Gue pulang lebih cepat dari yang seharusnya. Kayaknya malah gak sampe sejam gue sama Guanlin ngobrol di kafe. Gue bahkan sampe ngebohong kalo badan gue lagi gak enak sama Guanlin.
Huhuhu maafkan aku serpihan surgaqu.
Ya abis gimana lagi dong? Gue beneran kepikiran omongan Kak Mark sama Kak Woojin. Mana pas gue minta jelasin mereka cuma haha hehe haha hehe doang lagi. Kan kesel.
"Lah dek? Gue gak denger suara motornya Jihoon perasaan."
Gue dikagetkan dengan suara Bang Youngmin yang lagi goleran sambil main ps.
"Tumben udah balik." Kata gue.
"Ditanya apa jawabnya apa."
Gue nyengir doang, terus ke kulkas ambil yang dingin-dingin. Otak gue overheat dipake mikirin Jihoon mulu nih. Emang kampret tuh dua kakel.
"Jihoon gue line kok gak dibales ya?" Keluh Bang Youngmin waktu gue duduk di sebelahnya.
Eh iya. Hapenya masih sama gue.
"Hapenya sama gue."
"Kok bisa sama lo?"
Gue nyender ke bahu Bang Youngmin sambil merem. Mikir bisa bikin capek juga ya ternyata. "Gue ngantuk."
"Beneran korlset otak lo. Dari tadi kagak nyambung diajak ngomongnya."
Bodo amat. Gue mau tidur.
"Lagi berantem?" Tanya Bang Youngmin lagi.
"Gak tau."
"Idih, gak jelas lo berdua."
"Dia yang suka gak jelas. Suka tiba-tiba marah. Suka tiba-tiba ngelarang. Pusing gue." Gue jadi ngoceh panjang lebar kan.
"Cemburu kali." Bang Youngmin ketawa ganteng.
"Apaan sih lo? Sotoy."
"Lo gak sadar kalo Jihoon naksir sama lo?"
Gue nyubit lengan Bang Youngmin. "Naksir dari jonggol! Orang kita cuma sahabatan."
"Itu kan menurut lo, tapi menurut yang liat mah beda cerita."
"Yang liat berati sotoy."
"Manusia dikasih mata buat menilai. Keliatan juga dari gelagat Jihoon. Lo nya aja kagak pekaan jadi cewek."
Hah? Masa iya sih...
"Cabut ah. Makin panas otak gue dengerin ocehan lo."
***
Bahkan setelah dua hari pun, Jihoon gak muncul dan minta hapenya balik. Perasaan dia suka gak tahan pisah bentar aja sama hapenya. Walaupun dia gak begitu addict sama sosmed, tapi Jihoon paling gabisa nganggurin Mobil Legendsnya.
Tapi ini?
Dan selama itu juga kita gak berangkat bareng. Bang Youngmin harus berlapang dada nganter gue sekolah tiap pagi, dan pulangnya pasti sama Guanlin.
Duh makin deket sama cogan. Boleh seneng gak?
Sekarang kelas gue lagi jamkos, guru seni budaya gue ada seminar. Sebagai gantinya, kita disuruh gambar bangunan yang masuk keajaiban dunia di Asia. Gue milih tembok Cina, Guanlin Taj Mahal, Samuel asik gambar Candi Borobudur, sedangkan Daehwi malah milih Monas.
"Monas emang masuk ke dalam keajaiban dunia ya Hwi?" Tanya Seonho bingung.
Daehwi langsung menarik buku gambarnya dengan sewot. "Bacot lo. Masih bagusan juga monas dari pada angkot war gambar lo, gue kan cinta produk lokal."
"Ankor Watt njing!" Gue toyor aja kepalanya Daehwi. Lagian bego gak pada tempatnya sih.
Daehwi langsung cemberut. Tapi gak lama, karena Somi datang ke meja kita.
"Daehwiiiiii,"
"Somiiiii,"
Dan gue langsung jijik dengernya.
"Gambar apa nih?"
"Monas." Jawab Daehwi sambil senyum pede.
"Kan Monas bukan keajaiban dunia."
"Gak perlu keajaiban dunia kalo keajaiban cinta aja udah cukup bikin gue kenal lo."
Lalu kepala Daehwi jadi sasaran kejijikan gue, Guanlin dan Samuel. Sedangkan Seonho cuma bisa cengo aja, gak paham sama gombalan receh Daehwi kali.
"CAAAA DICARIN KAK TZUYU NIH WOY!"
Hyungseob tiba-tiba teriak dari barisan depan. Heran, ketua kelas tapi mulutnya merepet banget kayak knalpot rx king.
"Kak Tzuyu?"
"IYA! BURUAN BEGO ORANGNYA NUNGGUIN!"
Fix, tadi pagi Hyungseob abis sarapan toa masjid.
Gue nemuin Kak Tzuyu yang nunggu gue didepan kelas.
"Ada apa ya kak?" Tanya gue sopan.
"Eh, aduh gimana ya bilangnya, aku gak enak," Kak Tzuyu ngeringis salting.
Lah ini orang kenapa?
"Ada yang bisa aku bantu?"
"Hmmmmmm, jadi gini... Jihoon nyuruh aku kesini buat mintain hapenya sama kamu Ca." Katanya.
Tapi kok gue bingung. Kenapa Jihoon nyuruh Kak Tzuyu? Kenapa Kak Tzuyu juga mau disuruh Jihoon?
"Gimana ya kak, bukannya gak mau ngasih nih,"
Kak Tzuyu keliatan kaget. "Loh terus?"
"Kalo dia mau hapenya, bilang ke dia buat minta sendiri."
"Ca, tapi kalo aku gak dapet hapenya, Jihoon bisa murka."
Wah, bikin emosi juga si bantet. Ngapain dia murka sama anak orang setelah nyuruh-nyuruh seenak jidat?
"Aku punya perjanjian sama dia Ca." Kata Kak Tzuyu lagi.
"Perjanjian apa?"
"Duh, aku gak bisa bilang sama kamu. Tapi ini ada hubungannya sama... hm... Kak Youngmin."
HAH INI APAAN KOK ABANG GUE DIBAWA-BAWA?
JIHOON GAK JANJIIN ORGAN GINJAL BANG YOUNGMIN BUAT DIJUAL KE KAK TZUYU KAN???????
"Im Youngmin? Kakak kenal kakak aku?"
Kak Tzuyu keliatan makin salting. "Eh anu, gak sengaja dikenalin Jihoon beberapa bulan lalu waktu kita ketemu di cfd."
"Kalo ada hubungannya sama Bang Youngmin kakak gak perlu khawatir, aku bisa bantuin Kak Tzuyu."
"Ya ampun Ca, duh, gimana ya aku bingung."
Kayaknya gue tau nih Kak Tzuyu mau apa. "Kakak sampein aja pesan aku yang tadi. Aku yang bakal bantuin kakak."
"Beneran?"
Gue ngangguk mengiyakan pertanyaan Kak Tzuyu.
Dan Kak Tzuyu langsung senyum lebar. "Makasih Ocaaaaaaaaa! Salam ya buat Kak Youngmin."
Terus dia pergi.
Hhhhh. Susah emang jadi adek orang seganteng Bang Youngmin.
Tbc
INI APA YAAAAA? HHHHHHH
KAMU SEDANG MEMBACA
OPPA ATAU GUE - PARK JIHOON
Fanfiction"Ca, gue boleh minta sesuatu ga?" "Apaan?" "Berhenti suka-sukaan sama oppa korea, sukanya sama gue aja." "MATI AJA LO!!!!" Start: 170625 End: 171230