CHAPTER 1 : BOOM!!

6.7K 308 8
                                    

Kita memang menginginkan hidup seharusnya berjalan sesuai dengan rencana.
Lantas, bagaimana jika di tengah-tengah rencana semua menjadi Boom!!
Dan hancur berantakan.

••••


Canada, at 10.55 P.M

Hari sudah semakin larut. Tetapi, seorang pria berwajah tampan dengan tubuh atletis itu masih saja berkutat dengan layar laptop di hadapannya. Tidak peduli seberapa malam sekarang.

Andrew sesekali meneguk sisa kopi yang sejak tadi menemani aktivitas sibuknya. Mata pria itu melirik jam dinding yang berada pada tembok ruang kerja dengan lelah.

"Sudah malam rupanya."

Tugas kini telah selesai, dengan segera ia mematikan benda berbentuk persegi itu dan membereskan beberapa berkas yang berserakan di meja.
Sebelum tidur, Andrew selalu memastikan apakah penghuni kamar di sebelah ruang kerjanya itu sudah terlelap.

Pria itu berdecak pelan seraya menggelengkan kepalanya. Lampu kamar itu masih menyala sedangkan si empunya sudah tertidur pulas. Tangannya mulai terulur untuk menekan saklar.
Namun, belum sempat ia mematikannya suara erangan gadis itu membuatnya terkejut.

"Arrggghh... Tidak!! Tidak!! Kumohon tolong aku!!."

Andrew melangkah dengan cepat begitu melihat gadis itu tidak tenang dan mulai meracau. Keningnya bahkan mulai berkeringat.

"Ellyn bangunlah. Ellyn, apa kau baik-baik saja?"

Andrew menggoncang-goncangkan tubuh gadis yang ia sebut Ellyn itu dengan panik.
Dan tiba-tiba saja Ellyn terbangun dengan nafas terengah-engah. Seluruh tubuhnya berkeringat hebat. Ia seperti baru saja dikejar oleh puluhan harimau di hutan.

Andrew bergegas mengambil segelas air mineral dari nakas yang terletak di sebelah ranjang Ellyn.

"Ini minumlah."

Dengan cepat air di dalam gelas itu habis tanpa tersisa.

"Kau baik-baik saja?. Apa mimpi buruk lagi?" tanya Andrew.

"Ini benar-benar sudah keterlaluan. Beberapa hari ini aku memimpikan hal yang sama dan terbangun dengan keadaan seburuk ini."

Gadis itu mengacak rambutnya frustasi. Ini sudah malam yang keempat di mana setiap harinya ia harus terbangun karena mimpi buruk dan berakhir dengan keringat yang bercucuran.

"Kenapa kau tidak menceritakannya padaku kalau beberapa malam terakhir ini kau mulai bermimpi buruk lagi."

"Ini hanya mimpi oppa, kenapa aku harus menceritakannya segala. Lagipula siapa orang di dunia ini yang mau membagi mimpi buruknya dengan orang lain."

"Jadi aku orang lain?"

Ellyn menoleh dengan cepat menatap Andrew dengan perasaan bersalah. Pria itu bahkan sekarang seperti ingin menelannya bulat-bulat.

"I'm sorry. Bukan itu maksudku oppa."

Ellyn menunduk penuh sesal. Ia lupa kalau Andrew adalah orang yang sangat sensitif. Sedikit saja ia salah mengolah kata, pria itu pasti akan merubah mimik wajahnya menjadi begitu serius. Dan hal itu tentu membuatnya tidak nyaman.

"Kau tahu aku Oppa. Semua hal burukku tidak mungkin kuceritakan padamu. Aku tidak ingin membuatmu khawatir berkelanjutan."

"Baiklah. Aku mengerti. Tapi, apa mimpi itu sama seperti mimpimu bertahun-tahun lalu?"

Ellyn menggangguk lemah. Kali ini dia tidak bisa menolak untuk mengakuinya.

"Aku akan membuat janji dengan Clara besok. Sepertinya aku perlu konsultasi dengannya lagi." tutur Ellyn.

REVENGE : Sacrifial Of Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang