29

8.7K 420 84
                                        


Setelah menenangkan Dima yang tiba-tiba berteriak histeris. Yola kembali berbaring didekat Thomas yang kini sedang memangku Novela.

"Tadi bertemu dengan siapa, sayang?" Tanya Thomas lagi. Yola terkesiap mendengar pertanyaan Thomas, Yola pikir Thomas akan lupa ternyata tidak.

Dengan menarik nafas kencang Yola bertanya. " Dulu, Mbak Dima apa punya saudara perempuan Bang?" Tanya Yola dengan ragu.

Thomas mengerutkan dahinya, ia bingung mengapa istrinya tiba-tiba bertanya perihal mantan istrinya?.

Apa mungkin.....

"Kenapa bertanya begitu?" Tanya Thomas tanpa menjawab pertanyaan istrinya.

Yola mengerucutkan bibirnya sebal karena pertanyaan nya dijawab dengan pertanyaan kembali. Thomas gemas melihat Yola yang cemberut dengan cepat ia mengecup bibir Yola. Si empunya bibir terkejut lalu menunduk malu sambil menepuk lembut kaki suaminya yang terjolor disampingnya.

"Ihh lagi serius gini!" Kata Yola sambil menahan senyum. Novela menatap Ibunya yang sedang malu-malu tak karuan. Kemudian ia mendongak dan menatap ayahnya yang juga sedang menahan senyum memperhatikan tingkah ibunya. Lalu ia menepuk tangan gembira pertanda bahwa ia sedang senang hingga mengalihkan perhatian keduanya.

"Yeee.... Da...da...azisjehk hshs.." Entah bahasa apa yang ia katakan Novela tetap tertawa seraya menepuk tangannya.

Yola menjadi geram melihat Novela ia mendekat dan menduselkan hidungnya kearah perut buncit Novela hingga Novela terkekeh geli dan memukul-mukul kepala ibunya memohon untuk berhenti membuatnya geli.

"Dima tidak punya adik, apalagi adik perempuan" Ucap Thomas tiba-tiba menghentikan aksi Yola sehingga Novela berhenti tertawa geli.

"Abang yakin?" Seru Yola. Thomas mengangguk mantap pertanda bahwa ucapannya itu tidak salah.

"Lalu wanita itu siapa?" Gumam Yola.
"Wanita mana, sayang?"Tanya Thomas penasaran.

"Apa aku hanya berhalusinasi saja?"Gumam Yola lagi.
"Sayang!" Panggil Thomas lembut disertai usapan lembut dikepala Yola.

"Ehh... Itu... Emm... Yola tadi bertemu wanita yang sangat mirip sekali dengan Mbak Dima" Ungkap Yola. Kini mata Thomas membulat setelah mendengar penuturan Yola.

Apa dia orang yang sama?...

"Dimana?"
"Di supermarket tadi" Jawab Yola. Ia menatap suaminya seakan mencari sesuatu didalam manik mata suaminya. Ada sebuah rasa takut di diri Yola entah itu pertanda apa, yang jelas Yola kini gelisah akan itu.

"Tunggu. Dari mana kamu tau wajah Dima,sayang?"Tanya Thomas.

Yola menyengir seperti anak kecil yang ketahuan mematikan lipstik ibunya. Dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal Yola berkata jujur.

"Waktu main kesini jagain si kembar gak sengaja Yola liat kamar Oom yang kebuka. Terus masuk dan tampaklah poto besar dikamar oom" Aku Yola.

"Oom lagi...."Gerutu Thomas.

"Hey, nakal ya masuk-masuk kamar orang. Itu privasi ya!"Ucap Thomas sambil mencuil pinggang Yola.

"Hehehe iya.. Ampun. Kan dulu kepo ceritanya. Lagian siapa suruh gak dikunci kamarnya" Kilah Yola.

"Banyak alesan, udah jadi kamu yakin orang itu mirip Dima?" Tanya Thomas serius kembali.

"Iya mirip, cantik banget soalnya. Tapi ini agak beda kalau waktu Yola lihat difotonya mbak Dima disana terpancar aura yang lemah lembut manis. Tapi kalau yang Yola temui wajahnya ini agak sedikit sangar meskipun dia juga cantik." Tutur Yola sambil menerawang membayangkan wajah kedua wanita itu.

Jodohku, Duda Bangkotan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang