Hari Senin telah tiba dan sekolah sudah ramai dengan barisan murid tahun ajaran baru di lapangan upacara. Sementara kakak-kakak kelas mereka tampak sibuk mengerubungi papan pengumuman di sebelah ruang guru; mereka melihat pembaharuan kelas mereka.
13. KIM TAE HYUNG XI MIPA 2
16. JEON JUNG KOOK XI MIPA 7
"HEEH APA-APAAN INI?! INI KENAPA PAKE DIACAK?! IH PAMAEH!"
Nyaris seluruh siswa kelas 11 kini memandang salah satu teman angakatan mereka dengan raut wajah bermacam-macam, tapi itu hanya sementara karena selanjutnya mereka kembali sibuk dengan urusan masing-masing.
"Ih apa-apaan?! Aku nggak mau! Tae ah nggak mau pisah kelas sama kamu! Mana kelas seberangan sama depan belakang lagi! Kampret!" omel Jungkook sambil menghentak-hentakan kakinya dan mengguncang tubuh pacarnya.
Posisi kelas XI MIPA-2 memang berada di dekat UKS dan berada di area dekat dengan lobi utama sekolah, sedangkan XI MIPA-7 ada di area terbelakang tepatnya dekat kantin sekolah dan berada di sebelah kanan.
Taehyung membenarkan letak kacamatanya yang semula miring. Jungkook kini tampak hendak menangis, kedua matanya berair sementara bibirnya sudah bergetar.
"Eh, jangan nangis, Kook," pinta Taehyung sembari mengusap kedua mata pacarnya itu dengan lembut.
Jungkook menggeleng, ia tidak terima! Mereka sekarang berbeda kelas dan itu berarti waktu mereka untuk berduaan sangat berkurang. Belum lagi, jika teman sekelas Taehyung yang baru genit pada pemuda nerd itu.
"Hiks nggak mau pisah! Ih kenapa kelasnya beda jauh banget sih?" tutur Jungkook sambil berusaha menahan isak tangisnya.
"Loh? Kamu nangis Kook? Kenapa?" tanya Jihoon yang tiba-tiba menghampiri mereka.
"Kelasnya diacak!"
"Ohh, mau protes? Ke kurikulum coba, Pak Namjoon kan yang ngatur perubahan kelas."
Tanpa basa-basi, Jungkook segera menyeret Taehyung ke lantai dua di mana ruangan kurikulum berada.
....
BRAK!
"EH AYAM GORENG! LAH, aduh latah!" Pak Namjoon refleks berteriak saat pintu ruangannya tiba-tiba dibuka dengan cara dibanting.
Pria itupun seketika mengurut dadanya sendiri karena terkejut. Sementara itu, kini di hadapannya terdapat dua bekas muridnya di kelas 10.
"Kenapa? Eh Jungkook kok ka--"
"PAK AKU MAU PINDAH KELAS!"
Kali ini, Pak Namjoon nyaris terjungkang dari kursi berodanya. Pria itu tampak terkejut dengan napasnya yang memburu.
"E-eh santai dong, kamu ya nggak sopan banget sama guru."
"Bodo! Bapak jahat! Kenapa misahin aku sama Taehyung?!"
"Eh itu ...." Pak Namjoon seketika menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Itu kan sesuai rengking, Nak. Ya mungkin emang kamu juga nggak jodoh sekelas lagi sama pacar kamu," tutur guru Fisika itu dengan santai.
"Pak, emang nggak bisa minta ubah ya?" Kali ini Taehyung bersuara, terdengar lebih sopan dari pacarnya.
Pak Namjoon seketika menoleh pada murid terpintarnya itu. Ia tersenyum sembari menggeleng. "Nggak bisa, itu udah tetap dan nanti kelas dua belas baru diubah lagi, ini putusan kepsek juga loh," ujarnya.
Mendengar kata kepsek sekita dua sejoli itu putus harapan. Ya sudah, mau bagaimana lagi? Toh, ini sudah ditetapkan juga oleh kepala sekolah.
....
Karena hari ini adalah masa MPLS untuk para kelas sepuluh. Maka kakak kelas mereka akhirnya kebosanan di sekolah karena tidak ada guru yang masuk ke kelas satupun.
Seperti pasangan muda ini, sedari tadi mereka hanya di kantin. Tapi terlihat jelas bahwa Jungkook nampak murung dan tidak bersemangat.
Taehyung yang menyadari hal itu, segera merangkul pacarnya dari samping. "Udah dong jangan cemberut, cuman setahun kok. Aku janji deh bakal ke kelas kamu pas istirahat sama pulang."
Mendengar itu, seketika Jungkook menoleh pada pacarnya. Sejujurnya ada alasan lain mengapa Jungkook tidak terima kelasnya diacak: teman baru, ya ia malas berbaur lagi ditambah jauh dari sang pacar.
"Janji ya!" tuturnya sembari menyodorkan jari kelingkingnya.
Dengan tulus, Taehyung membalasnya dan tersenyum; membuat pacarnya jadi ikut tersenyum dengan manis.
"Kamu jangan selingkuh! Jangan lirik yang lain! Apalagi temen sekelas atau adek kelas!"
"Iya, aku jan--"
"Cium!"
Mendadak Taehyung membeku mendengarnya. Kalau ini tidak di sekolah, pasti ia sudah melakukannya apalagi sekarang Jungkook tampak sangat menggemaskan dengan seragam kebesaran.
"Ba-banyak orang--"
"Ya udah ayo ke toilet!"
Tanpa malu sama sekali, Jungkook segera menarik Taehyung ke toilet laki-laki yang sering sepi. Tak lupa ia memberi kedipan nakal pada sang pacar yang benar-benar polos.
"Eh kita mau ngapain ke toilet?" tutur Taehyung yang mulai heran.
Jungkook menatap pacarnya itu dengan malas. "Mau naena!"
"E-ehh jangan Kook, nanti keta--"
"Diem!"
sekian.
Tamat yo, suer tamat ;) cie yang nanti pada kangen sama pasangan semi-bego ini cie~
Baca cerita aku yg dAtIng? Kuy! Bahasanya mirip-mirip sama cerita ini :3
See you!~
KAMU SEDANG MEMBACA
mein Stalker✔ [TAEKOOK]
Conto[COMPLETED] Cinta tak harus selalu terang-terangan. Layaknya Taehyung yang memendam perasaannya pada orang yang ia sukai. Dan akhir-akhir ini Jungkook baru menyadari bahwa seseorang selalu berada di dekatnya tanpa mengajaknya untuk sekadar berintera...