15

11.3K 689 23
                                        

"Yola! Kemari nak" Panggil Umi Citra seraya menepuk sofa disisi duduknya. Disana juga ada Abi-nya yang sedang menatap Yola dalam. Yola pun menjadi kebingungan kenapa kedua orangtuanya seperti mengintimidasi dia?.

Yola mendekat dan ikut duduk dimana tempat yang sudah dipersilahkan Umi nya. "Ada apa,Umi?" Tanya Yola pelan.

"Umi mau membahasa perihal ta'aruf kamu sama pak Thomas." Yola menjadi canggung dan sedikit tak nyaman karena ia sendiri kebingungan kalau akan ditanyakan hal itu.

"Kamu serius ingin menikah nak?" Tanya Umi Citra. Yola menjadi kikuk sendiri takut akan menjawab.

"Iya,um" Sahut Yola setelah sekian menit berdiam diri.

"Alasannya,nak?" Tanya sang Abi.

Yola bahkan sudah gagu, ungkapan kata yang biasanya ia punya tiba-tiba saja lenyap.

"Karena..... Emm Yola mau mengurus si kembar" jawab Yola.

"Astagfirullahall'azim, luruskan kembali niat mu nak!. Nikah bukan sekedar mainan apabila nanti kalian menikah dan kau sudah merasa bosan dengan anak tiri yang kau urus maka akan terjadilah sebuah perpisahan naudzubillahi minzalik. Luruskan niatmu karena Allah nak. Bukan karena apapun." Ucap Abi Yola tenang namun begitu tersirat.

Yola terdiam sejauh ini dia memang tidak berpikir kesana? Hei ini menikah! Bukan hal main-main. Nikah adalah ibadah terlama, nikah ialah amal, maka jangan sampai salah pengertian dan salah menyalahgunakan itu.

"Apa anak umi sedang jatuh hati sehingga menerima taaruf dari pak Thomas?"

Jleb.... Yola menelan air liurnya sendiri. Disini dia yang mengajak dan kedua orang tuanya justru berpikir beda. Yola merasa ketakutan sekarang namun Yola segera beristigfar ia ingat. Ada Allah yang selalu bersama kita.

"Ayoo perdalam lagi tentang pernikahan dan masalah ta'aruf nak. Agar kau tak menyesal di kemudian hari, Abi tidak melarangmu namun abi tidak akan melepasmu begitu saja dengan keadaan begini, kamu anak perempuan abi,tanggung jawab abi. Abi pasti akan melepaskanmu kepada orang yang Abi dan Allah ridhoi. Namun sebelum itu Abi harus memulainya dari mu nak" Yola mengangguk paham.

"Nikah itu bukan sekedar enak di omong dan enak melihat orang lain. Nikah itu ibadah dan pastinya dengan niat yang baik. Bukan! Bukan berarti niat kamu tak baik sayang. Namun ada yang lebih baik lagi, niat untuk mengurusi si kembar itu sudah termasuk niat diurutan bawah. Karena urutan pertama itu karena Allah." Nasihat Umi Citra dengan lemah gemulai dan senyuman.

"Iya Abi-Umi Yola mengerti" Ucap Yola akhirnya bersuara.

"Jangan khawatirkan masalah restu Umi Abi karena kami sudah percaya pada kehendak Allah dan yakin kepadamu. Kami akan mendukungmu nak selagi itu benar." Ucap Abi Yola lagi.

Yola mengangguk sembari tersenyum menatap abinya yang masih terlihat gagah sediakala.

"Kemari nak,!" Pinta Abi. Yola mendekat dan sang Abi segera memeluk anak gadisnya ini.

"MasyaAllah sungguh abi tak percaya bahwa anak Abi sudah sebesar ini dan sudah sepintar ini. Dulu kamu masih suka minta dibelikan makanan sekarang kamu malah meminta dinikahkan, cepat sekali waktu berlalu nak.." Ungkap Abi Yola haru.

Yola pun juga ia balas memeluk abi-nya. "Maafin Yola ya Abi, dulu suka membangkang gak pernah mau ngikutin apapun yang Abi ajarin. Sungguh dulu Yola sangat buta, dibutakan oleh dunia" Ungkap Yola.

"Abi selalu memaafkan mu nak, abi selalu mendoakan mu. Abi sudah yakin karena kamu pasti akan kembali menjadi seperti apa yang telah Abi tanam"

"Alhamdulillah iya Abi ...... Yola bersyukur bisa hidup dilingkungan yang baik bisa punya Abi yang menuntun Yola kejalan yang baik. Sungguh Yola menyesal sudah menyia-nyiakan ini semua... Selama ini Yola begitu dikendalikan oleh syaiton." Tangis Yola akhirnya pecah mengikuti tangis haru sang Umi yang sedari tadi sudah bersusah payah membersihkan sisa airmata.

Jodohku, Duda Bangkotan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang