Jevin berlutut dihadapan Naya dengan sebuah cincin di tangannya, "Will You Marry Me?"
Naya tersenyum bahagia saat Jevin melamarnya. Semua rasa bercampur aduk menjadi satu. Senang, terharu, bahagia, semua bercampur. Naya menganggukkan kepalanya lalu mengulurkan tangan kirinya. Jevin lantas memasangkan cincin emas pada jari manis Naya.
Jevin berdiri dan memeluk Naya. Naya membalas pelukannya dan membenamkan kepalanya di pundak Jevin. Naya meneteskan air mata terharu. Ia memeluk erat Jevin seakan tak mau dipisahkan dari laki-laki itu.
Langit hitang dengan bintang-bintang menjadi saksi bersatunya dua insang yang saling mencintai. Bersatu setelah melewati semua masalah, melewati waktu yang memisahkan mereka.
Senyum bahagia tercetak di masing-masing bibir mereka. Tuhan menjawab doa mereka selama ini.
********
Naya tersenyum bahagia saat menyambut satu persatu tamunya dia atas pelaminan, begitupun Jevin. Senyum tak pernah meninggalkan mereka barang semenit saja.
Impian Naya terwujud. Pernikahan ala impiannya menjadi nyata di depan mata. Pernikahan dengan tema serba putih bak pernikahan para putri.
"Terima kasih karena kamu bersamaku. Memilihku sebagai pasangan hidupku, teman hidupku dan segalanya dihidupku." ucap Jevin pada Naya.
Naya tersenyum bahagia, "Aku juga berterima kasih karena kamu mencintaiku dengan sangat tulus dan melewati semuanya bersamaku dula, sekarang, dan selamanya."
Jevin lalu mencium kilat bibir istrinya. Dan pemandangan itu sukses membuat para tamu bersorak riuh. Tak ketinggalan Nanda yang bersorak paling kencang di antara para tamu.
Ia tak sadar bahwa ada seorang laki-laki yang menatapnya aneh. Laki-laki itu tak lain adalah Dana, teman Naya di paris. Nanda msih tak sadat bahwa Dana menatapnya. "Dasar cewek aneh," ucap Dana sedikit mengeraskan suaranya, sengaja agar Nanda mendengarnya dan berhenti bersorak.
Nanda memalingkan wajahnya menatap sinis pada Dana, "hei tuan, apa urusanmu padaku?"
Dan mengendikkan bahunya dan pergi meninggalkan Nanda. "Dasar cowok aneh," teriak Nanda pada Dana. Dana tak menghiraukan teriakan Nanda dan malah melambaikan tangannya pada Nanda tanpa berbalik sedikitpun.
Nanda menatap punggung Dana dengan kesal. "Awas saja ya, kalau sampai ketemu lagi. Akan ku habisi kamu," ucap Nanda. Lalu kembali menatap sahabatnya diatas pelaminan.
Tatapannya berubah sedih, "andaikan kamu ada disini, aku yakin kamu juga ikut bahagia." Ucap Nanda saat mengingat Juli.
Selesai
KAMU SEDANG MEMBACA
Jevinaya (TAMAT)
RomanceSebuah misi mengharuskan Naya untuk menerimanya. Mengikuti seseorang yang untuk saat ini ia benci. Misi yang membawanya kedalam masalah rumit. Misi yang merubah kehidupan cinta dan persahabatannya. Memisahkannya dengan semua impian dan keinginannya...