Bab 11

43.3K 1.4K 33
                                    

"Key apa maksud perkataanmu barusan?. . ." Calvin mengulang perkataannya seolah tidak percaya dengan apa yang ia dengar barusan.

"Aku takut Vin kalau dia akan datang lagi dan ingin memperkosaku."

"Dia siapa Key?" Tanya Calvin sambil melepaskan pelukannya dari tubuh Keysa.

"Tidak Vin jangan lepaskan, aku takut. . ." Keysa kembali memeluk tubuh Calvin dengan sangat erat sambil terus menangis terisak.

"Key. . . Aku ada disini jangan takut." Calvin membalas pelukan Keysa ia memeluk erat tubuh Keysa yang gemetar dan terus menangis.

"Aku takut Vin. . . Jangan tinggalkan aku sendiri."

"Aku disini Key. . . Aku akan menemamimu." Calvin membelai lembut punggung Keysa yang masih gemetar dan mencium pucuk kepala Keysa.

Air mata Keysa mengalir semakin deras membasahi bahu Calvin, dan Calvin teringat ucapan Kennan beberapa hari lalu ternyata benar Keysa memiliki trauma yang ia tidak ketahui selama ini.

Petir dan kilat masih bersahutan dengan menggelegar dan tubuh Keysa masih saja gemetaran. Perasaan marah dan sedih melanda Calvin.

"Keysa sayang, katakan kepadaku siapa yang ingin memperkosamu?" Tanya Calvin pelan sambil mengusap punggung Keysa dan mempererat pelukannya.

". . . ."Keysa hanya diam dengan tubuh yang masih gemetar.

"Apa Revan yang ingin memperkosamu ?" Tanya Calvin dengan nada sedikit tinggi menahan marah.

"Tidak Vin bukan Revan."

"Lalu siapa orangnya Key? Katakan kepadaku." Desak Calvin.

Keysa terlihat ragu untuk mengatakan siapa laki-laki yang ingin memperkosanya.

"Key katakan kepadaku siapa orang yang melakukan itu kepadamu."

". . . ." Keysa tidak juga mau memberitahu Calvin. Hanya isak tangis yang terdengar.

Calvin menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya, kemudia ia membelai punggung Keysa dan mencium kening Keysa.

"Maafkan aku sayang, maaf kalau aku memaksamu mengingatnya dan membuatmu menangis seperti ini." Kata Calvin sambil mencium kedua mata dan kening Keysa.

Keysa menganggukan kepalanya pelan. Kemarahan terlihat dimata Calvin, karena istrinya tercinta memiliki trauma seperti ini dan mengalami hal yang mengerikan karena ulah seseorang yang sampai saat ini belum ia ketahui.

Suara petir kembali menggelegar disertai kilat, lagi-lagi Keysa berteriak ketakutan dan kembali memeluk erat tubuh Calvin ia membenamkan kepalanya di dada bidang milik Calvin.

"Aku takut Vin. . . Tolong jangan tinggalkan aku. . ." Keysa memeluk erat Calvin.

"Aku disini sayang, kau tidak perlu takut lagi, aku akan selalu bersamamu." Kata Calvin sambil menciumi pucuk kepala Keysa.

Karena petir tidak berhenti bergemuruh serta cahaya kilat yang semakin membuat Keysa ketakutan, Calvin melepas pelukannya dan hendak bangun dari tempat tidur.

"Kau mau kemana Vin, jangan tinggalkan aku." Kata Keysa yang tidak rela melepaskan pelukan Calvin.

"Tenanglah Key aku hanya mau menutup tirai. Apa kamu mau ikut denganku?" Kata Calvin sambil mengulurkan tangannya.

"Tapi. . . Aku takut Vin kalau suara petir datang lagi." Keysa menyambut uluran tangan Calvin.

"Kalau ada petir lagi aku akan segera memelukmu." Lalu Calvin mendekap tubuh Keysa erat.

I Love You My Wife  (END) Sudah Di TerbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang