Serat-serat ranting mengutarakan
Kepada mentari dipenghujung senja
Bahwa rindu teramat berat
Untuk meresapkan dan memahami mu
Udara malam menusuk tubuh
Oleh aromamu membuai pilu
Kerlingkan saja matamu
Cukup membasuh gelora rinduku
Disenja itu ranting pun pupus menjadi abu...
Oleh ada karena tiada
Tiadakah kau merindu?
Begitulah....
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Lelaki Hujan
PoetryPuisi tentang Rindu, Luka, Cinta dan Sufistik