"Tidak berjalan dengan semestinya antara kau dan aku."
Naya kembali menguap saat kakinya mulai melangkah keluar dari kamarnya.
Hari ini adalah hari minggu, semestinya ia pergi jalan-jalan bersama Juli dan Nanda. Tapi Juli menolaknya dengan alasan ia meminta tolong pada Naya untuk memata-matai Jevin lagi. Awalnya sih Naya menolaknya, tapi Juli terus memohon padanya dan alhasil Naya pun menyetujuinya.
Naya sudah siap dengan penampilannya yang sudah rapi walaupun sebenarnya dirinya sangat malas melakukan semua ini. Naya berjalan menuju taxi yang sudah menunggunya dari tadi.
Hari ini ia sengaja tak membawa mobil sendiri karena ia malas menyetir mobil. Naya masuk kedalam mobil dan langsung memerintahkan sopir untuk melaju ke tempat tujuan.
Naya menatap terus jalan masuk kompleks tempat mobil Jevin masuk tadi malam. Ternyata kompleks itu adalah kompleks dimana Jevin tinggal, Naya tahu karena Juli lah yang memberitahunya.
Akhirnya mobil yang ditunggu-tunggu pun muncul dan mulai meninggalkan kompleks tersebut. Naya mengikuti mobil Jevin.Disepanjang perjalanan, pandangan Naya terus tertuju pada mobil Jevin, ia tidak mau kehilangan mobil Jevin.
Taxi Naya berhenti di sebuah tempat Bazar yang terletak di tengah-tengah taman. Naya turun dari taxi dan mulai mengikuti Jevin yang sudah masuk terlebih dahulu. Naya mengikutinya dari jauh.Suasana bazar siang itu sangatlah ramai, membuat Naya kesulitan mengikuti Jevin.
Brukk.,
Tiba-tiba seseorang menubruk Naya dari belakang sehingga membuat Naya tersungkur. Naya berusaha berdiri dan mencari Jevin,
"kemana dia," gumam Naya. Matanya celingukan mencari Jevin, ia mulai panik karena kehilangan jejak si Jevin.
"Lo nyari gue?" Ucap seseorang dari belakang Naya. Tubuh Naya seketika tegang dan dengan kakunya, Naya membalikkan badannya. Matanya melihat sosok Jevin yang sudah berdiri menatapnya. "Lo nyari gue?" Jevin mengulangi pertanyaannya.
"Eng....eng... Enggak kok," Jawab Naya terbata-bata.
Jevin langsung menarik Naya menjauh dari keramaian bazar.
"Gue tau kok kalau lo ngikutin gue." Naya hanya bisa membisu mendengar kata-kata Jevin yang keseluruhannya adalah benar. "Gue juga tau kalau Lo disuruh Juli buat ngikutin gue."
"Dari mana kamu tau?" Naya menatap Jevin yang sekarang ini menatapnya.
"Nggak penting lo tau dari mana."
Jevin lalu melangkah menuju kursi taman yang tak jauh darinya dan langsung mendudukkan pantatnya. Kemudian mata Jevin terarah pada Naya yang masih tetap pada posisinya.
"Lo nggak mau duduk," Naya menggeleng. "Gue tau lo capek ngikutin gue. Sini lo duduk." perintah Jevin.
Naya langsung berjalan ke arah kursi dan mendudukkan pantatnya di kursi taman itu.
"Maaf ya, aku udah lancang ngikutin kamu."
"No problem. Gue tau lo ngelakuin itu semua demi sahabat lo kan."
"Iya. Maaf ya Jevin."
"Iya. By the way, gue juga mau minta maaf sama lo soal malam itu."
"Iya." Naya tersenyum ke arah Jevin. "Tapi aku masih kesel sama kamu."
Jevin mengalihkan pandangannya ke arah Naya, "kenapa?"
"Soalnya kamu minta maafnya telat sih. Telat banget malah." Naya tersenyum ke arah Jevin, Jevin pun membalas senyuman Naya.
"Gue kirain kenapa. Oh ya, mulai sekarang kita teman." Ucap Jevin pada Naya sambil mengarahkan kelingkingnya pada Naya.
Naya menatap kelingking Jevin lalu beralih ke wajahnya, kemudian tersenyum dan membalas kelingkingnya Jevin. "Kita teman," timpal Naya.
"Soal misi lo sama Juli, Lo ngomong apa adanya aja soal kegiatan gue setiap jam. Tapi lo jangan ngomong kalau gue udah tau soal misi kalian. Gimana bisakan?"
"Emang kenapa?"
"Ntar kalau udah pas waktunya, gue bakal cerita sama lo."
Naya menatap ragu pada Jevin.
"Janji." ucap Jevin meyakinkan Naya.
"Oke." Jawab Naya pada Jevin.
Jevin berdiri dan melihat ke arah Naya. "Ikut gue yok."
"Kemana?"
"Udah ikut aja." Jevin langsung menggandeng Naya keluar dari tempat Bazar.
Jevin langsung melajukan mobilnya menembus kemancetan.
"Nah sampai," Jevin turun dari mobil dan diikuti oleh Naya yang juga turun dari mobil.Mata Naya menatap sekeliling tempat yang sekarang ia pijak. Sebuah bangunan besar bertuliskan Dunia Air, Naya masuk kedalam bangunan itu, mengikuti Jevin yang masuk terlebih dahulu.
Naya terpaku dengan keindahan isi dari bangunan itu, aquarium besar yang menjadi atapnya berdiri dan di dalam sana, banyak binatang air yang menghuni disana. Mereka berenang mengelilingi Naya yang berdiri menatap mereka.
"Gimana, Baguskan?"
"Bagus banget." Ucap Naya tanpa menoleh sedikitpun pada Jevin. Jevin menatap Naya lalu beralih ke aquarium di sekelilingnya.
Hari ini, Jevin mengajak Naya berkeliling Dunia Air, Naya begitu kagum dengan keindahan tempat yang ia hadiri. Matanya tak henti-hentinya menampakkan rasa kagum yang teramat sangat untuk tempat itu.
********
"Makasih ya Jevin." Ucap Naya pada Jevin yang mengantarnya pulang.
"Sama-sama. Oh ya, ingat jangan kasih tau Juli kalau gue udah tau misi kalian."
"Ehmm.," satu tangan Naya mengarah ke keningnya dan mengetuk-ngetuk pelan keningnya pura-pura berfikir.
"Nay, pliss" Ucap Jevin memohon pada Naya.
"Okelah." Jawab Naya lalu berbalik dan masuk kedalam rumah, sebelum itu ia melambaikan tangannya pada Jevin dan ditanggapi senyuman oleh Jevin. Mobil Jevin pun melaju meninggalkan Naya yang masih berdiri menatap mobilnya yang semakin lama semakin menjauh dan hilang dari pandangannya.
Drttt....Drttt....Drrrttt
Naya mengambil ponselnya dari dalam tas dan tertera disana panggilan dari Juli. Naya segera memencet tombol hijau dan langsung mendekatkannya ke telinga.
"Gimana Nay,"
"Aman-aman aja kok Jul, hari ini si Jevin nggak ketemuan sama cewek waktu itu. Dia juga nggak neko-neko, dia tadi cuma jalan-jalan ke Bazar gitu.". Kata Naya pada Juli.
"Oh gitu ya. Bagus deh kalau gitu. Oh ya Nay, makasih banget ya."
"Iya sama-sama Jul, aku ngelakuin ini juga demi kamu kok. Kan kamu sahabat aku yang paling aku sayang."
"Oke deh kalau gitu. Good Night Nay,"
"Good night."Naya kembali memasukkan ponselnya kedalam tas dan segera masuk kedalam rumah.
*************
Next Part
Jangan bosen baca ceritaku ini ya walaupun ngebosenin 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Jevinaya (TAMAT)
RomanceSebuah misi mengharuskan Naya untuk menerimanya. Mengikuti seseorang yang untuk saat ini ia benci. Misi yang membawanya kedalam masalah rumit. Misi yang merubah kehidupan cinta dan persahabatannya. Memisahkannya dengan semua impian dan keinginannya...