16

3.8K 335 82
                                    

Nyatanya semuanya seperti bumerang saat ini. Berputar lantas berbalik menyerangnya. Tidakkah saat ini Tuhan sedang menunjukkan keadilannya?

Yifan POV

Selama beberapa hari ini Yifan disibukkan oleh pekerjaannya. Yifan benar-benar muak dengan segala macam berkas yang harus ia baca dan tanda tangani. Belum lagi meeting yang berlangsung hingga larut malam. Ia fikir saat sampai di negara ini, ia bisa berjalan-jalan mengunjungi tempat wisata di negara ini. Yifan sudah membayangkan jika ia akan berfoto-foto lalu mengirimkannya pada Soojung. Ah, jangankan berfoto ia saja tidak bisa memegang ponselnya saat ini. Luhan, sekretarisnya saat ini menyimpan ponselnya karena Luhan ingin Yifan lebih fokus untuk bekerja dan segera menyelesaikan urusannya. Luhan ingin Yifan memiliki waktu senggang setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Untunglah malam ini pekerjaan Yifan tidak banyak jadi Yifan bisa mengaktifkan ponselnya. Hanya tinggal beberapa dokumen saja yang harus ia tanda tangani dan pekerjaannya akan selesai. Ah, Yifan merindukan Soojungnya. Saat ponselnya menyala ia pun tersenyum saat melihat nama Soojung tertera dilayar ponselnya. Oh ternyata Soojung mengirimkannya pesan?

Malaikatku😇
20:13
Oppa Soojung menyayangimu. Maafkan Soojung oppa.

Tunggu dulu, kenapa Soojung meminta maaf padanya? Memangnya apa salah Soojung hingga meminta maaf padanya? Kenapa ia jadi teringat saat pelukan terakhir yang Soojung berikan saat ia akan berangkat ke Irlandia? Ia pun lantas menghubungi Soojung. Ia bahkan terus mondar-mandir saat menghubungi Soojung, tapi mengapa ponselnya tidak aktif? Tidak kehilangan akal, Ia pun menghubungi Bibi Lee.

"Bibi? Dimana Soojung? Dia baik-baik saja kan?"

Seketika emosi Yifan menyeruak saat mendengar perkataan Bibi Lee. SIALAN! Yifan kehilangan malaikatnya!

"Luhan siapkan tiket penerbangan untuk ke Seoul malam ini juga!"

"Apa kau gila? Ini sudah terlalu malam. Besok  saja lagipula perkerjaanmu belum selesai kan?"

"Aku tidak perduli dengan pekerjaanku!! Ini semua karena kau memegang ponselku bajingan! Aku kehilangan Soojungku! Siapkan penerbangan ke Seoul saat ini juga, bila perlu sewa saja pesawat jet aku tidak perduli!!! Aku harus menemukan Soojungku! Cari penerbangan sekarang juga jika kau tidak mau aku menghancurkan hidupmu!!!!"

Hancur. Yifan benar-benar merasa kehilangan separuh nyawanya. Jadi ini adalah jawaban atas perasaannya saat itu?Senyuman dan pelukan yang Soojung berikan untuknya adalah untuk yang terakhir kalinya? Kenapa ia harus pergi saat itu? Kenapa ia tidak tetap tinggal di sisi Soojung saat itu? Ia harus mencari tau alasan Soojung sampai harus meninggalkan rumahnya.

Yifan POV end

Luhan POV

Saat ini Yifan dan Luhan sedang berada di dalam pesawat menuju Seoul. Luhan terus menggumankan permintaan maafnya dan sialnya Yifan menghadiahkan pukulan di wajahnya. Luhan tau jika apa yang telah ia lakukan salah. Luhan jelas mengetahui jika Soojung adalah orang terpenting di dalam hidup Yifan. Bahkan Yifan menomorduakan orangtuanya setelah Soojung. Yifan memang terkesan berandalan dan tidak memiliki perasaan. Namun dibalik itu semua ada nama Soojung dihatinya. Soojung adalah kelemahan dan kekuatan untuk Yifan.

Luhan ingat sekali, saat Yifan bercerita tentang keluarganya yang selalu menyiksa perasaan malaikatnya itu. Yifan bahkan menangis saat menceritakan bagaimana cara Soojung menjalani hidupnya. Sejak saat itu Yifan berjanji kepada Tuhan di depan dirinya untuk selalu menjadi pelindung untuk malaikatnya.

Yifan tidak pernah menangis sekalipun di dalam hidupnya. Dan sejak saat itu Luhan tau jika hanya Soojung yang dapat membuat Yifan menangis. Bahkan jika kebanyakan pemuda yang sedang jatuh cinta mereka akan menjadikan foto kekasihnya sebagai wallpaper di ponselnya. Namun Yifan berbeda, meskipun ia memiliki kekasih ia malah menggunakan foto kelulusan SMP Soojung. Bahkan Yifan tidak pernah mengganti wallpaper itu meskipun ia telah mengganti ponselnya.

Unfair (SESTAL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang