceritanya bisa disini? Tidak sopan tidak mengucap salam main nyelonong lagi masuk kedalam. Di jelaskan di al-qur'an dalam surah An-Nur ayat 27

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَدْخُلُوا۟ بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا۟ وَتُسَلِّمُوا۟ عَلَىٰٓ أَهْلِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُون

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.


"Jadi jangan sembarangan masuk rumah orang!

"Iyaa iyaaa" Sekretaris nya hanya merengut masak mendengar penuturan bos nya.

"Ini apa lagi bauk...." Thomas menggeram kesal setelah menggertak sekretaris nya dengan melempar botol parfum. Untung saja pembantu yang mengurus anaknya sudah bergerak cepat. Tinggal dia yang harus segera berbenah lalu mengantar kedua anaknya kerumah sang Moumy dan kemudian berangkat kerja.

Di meja makan Thomas masih merengut sebal ia malas dengan kehadiran sekretaris nya ini.

"Mas... Mas...makanya cari bini lagi kamu! Biar ada yang urusin!" Thomas memutar bola mata nya sambil berkomat kamit mengucap 'bodo amat'.

"Di kasih kepercayaan punya bini dua, eh malah gak becus. Sekarang hidup sendiri makin gak becus. Mati aja sanah!"

"Astagfirullahallazim, istigfar itu mulut apa comberan"

"Iye pak ustad gak beres iyee...."

"Da..da....Cus..." Dima yang berada di samping kanan Thomas berceloteh seraya memukul-mukul meja tempat makannya.

"Tuh di ledek anak" Thomas mengerucutkan bibirnya kepada sekretaris edan nya itu.

"Kamu gak perlu ngurusin saya. Urus saja hidup kamu. Ini semua sudah takdir yang maha kuasa. Aku berserah diri kepadanya. Karena hanya dia lah sang pemilik segala nya." Thomas membersihkan bibir Novela yang sudah di penuhi remahan biskuit.

"Kamu harusnya berserah diri sama Allah juga. Beriman lah pada hari akhir, berprinsip lah bahwa besok kamu belum tentu bisa begini. Jangan ngusilin saya terus" Sekretaris edan nya bungkam setelah ceramah pendek yang di iringi tatapan tenang menerpa dirinya.

"Iya.... Iya gak usah di ceramahin mulu. Bawel amat lo"

"Tanda-tanda hati yang mati, ini salah satunya sangat benci dengan nasihat baik." Thomas berujar santai ia masih sibuk dengan kedua anaknya yang masih bau asem menggoda khas bayi-bayi pada umumnya.

"Halah... Udeh ahh panas nih"

"Sholat sanah biar setannya pada kabur." Ucap Thomas enteng.

"Semprul"gumam sekretaris nya.

Jodohku, Duda Bangkotan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang