Bersama malam ku hadirkan rindu,
Menari-nari dipurnama pilu
Luka membekas dihatiku
Akal dan pikiranku dikuasai olehmuWahai sang rembulan sendu
Setapak demi setapak ku mengenangmu
Namun bait-bait kelu menguasai hatiku
Luruh sinar sang surya diambang lembayuMengisyaratkan rindu yang tertumpah selalu
Melupakanmu adalah lukanya cintaku
Mengingatmu adalah lembayu berpurnama oleh wajahmu
Walau hanya mengingat rasa
Meski kan lupa aroma,bentuk dan warnaTiadakah kau merindu?
Begitulah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Lelaki Hujan
PoetryPuisi tentang Rindu, Luka, Cinta dan Sufistik