Bab 5

48.3K 1.6K 18
                                    

- Keysa Pov -

Aku dan kak Varel sudah tiba di Bali. Kami memesan hotel ternama di Denpasar, aku masih sangat kesal dengan Calvin, aku tidak menyangka Calvin ikut campur dengan urusan kantorku kali ini, biasanya dia tidak perduli dengan yang aku lakukan.

Aku yang memasuki kamar hotel berdecak kagum melihat kamar ini, ya bisa dibilang suasana kamar ini agak berbeda dengan kamar royal suite pada umumnya yang biasa aku menginap, kamar ini lebih mirip seperti kamar presidential suite, fasilitas lengkap dan kamar ini sangat luas dan nyaman sekali lebih mirip kamar pribadi. Barang-barangnya pun terlihat berkelas dan pastinya mahal.

Aku terus mengagumi kamar ini tidak bosan-bosannya aku menjelajahi tiap sudut kamar ini, saat aku memasuki bagian kamar tidur aku seperti mencium harum yang sangat familiar, wangi parfum musk dan mint ini sangat aku kenal ini seperti wangi parfum yang selalu  tercium dari tubuh Calvin.

Aku merasa sangat lelah dan ingin beristirahat sebentar terlebih kepalaku masih pusing akibat  alkohol semalam, aku merebahkan diri di atas tempat tidur ukuran king sizenya sambil menatap langit-langit kamar ini, ditambah wangi parfum seperti milik Calvin membuatku merindukan Calvin, padahal aku baru beberapa jam tidak melihatnya. pikiranku melayang mengingat kejadian tadi pagi dan untuk pertama kalinya aku bertengkar dengan Calvin.

"Apa dia pikir aku pergi ke Bali untuk bersenang-senang ? Sebenarnya apa yang dipikirkan Calvin hingga bisa berprasangka buruk padaku?" Kataku sambil memijat keningku karena pusing.

"Akh. . .  Kenapa hanya aku yang selalu berusaha mendekatinya dan kenapa hanya aku yang mencintainya" tanpa terasa air mataku menetes, aku menutupi mataku dengan kedua tanganku.

"Aku mencintaimu Vin, aku harus bagaimana agar kamu tahu aku mencintaimu, bahkan sejak kita menikah dan bertemu didepan altar aku sudah jatuh cinta padamu Vin." Tangisku pecah hingga badanku bergetar, aku sadar sikap cuek dan sikap dingin Calvin seolah menjaga jarak denganku dan Calvin tidak pernah menganggap aku sebagai istrinya apa lagi mencintaiku.

"Vin . . . Aku sangat merindukanmu" kataku sambil terisak.

Setelah lelah menangis, aku tertidur dengan lelap hingga sore hari, suara dering telepon membangunkanku, aku bangkit dari tempat tidur dan langsung mencari handphonenku yang ada di dalam tas.

[Hallo kak ada apa?]

[Key apa kamu sudah siap? Kita akan bertemu dengan Mr. Yoon sebentar lagi.]

[Memang sekarang sudah jam berapa kak?]

[Sekarang sudah jam 4.15 key, kita janjian dengan Mr. Yoon jam 5.00 kan.]

[Apa sekarang sudah jam 4 lewat ? Gawat aku belum siap-siap kak, maaf tadi aku tertidur.]

[Apa katamu, kamu belum bersiap-siap dari tadi key? Kakak pikir kamu sudah siap, cepat key bersiap-siap kakak tidak mau kalau sampai Mr. Yoon menunggu kita terlalu lama untungnya kita janjian di restoran hotel ini.]

[Iya kak maaf aku ketiduran, aku akan bersiap-siap sekarang kak. Tunggu aku ya kak.]

Aku pun bergegas ke kamar mandi cepat-cepat membersihkan diri dan menggunakan make up yang tipis agar terlihat natural. Dengan menggunakan dress berwarna peach dengan sepanjang lutut dan tanpa lengan, dress itu semakin memperlihatkan bentuk tubuhku yang sexy dipadu dengan sepatu yang berwarna serupa menambah kesan anggun ditambah dengan parfum vanilla kesukaanku yang sangat manis dan menggoda.

Aku keluar dari kamar dengan terburu-buru karena kak Varel sudah dari tadi menghubungiku dan sudah mengungguku di depan pintu kamar.

"Key kenapa lama sekali, kita sudah terlambat." Gerutu kak Varel.

I Love You My Wife  (END) Sudah Di TerbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang