“Satu tambah satu berapa?”
“Dua.”
“Aku tambah kamu jadi apa?”
“Kita.”
“Aku tambah kamu dibagi dua berapa?”
“Setengah.”
Jungkook tertawa bahagia mendengar jawaban asal Taehyung. Ia tertawa bahkan hingga air matanya keluar. Tak mempedulikan tatapan heran dari pacarnya yang belum sepenuhnya mengerti jalan pikirannya.
“Kook, sadar, udah ketawanya,” titah Taehyung saat sudah lebih dari lima menit Jungkook tidak berhenti tertawa.
Bahkan napasnya sudah mulai sesak dan perutnya sakit. Jungkook meremat tangan Taehyung sambil berusaha meredakan tawanya.
“Haduh ... capek,” ungkapnya sambil menghapus air matanya yang keluar.
Sekarang mereka berdua sedang duduk manis di atas karpet di dalam kamar Taehyung. Ini sudah lima hari lamanya Jungkook menginap dan jujur ia terlanjur betah tinggal bersama pacarnya.
“Tae, nonton kuy?” ajak Jungkook kemudian berjalan ke arah meja belajar, meraih laptop berwarna abu-abu.
Kemudian kembali membawanya ke sang pacar, mereka jadinya duduk dengan laptop di depan mereka yang berada di atas meja kecil.
“Mau nonton apa?” tanya Taehyung yang kebetulan belum punya koleksi film baru.
“Film bokep kuy?”
Taehyung nyaris terjungkang mendengarnya sementara Jungkook hanya menyengir dengan polosnya.
“Ayo ih, aku belum pernah nonton soalnya,” tutur Jungkook sesuai fakta.
“Duh tapi aku adanya yang cewek sama cowok,” balas Taehyung yang mengaku. Video itupun karena ia lupa menghapusnya.
“Enggak apa-apa deh, uke sama cewek sama aja kok,” ungkap Jungkook.
“Sama aja apanya?”
“Sama-sama ditusuk hehehe.”
.....
Film berdurasi 2 jam itupun kini baru berjalan seperempatnya. Masih adegan dialog biasa karena ini tidak langsung adegan anunya. Jungkook menonton dengan fokus meski ia tidak paham apa yang diucapkan kedua orang di dalam video.
“Tae, ini bahasa apa?”
“China.”
Jungkook mengangguk paham, film terus berlanjut hingga adegan dimana kedua orang tersebut berada di dalam kamar. Sang cewek mulai berbaring disusul sang cowok yang menindihnya, mereka berciuman dengan panas.
Kedua pasangan muda itupun langsung memerah, mengingat lagi kejadian ciuman mereka beberapa hari yang lalu.
Kembali ke film, adegan di dalam sana berangsur panas, Taehyung mulai tidak konsen menatap laptop sementara Jungkook tetap fokus menonton laptop, terkadang ia berjengit pelan karena melihat adegan yang cukup kasar.
Hingga masuk ke bagian inti.
“HWAAA TAE MATIIN! IH CEWEKNYA BERISIK! ITU KENAPA ANUNYA DIGITUIN?! IH MATIIN!”
Taehyung langsung menyudahi film tersebut apalagi saat Jungkook langsung menjambaknya dan meminta untuk segera mematikan film panas tersebut.
Laptop pun kini sudah dalam keadaan mati. Wajah Jungkook masih memerah, ia masih mengingat jelas adegan di film barusan dan jujur tubuhnya jadi terasa aneh dan gerah.
“Uh kok badan aku panas ya?” gumam Jungkook sambil mengipasi wajahnya dengan tangan.
Taehyung menelan ludahnya gugup, sejujurnya ia sedari tadi sudah bangun karena mendengar suara desahan pemain cewek di film barusan.
“Tae, aku—eh.” Jungkook terkejut saat tiba-tiba Taehyung bangkit dan berlari keluar kamar.
Dan dengan polosnya Jungkook langsung mengikuti sang pacar, ternyata Taehyung berlari memasuki kamar mandi dan langsung mengunci pintunya.
“Ih Tae kamu mau ngapa—“
“Diem Kook, aku mau ritual!”
Jungkook menatap horor pintu kamar mandi, ia pun segera kabur kembali ke kamar saat mendengar erangan Taehyung yang sungguh berat persis seperti suara ayahnya.
Bersambung dulu.
Spam up nih sayang-sayangku :*
KAMU SEDANG MEMBACA
mein Stalker✔ [TAEKOOK]
Short Story[COMPLETED] Cinta tak harus selalu terang-terangan. Layaknya Taehyung yang memendam perasaannya pada orang yang ia sukai. Dan akhir-akhir ini Jungkook baru menyadari bahwa seseorang selalu berada di dekatnya tanpa mengajaknya untuk sekadar berintera...