Kusangka semakin dalam kuseruput kopiku,
semakin dapat kumelupakanmu,
namun justru aroma kopi ini
membuat semakin ku merindukanmuKau yang lahir dari angan aroma
Mengecup pergi bersama belaian angin
Menguasai helai-helai akalku
Menusuk relung hati dengan rindu...
Dan tetes akhir kopi ini semakin membuat jiwa ku merindu
Tiadakah kau merindu?
Begitulah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Lelaki Hujan
PoetryPuisi tentang Rindu, Luka, Cinta dan Sufistik