Dia?

20 3 1
                                    

"Matahari seakan terbit kembali di dalam diriku.
Nyatakah semua ini atau hanya ilusi semataku?"

Entah kenapa, hari ini Jevin memilih berjalan kaki menuju kantornya, sebenarnya kantornya berada tak jauh dari apartemen miliknya, mungkin hanya berjarak kurang lebih 500 meteran.

Jevin berdiri di trotoar diantara kerumunan orang yang menunggu lampu merah menyala untuk menyeberangi jalan ramai itu.

Jevin mengikuti orang-orang yang mulai menyeberang saat lampu merah menyala. Berada di antara kerumunan orang, membuat Jevin sulit memfokuskan pandangannya hingga seseorang menubruknya dari belakang dan sukses membuatnya kehilangan keseimbangan.

Bruk, Jevin terjungkal kedepan, untung saja Jevin sigap dengan tangannya dan kakinya menopang tubuhnya agar tidak bersinggungan dengan aspal.

"Oh, maaf,"

Jevin melihat tangan seseorang terulur untuk membantunya berdiri. Dilihat dari bentuk tangannya, Jevin yakin yang menabraknya adalah seorang cewek. "Apa kamu tidak apa-apa? Maafkan aku, aku tidak sengaja." Ucap lagi gadis itu.

"Aku tidak apa-apa." jawab Jevin tanpa mengambil uluran tangan gadis itu.

"Oh begitu. Sekali lagi aku minta maaf." Ucap Gadis itu sebelum pergi meninggalkan Jevin, sesaat sebelum gadis itu mengalihkan wajahnya, sekilas Jevin melihat wajah gadis itu.

"Naya," Jevin segera beranjak dari posisinya dan hendak mengejar gadis itu, tapi Jevin mengurungkan niatnya karena serbuan suara klakson mobil yang secara tidak langsung menyuruhnya minggir, tanpa menunggu lama, Jevin langsung minggir.

*********

"Aku tadi nggak sengaja ketemu sama Naya," ucap Jevin pada Nanda yang tengah duduk di sofa ruangannya dengan masih menatap layar handphone.

"Oh ya," jawab Nanda tak terkejut sedikit pun.

Jevin lalu menatap heran pada sikap Nanda.

Nanda lalu berdiri dan berjalan menghampiri Jevin, " Sudah kuduga,  Lambat laun kamu pasti akan ketemu Naya juga."

Jevin semakin tak mengerti dengan semua yang di ucapkan Nanda.

Nanda menarik nafasnya dalam-dalam sebelum kembali bersuara, "Naya sebenarnya udah balik ke indonesia sekitar 1 bulan yang lalu. Aku ketemu sama dia, itu juga nggak sengaja, kita ngobrol, saling tukar kabar dan banyak yang kita omongi, tapi itu nggak penting buat kamu. Terus dia tanya kabar kamu,"

Jevin mendengarkan penjelasan Nanda, setiap kata yang keluar dari mulut Nanda, berusaha ia cerna sebaik mungkin. Jevin lalu menatap Nanda, menunggu kelanjutan dari perkataan Nanda,

"Terus dia bilang dia nggak mau kamu tahu soal dia balik ke indonesia. "

"Kenapa?"

"Nggak tahu kenapa, dia nggak mau kasih tahu alasannya." Lalu Nanda menatap sekilas jam tangannya, "aku harus balik ke kantor, ada rapat, See you," Ucap Nanda lalu bergegas keluar dari ruangan Jevin.

Jevin hanya menatap punggung Nanda yang mulai menghilang di balik pintu. Senyum terukir dibibirnya, setidaknya dia tahu kalau Naya ada di indonesia. Itu saja sudah membuat Jevin senang, terlepas dari apa yang akan terjadi, Jevin sudah membulatkan tekadnya untuk mendapatkan Naya kali ini.

Entah akan mendapat penolakan dari Naya, Jevin tak perduli, apapun akan ia lakukan demi mendapatkan wanita yang ia cintai.

*********

Jevinaya (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang