Bab 46

17.5K 585 29
                                    

"Ada apa kalian kemari ?" Tanya Calvin menatap kearah mereka bertiga yang sudah duduk manis di sofa.

"Begini Vin aku rasa Mr. William sudah mulai bergerak." Kata Revan.

"Lalu . . .?" Tanya Calvin datar.

"Coba kau baca ini." Kata Daniel sambil memberikan sebuah map kepada Calvin.

"Apa ini ?" Tanya Calvin menatap bingung kearah map yang diberikan Daniel.

"Kau lihat saja sendiri." Kata Daniel sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.

Calvin membuka map tersebut dan membacanya, seketika mata Calvin membulat, rahang Calvin mengeras dan ia pun mengepalkan tangannya.

"Seperti yang kau baca ini merupakan surat ancaman dari Mr.William. Saat ini perusahaan Marazzi di Korea dan Singapore sedang ada masalah, dan kejadian yang sama sedang terjadi di Jepang. Kejadian ini terjadi sejak 5 hari belakangan. maka dari itu Revan akan bertolak ke Korea dan aku akan membantu Revan menyelidiki Perusahan Marazzi di Singapore." Kata Daniel.

"Kenapa kau tidak memberitahuku dari kemarin." Kata Calvin kepada Revan dan Daniel.

"Aku tidak mau menyusahkan kalian dan aku ingin mencoba menyelesaikan masalah ini sendiri, tapi ternyata masalah ini semakin serius." Kata Revan.

"Apa kau tidak menganggapku sebagai sahabatmu ?" Kata Calvin.

"Bukan begitu Vin. Aku ingin mencoba menyelesaikan ini sendiri."

"Tapi sudah 2 cabang perusahaanmu yang mengalami masalah serius, bahkan sekarang mereka sedang mengincar yang di Jepang." Kata Calvin.

"Aku tahu Vin." Kata Revan dengan lesu.

"Baiklah kalau begitu untuk masalahmu di Jepang aku akan meminta Kennan membantu mengurusnya."

"Tidak perlu Vin, biar nanti setelah dari Korea aku akan ke Jepang."

"Aku tidak menerima penolakkan." Kata Calvin tegas.

"Tapi Vin perusahaanmu pun pasti akan di serang oleh Mr. William."

"Kau tenang saja aku masih bisa mengatasi sendiri. Nanti aku akan meminta bantuan pada beberapa kolegaku untuk membantu perusahaanmu. Aku juga akan menghubungi Varel." Kata Calvin.

"Terima kasih ya Vin." Kata Revan.

"Kau tidak perlu sungkan kita bersahabat sudah seharusnya saling membantu dan saling menjaga." Kata Calvin.

"Ken kau segera berangkat ke Jepang dan hubungi Mr. Kenzie Amano, minta dia segera menyelidiki apa yang terjadi di pada perusahaan Marazzi dan tambah pengawasan dj perusahaan kita di Jepang." Kata Calvin langsung memberi perintah kepada Kennan.

"Baik Vin aku akan berangkat ke Jepang nanti sore." Kata Kennan.

Keysa yang penasaran dengan pembicaraan ke empat pria tersebut pun akhirnya bertanya untuk menghilangkan rasa penasarannya.

"Vin. . ." Panggil Keysa pelan sambil menatap manik mata Calvin sendu.

"Ya sayang, ada apa ?" Tanya Calvin yang memperhatikan raut wajah istrinya yang terlihat mulai gelisah.

"Mr. William itu apa dia Ayah Davine ?"

"Iya sayang. Memang ada apa ?"

Tiba-tiba tubuh Keysa gemetar kedua tangannya saling meremas tampak kegelisahan di wajah cantiknya, terdengar suara deru napas keysa yang memburu.

"Sayang kau kenapa ?" Tanya Calvin panik saat melihat perubahan dari raut wajah dan pergerakan gelisah dari Keysa.

"Tid- . . . Tidak apa Vin. " Kata Keysa.

I Love You My Wife  (END) Sudah Di TerbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang