Semakin dalam kucoba melupakamu,
semakin dalam kumerindukanmu,
Kau lah dzahir dari pandanganku, udara bagi akalku dan cinta teruntuk hatiku....Tiada yang lain dari diriku,
Hancur melebur karena rindu,
Yang ada hanyalah Kamu
Kegilaanku bersumber dariMu,
Lupaku adalah rindu
Ingatku pun rindumu
Tiadakah kau merindu?
Begitulah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Lelaki Hujan
PoesíaPuisi tentang Rindu, Luka, Cinta dan Sufistik