CHAPTER 29 : KARMA 2

1.9K 151 0
                                    


"Kau pakai parfum?."

Gadis berkacamata itu menundukan kepalanya malu saat Kyuhyun seolah seperti menghardik aroma pewangi yang ia gunakan.

"Eum." Yoora mengangguk kecil sambil terus memainkan jari-jarinya. Dia merasa tidak percaya diri dengan penampilannya hari ini.

"Aromanya menenangkan. Di mana kau membelinya?."

Di luar dugaan, Kyuhyun membuat Yoora mendongak takjub dan memandang pria itu dengan tatapan polos.

"Aku tanya, di mana kau membelinya?." sambung Kyuhyun lagi.

"Hm. Ini pemberian kakakku. Kebetulan dia bekerja paruh waktu di salah satu toko pewangi di pusat kota."

"Apa namanya?."

Tidak biasanya Kyuhyun bertanya sepanjang ini pada Yoora. Pria itu seperti sangat penasaran hanya karena aroma parfum yang baru saja Yoora gunakan.

"Ini Rose Essential. Biasanya, aroma mawar memang sangat kuat, tetapi Yuann eonni entah bagaimana membuatnya menjadi begitu menenangkan."

"Gunakan terus. Ini sangat cocok denganmu."

Yoora tersenyum lebar. Dia bahkan membuat Kyuhyun terkekeh geli dengan tingkah kekanakannya. Semua gadis sama saja. Akan sangat tersanjung jika pria yang disukainya melambungkan tinggi angannya. Kyuhyun sangat ahli dalam hal tersebut.

****

"Kukira kau masih di Kanada."

Yoora dan Hanbin duduk di sebelah Luhan yang sedang asyik sendiri dengan para gadisnya. Kim Hanbin bahkan melirik malas kelakuan teman Yoora yang membuatnya cukup risih.

"Aku sedang ada proyek di sini. Agak lama sih, mungkin dua bulan. Cabang agensiku memintaku untuk menyeleksi para trainee."

"Whoa.. Kau akhirnya menjadi produser hebat sekarang. Luar biasa."

Yoora menyesap cocktailnya perlahan sambil menyenderkan kepalanya pada sandaran sofa klub.

"Kau sendiri?. Kudengar Jocellyn Rebecca mengacaukan pernikahan anak konglomerat sekelas Cho Kyuhyun. Kau lebih luar biasa dibanding denganku."

Kim Hanbin menangkap pukulan kecil dari tangan Yoora ketika gadis itu mencoba untuk memukul lengan tangannya.

"Sialan."desis Shin Yoora.

"Hah. Jadi, kau sudah berhasil membalaskan dendammu?." Kim Hanbin adalah satu-satunya teman yang dia miliki di Kanada. Mustahil jika Yoora sama sekali tidak membagi masalahnya dengan lelaki itu. Lagipula, Yoora sangat yakin Hanbin adalah orang yang sangat konsisten menjaga rahasia di antara mereka.

"Atau kau malah terjerat lagi?." Kali ini Hanbin tertawa sumbang melihat bagaimana reaksi datar Yoora yang sudah mewakili pertanyaan tersebut.

"Berhenti membahas itu, Binie. Aku sedang tidak ingin mendengar apapun yang berkaitan dengannya malam ini."

Hanbin menyerah. Sebaiknya, dia tidak perlu terlalu banyak tahu masalah pribadi Yoora. Karena dia sadar, ikut campur masalah orang bukanlah sesuatu yang baik.

"Hanbin-ah.."

"Apa?."

Yoora terlihat membaca pesan dari dalam ponselnya yang entah apa itu, Hanbin juga tidak mengerti.

"Bisakah kau membantuku sekali lagi?."

Tatapan mata Yoora terlihat lemah. Hanbin bisa menyimpulkan jika kali ini masalahnya semakin rumit. Hanbin cukup tahu, Yoora bisa mengatasi semuanya sendiri. Akan tetapi, jika gadis itu sampai mengatakan jika ia butuh bantuan. Hanbin yakin, Yoora tidak sedang baik-baik saja.

REVENGE : Sacrifial Of Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang