Bab 2

54.2K 1.8K 25
                                    

-Calvin Pov-

Semestinya hari ini adalah hari paling bahagia bagi pasangan yang akan menikah tetapi tidak dengan ku. Pernikahan bisnis ini hanyalah salah satu jalan untuk memperluas bisnis ku, untuk memenuhi ambisiku akan aku lakukan apapun termasuk menikahi wanita yang tidak aku cintai, bahkan aku tidak pernah bertemu dengan wanita itu apa lg mengenalnya, Keysa Fernanda nama wanita yang akan aku nikahi hari ini.

Saat ini aku berdiri di depan altar suci menanti mempelai wanitaku, sampai tiba waktunya upacara suci itu akan dimulai aku melihat mempelai wanitaku berjalan ke altar dengan didampingi ayahnya, aku hanya pernah bertemu 2x dengannya dan aku belum begitu jelas melihat wajahnya saat bertemu dulu, upacara pernikahan kami berlangsung hikmat dan haru, pendeta telah mendengar janji suci kami dan mempersilahkan aku mencium Keysa yang sekarang sudah resmi menjadi istriku, aku membuka penutup wajahnya berlahan dan aku pun terkejut betapa cantiknya Keysa jantungku berdebar lebih kencang saat mata indah Keysa menatapku , aku pun tidak ragu lagi untuk mencium bibir merah Keysa yang terlihat sangat menggoda, aku melumat bibir Keysa dapat kurasakan bibir kenyalnya aku pun menahan tengkuk Keysa agar ciuman kami lebih dalam dan terus berlanjut, tetapi saat aku masih melumat bibirnya dapat kurasakan basah di pipi Keysa ia menangis saat aku menciumnya, aku pun melepas bibirku darinya, matanya masih terlihat sedih, hatiku yang sangat sakit melihat air matanya mengalir, apakah dia menyesal telah menikah denganku? Atau dia bener-benar terpaksa menikah dengan ku.

Aku membawa Keysa kerumahku setelah pesta usai, Aku tahu wanita Itu terpaksa menikah denganku dan Aku pun tak ingin membuatnya sedih dan melihatnya menangis seperti tadi pagi saat upacara pernikahan, aku berjalan mendahuluinya, aku pun memberitahukan padanya kamarnya.

"Kau tidur dikamar sebelah sana dan aku tidur dikamar sebelah sini" kataku sambil menunjuk ke arah kiri tangga di lantai 2.

"Kita memang sudah menikah tapi aku harap kau tidak menggangguku, kau jangan mencampuri urusanku dan aku tidak akan mencampuri urusanmu" kataku sambil menaiki tangga ke lantai 2 menuju kamarku.

"Kau kira aku mau mencampuri urusanmu..." kata Keysa mendengus kesal dan memanyunkan bibirnya.

Keysa terlihat kaget mendengarnya karena kami ternyata tidak akan tidur bersama.

Aku hanya tidak ingin membuatnya tertekan dan sedih maka dari itu aku menahan diriku. Mungkin aku sudah jatuh hati ketika melihatnya di altar suci tadi saat akan menciumnya.

Setelah mengatakan itu aku meninggalkan Keysa yang masih mematung di tangga dan masuk kekamarku sebelum aku masuk aku menatap sekilas kearah Keysa.

Sinar matahari masuk melalui sela-sela tirai jendela kamarku, aku pun segera bangun dan bersiap-siap berangkat ke kantor, pagi ini aku tidak tahu harus berkata apa pada Keysa karena aku tahu Keysa pasti menderita karena pernikahan bisnis ini.

Saat aku keluar dari kamar menuju ruang makan aku melihat Keysa yang baru saja selesai berolah raga aku terpana melihatnya Keysa menggunakan kaos ketat dan celana pendek yang memperlihatkan dengan jelas bentuk tubuhnya terlihat sangat sexy aku menelan salivaku saat berjalan di tangga berpapasan dengannya tanpa sengaja aku menyentuh tubuh Keysa jantungku semakin berdebar karena melihat keringat Keysa yang masih membasahi tubuhnya.

"Maaf. . ." Kataku sambil memperhatikan bentuk tubuh Keysa aku melihat menatap Keysa dan kulihat semburat merah dipipinya.

"Aku juga minta maaf Calvin, apa aku mengotori pakaian mu?" Seru Keysa

Aku pun pergi meninggalkan Keysa yang masih berdiri di anak tangga. Dia benar - benar cantik hari ini kataku dalam hati, aku pun berjalan menuju ruang makan dan aku menunggunya untuk sarapan bersama, akhirnya aku pun melihat Keysa memasuki ruang makan dan aku melihat dia sekilas dia sangat cantik dengan pakaian kerjanya, aku pun kembali membaca koran yang sedang aku pegang, tak lama sarapan untuk Keysa sudah tersedia dan dia mulai memakan dan menikmati supnya dengan sangat anggun tetapi sarapannya terganggu karena suara dering telepon dari handphonenya aku melihat dia mengangkat telepon yang ternyata dari kakaknya Varel.

I Love You My Wife  (END) Sudah Di TerbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang