"Gak usah cengar cengir lo!" Ketus Melly. Ia bosan melihat Yola yang tidak henti-hentinya tersenyum tertawa dan terkekeh sendiri. Saat ini Ia sedang menemani Yola mengganti baju. Mempelai pria sudah lebih dulu mengganti baju. Akhirnya setelah kejadian panjang beberapa waktu lalu. Mereka Sah dihadapan wali dan para saksi keluarga beserta warga sekitar.Ternyata oh ternyata penghulu itu memang untuk mereka. Lantas berlangsung lah prosesi sakral dipinggir jalan. Tangis bahagia bermunculan ketika kata SAH dengan lantang diucapkan oleh sanak keluarga setelah sebelumnya Yola lebih dulu berkata Sah sehingga ijab kabul mesti diulang karena ketidaksabaran Yola.
Melly dan teman-teman senang karena yang dinantikan akhirnya tercapai. Hari bahagia ini hadir, meskipun ada sedikit musibah yang menimpa mereka. Tidak apa-apa yang terpenting mereka jadi nikah itu saja.
Kini Yola dan Thomas sudah duduk bersanding di atas pelaminan yang telah disulap dengan indah sedemikian rupa. Bermodal gaun syar'i dan jas warna senada kedua pengantin berbeda usia ini sangat menarik perhatian para tamu. Sebab diantara mereka ada dua anak lucu yang sedari tadi ikut tersenyum riang melihat orang banyak yang berlalu lalang didepannya.
"Ekhem" Thomas berdeham seraya menyenggol lengan Yola pelan. Yola menoleh menatap suaminya yang dahulu ia juluki Duda Bangkotan dengan serius.
Duda bangkotan....
Itu sebutan Yola untuk pria yang kini sudah halal untuknya. Teringat masa-masa dulu dimana ia bersih keras untuk tidak dijodohkan dengan duda seperti Thomas. Padahal tidak ada yang menjodohkannya. Dahulu Yola selalu sinis dengan pria disampingnya. Meremehkan Thomas sebagai pria yang gagal berumah tangga. Tapi sekarang? Siapa yang dapat menebak bahwa mereka justru menikah. Apakah mereka jodoh? Apakah memang Yola jodoh yang sebenarnya untuk pakde Thomas?.Yola berharap semoga begitu, kini Yola sudah menjadi seorang istri dan seorang ibu. Ia akan semakin dewasa dengan membangun biduk rumah tangga bersama Thomas. Semoga saja pernikahan mereka akan selalu bertahan hingga maut yang memisahkan dan akan kembali dipertemukan di surga kelak. Maka dari itu Yola akan bekerjasama dengan pakde Thomas agar dapat bertemu kembali di surga.
"Istriku... Kenapa kau melamun?" Ucap Thomas lembut.
BLUSH
Yola langsung menunduk malu ketika Thomas memanggilnya seraya mengelus lembut pipinya. Yola merinding geli tidak pernah ia diperlakukan begini.
"Engg tidak ada, Pakde" Thomas tercengang. Sudah sah menjadi suami tidak adakan panggilan sayang untuknya? Kenapa harus pakde?.
Yola yang melihat perubahan raut wajah Thomas menjadi mengkerut bingung.
Ini suami tua gue kenapa pasang muka asem gitu?
"Jangan panggil pakde lagi"Ucap Thomas tenang. Thomas harus tenang dan sabar dalam menghadapi istri mudanya ini. Thomas harus terbiasa dan bisa mengatasi keegoisan kelabilan dan apapun dari istrinya yang masih muda ini.
Yola menggigit bibirnya seraya menyipitkan matanya. Ia bingung mesti memanggil apa ke suami tuanya ini?. Ia sudah terbiasa memanggil pakde,Om dan menjulukinya dengan Dukot Duda bangkotan.
Thomas bergerak gelisah saat melihat ekspresi Yola. Ada sesuatu yang sudah lama terdiam tiba-tiba mulai goyah. Ini masih di pelaminan bung!!! Sabar.
"Nanti deh Yola pikir lagi yaa pakde" Ucap Yola dengan tersenyum cengengesan. Thomas hanya dapat tersenyum dan mengusap kepala istrinya dengan lembut. Ia tidak boleh memaksa dalam mengajar istrinya. Semua harus dengan pelan tapi pasti.
![](https://img.wattpad.com/cover/110994319-288-k787685.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Duda Bangkotan?
RandomSequel TEARS Benarkah jodohku si BANDOT TUA! BERANAK DUA! Ya Allah jelasin ke gue, apa gue kehabisan stok? Stok bujangan keren contohnya. Aisyah Yola Nurjannah menikah lagi? dengan anak kecil? kurasa aku akan gila Thomas Edison #313 -29 Juni 2017 #6...