TSP : Hug & Kiss

1.7K 145 31
                                    

"Im Yoona!" teriak Kyuhyun dari luar kamar.

Yoona yang mendengar suara menggelegar Kyuhyun berdecak sebal. "Mau apa lagi CEO Negeri Iblis itu, huh?"

Mengikat ekor kuda rambut yang panjangnya mencapai pinggang, gadis bermarga Im tersebut membuka pintu kamarnya. Dilihatnya Kyuhyun yang belum rapi dengan penampilannya. Padahal pria itu berjanji akan mengantarkannya pergi ke toko bunga tempatnya bekerja.

"Tolong pakaikan dasiku," Kyuhyun menyerahkan dasinya pada Yoona.

Menghela nafasnya, kekehan pelan keluar dari mulut Yoona. "Memasang dasi saja tidak bisa," ejek Yoona yang kemudian menyampulkan dasi Kyuhyun.

Kyuhyun memandangi wajah cantik Yoona yang kini berada sangat dekat dengannya. Lantas kedua tangannya melingkar di pinggang ramping gadis itu. Semakin membawa Yoona dalam dekapan posesifnya. Dan tampaknya Yoona tak mempermasalahkan perlakuan Kyuhyun itu.

"Selesai."

Yoona tersenyum melihat hasil karyanya memasangkan dasi untuk Kyuhyun. Rapi dan bagus.

"Eh?" Gadis itu tersentak saat menyadari Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya.

"Ayo, kita berangkat sekarang, Sayang." Tangan besar Kyuhyun menggenggam tangan Yoona setelah memberikan ciuman singkat di pipi kekasihnya.

.

***

.

"Mark!" panggil Yoona saat melihat seorang anak laki-laki berjalan sendiri dengan wajah kusutnya.

Mark mengangkat wajahnya. Seulas senyum perlahan tercipta di wajah imutnya. Seorang gadis cantik berpakaian kasual berdiri di dekat gerbang sekolahnya. Memberikannya senyuman secerah matahari di pagi hari ini.

"Kukira Kakak lupa membawakanku bekal," kata Mark setengah menyindir.

Yoona mencibir. "Aku sibuk, tahu." Mark mendengus sebal. "Lagi pula, kenapa kau ingin pindah tinggal di asrama, sih? Bukankah lebih enak jika tinggal di rumah?"

"Ayolah, aku bosan mendengar omelanmu."

"Hey!" pekik Yoona kesal dan memberikan jitakan di kepala Mark.

Mark meringis kesakitan. "Kenapa memukulku?" Ia mendesis. Menatap Yoona kesal. "Kau ini tidak ada manis-manisnya pada pacar sendiri."

Yoona sudah akan memukul Mark lagi jika saja laki-laki itu tidak memeluknya tiba-tiba. "Mark," lirih Yoona.

"Ck, diamlah," ujar Mark. "Aku hanya ingin memelukmu."

Setelahnya, Mark melepaskan pelukannya. Ia tersenyum ke arah Yoona yang memberikannya kotak berisi bekal makanan. "Terima kasih." Kemudian Mark mencium pipi Yoona sekilas sebelum meninggalkan Yoona yang mematung.

.

***

.

Sehun mengetukkan ponselnya di dagunya sendiri. Beberapa kali ia melihat jam di ponsel dan juga arlojinya. Sudah sepuluh menit berlalu, dan Yoona belum juga datang.

Ayolah, sudah satu tahun lebih Sehun menjalin hubungan dengan Yoona. Dan ia cukup tahu kebiasaan Yoona yang akan datang ke toko bunga sebelum jam delapan pagi. Tapi ini sudah jam delapan lebih. Tulisan yang terpampang di dalam toko itu juga masih berwujud 'TUTUP'.

"Oh Sehun!"

Perlahan senyuman Sehun tercipta. "Aku merindukanmu," ujarnya sembari memeluk erat kekasihnya yang sudah lama tidak ia temui.

"Aku juga merindukanmu." Yoona membalas pelukan Sehun. Meluapkan kerinduannya.

Yoona mengajak Sehun untuk mampir ke tokonya sebentar. Kebiasaan Yoona pasti akan memberikan buket bunga untuk diletakkan di vas bunga yang ada di kantor Sehun.

• FicQuest {Fanfic Request} •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang