Selamat pagi teruntukmu yang menyimpan kegelisan...
Oleh bait-bait keraguan hujamkan luka dalam-dalam...
Teruntukmu yang tersayat dinginnya sembilu embun sisa semalam...
Aku menunggu diruang kegelapan... .Sepanjang malam kutitipkan pada shyam...
Kutebarkan aksara diam...
Sepanjang malam kuhentikan keraguan...
Hanya tuk sebuah penegasan... .Saat ini aksara terbungkam...
Dzahirku kian meriang...
Jiwaku tersesat tuk pulang...
Tak jua berakhir sepanjang malam... .Kini ku hanya bisa menunggu...
Berharap senja memaafkanku...
Agar dapat ku pandang senyum jinggamu...
Dan bercinta dalam alunan melodi malam itu... .
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Lelaki Hujan
PoetryPuisi tentang Rindu, Luka, Cinta dan Sufistik