Dadaku menyesak kian mengebu...
Hendak membungkam aksara belatimu yang makin pilu...
Akan kau lihat ceceran darah dari hatiku...
Sebagaimana kristus berdarah cinta...Ku hamparkan kain turin untuk hati ku...
Sebelum mata ini memandang wajah dan senyummu...
Telah terbunuh beribu kali ingin ini...
Namun tetaplah jua bangkit oleh fatwa hati...Adorasiku terhadap rindu...
Meski pilu yang kan kau tusukkan di dadaku...
Bersalib kini dzahir yang menggila ini...
Jiwaku telah menari dalam neraka sunyi...Kepadamu duhai pencuri hati...
Azab apa yang hendak kau beri...
Segala alibi telah terbungkam kini...
Fanakan saja aku biar hanya ada kamu dihati ini...
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Lelaki Hujan
PoetryPuisi tentang Rindu, Luka, Cinta dan Sufistik