Misi Hari Pertama dan Kedua

34 5 3
                                    

Hari Pertama Misi

"Mengamati, mengintai, dan mengikuti.
Hal yang paling membosankan."

Naya melerik sekilas jam tangannya, lalu matanya celingukan mencari keberadaan Jevin. "Itu dia, mau kemana tu orang," Gumam Naya saat melihat Jevin keluar dari kelas 12 Ipa Sma Aditapa.

Naya mulai mengikuti Jevin dari jauh, mengamati setiap gerak gerik yang dilakukan oleh Jevin. Naya sudah seperti detektif handal yang sedang melakukan sebuah misi.
Naya turun dari taxi, ia melihat Jevin masuk ke sebuah restoran, tanpa pikir panjang, Naya mengikuti Jevin dengan sangat hati-hati.

Naya sengaja memilih tempat duduk tepat di belakang tempat duduk Jevin dan pastinya letaknya agak jauh dari cowok itu.

"Kalau bukan karena Juli, ogah banget kayak gini." gerutu Naya lagi.

Ia segera mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya lalu mulai membuka aplikasi Kamera dan memotret Jevin. Segera ia kirim ke Juli supaya sahabatnya itu tau pacarnya sedang apa atau lebih tepatnya buat laporan ke Juli.
Tak lama setelah itu, seorang perempuan, kira-kira seumuran dengannya datang menghampiri Jevin lantas memeluknya. Jevin mempersilahkan gadis itu untuk duduk. Naya segera memotret Jevin dengan gadis itu lalu mengirimnya lagi ke Juli.

"Siapa tu Nay?" Balas Juli.

"Nggak tau lah Jul."

"Ikutin dia terus. Oke." Naya membaca balasan dari Juli. Lalu matanya beralih ke arah Jevin dan gadis itu.

"Siapa sih tu cewek. Akrab banget." gumam Naya.

Ia segera menutup wajahnya dengan majalah yang tersedia di restoran itu saat kepala Jevin menengok ke arahnya. Naya mengamati Jevin dan cewek itu lewat balik majalahnya.

Terlihat Jevin dan cewek itu saling bercanda lalu kemudian saling tersenyum satu sama lain.
"Dasar cowok playboy." guman Naya lagi.

Hampir dua jam Naya mengintai Jevin di restoran itu. Pantatnya sudah panas karena terlalu lama duduk di sana, tapi Jevin sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan pergi dari restoran itu, padahal cewek yang menemuinya tadi sudah pergi sekitar 1 jam yang lalu.

Naya melirik sekilas jam tangannya, tepat pukul 7 malam. Naya mulai bosan dengan kegiatan tak pentingnya itu. Kakinya terus ia gerak-gerakkan untuk menghilangkan rasa bosannya. Matanya masih mengamati Jevin yang masih sibuk dengan ponsel di tangannya.

Jevin mulai berdiri dan pergi dari tempatnya duduk. Naya yang mengamatinya, menunggunya sedikit jauh lalu segera mengikuti Jevin yang mulai pergi dengan mobilnya.

Naya segera menghentikan taxi yang kebetulan lewat pas saat dibutuhkan. Naya mengikuti kemana Jevin pergi.

"Pak. Jangan sampai kehilangan mobil di depan itu ya pak." Ucap Naya pada sang sopir.

Disepanjang perjalanan, mata Naya tak lepas dari mobil Jevin. Naya mengamati sekeliling tempat yang sekarang ini ia lewati, lalu mobil Jevin hilang di belokan gang.

"Loh pak, kemana mobil yang tadi itu.?"

"Aduh maaf mbak, saya kehilangan mobil itu." Naya menarik nafasnya dalam-dalam lalu mengeluarkannya dengan cepat.

"Yaudah deh pak, balik aja. Antar saya ke kompleks Della Griya ya pak."

"Iya mbak."

Sopir itu segera membalikkan mobilnya menuju tempat yang diminta Naya. "Oh ya," gumam Naya lalu langsung mengeluarkan ponselnya dari tasnya. Segera ia menekan tombol hijau untuk menelpon Juli.

Jevinaya (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang