REVENGE : Sacrifial Of Love (COMPLETED)

CHAPTER 17 : JUST OBSESSION

Bila waktu bisa diputar, aku ingin menjadi seseorang yang menempati ruang di hatimu.
Bukan sebagai seseorang yang mencoba merebut tempat orang lain dalam hatimu..

♥♥♥♥

Permintaan maaf yang begitu memilukan. Kibum memejamkan mata dengan segunung perasaan pedih di dalam hatinya. Gadis yang begitu ia sayangi, tengah berada dalam dekapannya dengan tangisan penuh rasa bersalah. Kenapa sulit sekali untuk Yoora agar bisa menyukainya walau sedikit. Apakah sangat tidak mungkin untuk memiliki Yoora dalam hidupnya.

Semua sudah tampak jelas sekarang. Dua tahun rupanya belum cukup untuk kisah ini, sekalipun Kibum berusaha mengukir namanya pada dinding hati Yoora, nyatanya gadis itu tidak pernah melihat goresan yang ia buat sedikitpun.

Pemuda berwajah manis itu kini tanpa sadar tersenyum sinis. Kibum membayangkan wajah Kyuhyun tertawa penuh kemenangan, dengan begitu pongah bayangan sosok Kyuhyun seolah mengejeknya.

"Jika kau bahagia, aku juga bahagia. Jangan terus meminta maaf padaku."

Kibum membingkai wajah Yoora, menatap ke dalam manik mata gadisnya dengan seksama.

"Kau tahu, aku akan melepasmu kali ini. Tetapi jika setelah ini aku melihatmu terluka lagi. Aku tidak akan membiarkan kisah kalian berlanjut. Kau mengerti?." Yoora menganggukan kepala seperti anak kecil. Kibum bisa melihat betapa sinar mata Yoora berubah. Terlihat jelas jika gadis itu sangat bahagia.

Langkah kaki Andrew mendekati keduanya. Kali ini bukan Yoora yang menjadi perhatiannya, tetapi kepada sahabatnya Kim Kibum. Senyuman yang paling Andrew benci selama ia berteman dengan Kibum. Dan sekarang ia melihat senyuman itu terukir di wajah manis Kibum.

Yoora sudah melangkah pergi begitu Andrew datang. Seperti yang ia kira jika kakak lelakinya itu pasti memiliki kepentingan khusus terhadap Kibum.

"Apa yang terjadi?."tanya Andrew. Kibum lagi-lagi hanya menunjukan jika tidak terjadi apapun, padahal Andrew dengan jelas menyaksikan sorot mata pemuda itu berkata lain.

"Nothing."seru Kibum dengan tersenyum samar. "Ah, aku ada janji dengan klien. Aku harus pergi."

Menghindar. Satu kata yang kini ada dalam benak Andrew. Jika Kibum tidak menceritakan kepadanya, itu artinya ia harus mencari tahu dari Yoora sendiri.

• • • •

Sebuah apartemen kecil di pinggiran kota, apartemen yang jauh dari kata mewah dan malah terkesan begitu kumuh. Tempat di mana seseorang dari masa lalu yang sempat hilang itu tinggal.

Jung Hyena.

Jangan lupakan gadis berwajah malaikat namun berhati iblis itu. Kini dengan rambut cepak dan pakaian yang tidak semewah dulu. Hyena hidup dengan serba berkekurangan, praktis sejak ayahnya mendekam di balik jeruji gadis itu seperti harus bersembunyi dari khalayak.

Tangan kanan Hyena saat ini memegang sumpit yang tengah siap memasukan ramen siap saji ke dalam mulutnya.

Tetapi tidak sampai begitu saja setelah bunyi bel apartemen menjeda aktifitasnya. Gadis itu menegang, saat ini tidak ada siapapun yang tahu dia tinggal di tempat terpencil seperti ini. Lalu siapa yang berkunjung kemari.

Dengan penuh kewaspadaan Hyena berjalan menuju pintu. Bodohnya, kenapa dulu dia memilih apartemen butut tanpa jendela di depannya, paling tidak ia bisa melihat dulu siapa yang datang tanpa repot-repot membuka pintu.